V

21.8K 1.7K 67
                                    

       Mikael belum mengganti kemeja biru mudanya saat dia mengamati hamparan berkas di atas meja kerjanya. Penthouse yang besar dan hanya dihuni seorang diri itu sama kosongnya dengan isi kepalanya. Rasa sebalnya tidak bisa hilang setiap mengingat Rose berjalan keluar dari ruangan rapat dengan begitu tenang dan menatapnya seperti dia tidak mengacaukan apa-apa.

       Sayangnya, tadi Mikael tidak sempat mencegat Rose untuk berbicara secara pribadi di kantornya. Wanita itu hanya memberinya senyuman saat Mikael terlanjur diajak mengobrol oleh Arian Tahir. Hingga tadi sore, Arian Tahir sudah bertanya lebih dari tiga kali dengan sangat hati-hati kepada Mikael mengenai keputusan yang diambilnya. 

       Menurut Arian skala permasalahan CLAIR terlalu kecil untuk menjadi fokus utama seorang Michael Leclair yang menghasilkan dua ribu dolar dalam satu menit. Arian terus mengingatkan bahwa secara hitungan, akan lebih efisien untuk menjual atau bahkan membubarkan CLAIR daripada terus menyalurkan dana ratusan milyar hampir setiap tahun untuk mempertahankan CLAIR. Lagi pula, Leclair Enterprises tidak akan tergeser posisinya dari Top 10 Fortune 500 companies jika harus memilih opsi pembubaran. Namun, sepertinya Mikael terlalu ambisius dan tidak bisa menerima kekalahan sekecil apapun.

      Masih hangat di pikiran Mikael bagaimana suara ayahnya, Arsen Leclair, yang sama sekali tidak terdengar terkejut ketika panggilan teleponnya berhasil terhubung.

       "Asmaralaya Industries keberatan dengan pengurangan modal CLAIR, Pa," ucap Mikael saat Arsen menanyakan ketegangan yang terjadi di rapat tadi pagi.

       "I would do the same thing if I were them, Michael. Mereka sedang menguasai industri pulp setahun terakhir ini di kawasan Asia dan Eropa Timur dan CLAIR yang sudah kesulitan beberapa tahun terakhir hanyalah hambatan."

       Mikael berdesah kesal. "Pa, tapi memaksa Leclair Enterprises untuk presentasi strategi baru dalam dua hari tetap saja irasional. Oh, dan Rose Asmaralaya membuatku turun langsung membereskan semuanya."

       Arsen menghela nafasnya. Saat Arsen mendengar kata-kata Mikael, dia tidak terkejut. Arsen tahu Mikael sangat menyayangi CLAIR. Sejak Arsen berganti jabatan menjadi chairman dan Mikael menggantikan posisinya sebagai CEO Leclair Enterprises empat tahun yang lalu, hal pertama yang dilakukan anaknya itu adalah membeli 39,99% saham Savian Media House sehingga kepemilikan Leclair Enterprises atas CLAIR meningkat dari 60% menjadi 99.99%.

      "That's rare for  Michael Leclair. Arian pasti terkejut dan kamu terlihat sangat frustasi," kata Arsen yang sedang duduk di halaman rumahnya dengan santai.

      "Words ran too fast about the meeting."

       Arsen tertawa. "Ya. Begitu cepat sampai terdengar chairman."

       Mendengar ayahnya tertawa, Mikael berkata lagi, "Rose Asmaralaya. She's not safe, Pa."

       "But she's good," tambah Arsen. "Tidak heran kalau Edwin menjadikannya Chief Executive Asmaralaya Industries dan pasti setuju dengan keputusan anak cemerlangnya."

       "But she's stubborn as a mule," balas Mikael yang masih tidak habis pikir. "Papa tidak khawatir?"

       Arsen tersenyum di seberang panggilan. "And you are so pretentious. Jadi buat apa Papa khawatir?"

Fleurs Séchées | The Golden Shelf #1 [RE-WRITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang