Byur!
"FADLI!"
Byur!
Tiba tiba, Billal juga terjatuh ke kolam. Bukan, lebih tepatnya Fadli mendorong Billal menyebabkan Billal terjatuh ke kolam.
"Fadli!" Ucap Billal dengan sedikit berteriak.
"Temenin Kak Arsyi, Bang." Ucap Fadli.
Arsyi pun memberi kode kepada Ima untuk mendorong Fadli, dan Ima yang mengerti kode itu pun langsung mendorong Fadli.
Byur!
"HAHAHAHHAHAHHA" Tawa Arsyi pecah melihat Fadli terjatuh ke kolam karena di dorong oleh Ima.
"Maaf, disuruh Arsyi" Ucap Ima kepada Fadli.
"Kakak! Jangan nyuruh Kak Ima dong yang dorong!" Ujar Fadli kepada Arsyi yang masih dengan tawanya.
"Bodo. Gimana rasanya, Fad?" Ledek Arsyi.
"Rasanya mantap nggak, sih, Kak?" Ujar Bilqis membuat Fadli terkejut.
"Heh bocah! Bisa bisanya ye-"
"Astagfirullah, kalian kenapa nyebur? Katanya gak mau nyebur"Tanya Bunda yang baru saja datang bersama Ulya dan Hamna.
"Di dorong kakak, bunda" Adu Fadli.
"Di dorong Fadli, bunda" Adu Arsyi tak mau kalah.
"Eh ada, Billal sama adiknya kalian lagi pada jalan jalan ya?"Tanya Hanna yang berada di sebelah Bunda.
"Iya, kak" Balas Billal.
"Billal kenapa ikut nyebur?"Tanya Bunda yang heran melihat Billal ikut turun ke dalam air.
"Di dorong Fadli, Tan-"
"Panggil bunda aja" Ujar Bunda dengan cepat.
"A-ah, iya Bunda" Ucap Billal sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Jadi Fadli yang dorong kamu? Fadli kamu ngapain dorong Billal?!" Ucap Bunda.
"Jewer aja bunda!" Ujar Arsyi memanas-manasi.
"Engga Bunda, jangan di jewer!"Ucap Fadli.
"Gak apa-apa, Bunda" Ujar Billal.
"Tuh! Billal aja gak papa, kan dia mau nemenin Kak Arsyi berenang, Bunda. " Ucap Fadli.
"Kalian ini." Ucap Bunda sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"Kalian bertiga gak ikut berenang?" Tanya Ulya kepada Ima, Balqis dan juga Bilqis.
"Engga, kak. Nanti aja." Balas Ima.
"Iya, nanti aja, kak." Sambung Balqis.
Setelah itu, Arsyi pun pergi bermain bersama Raziq dan yang lainnya. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.
Saat Arsyi menghampiri Bundanya, ternyata disana sudah ada Billal yang sedang duduk dengan handuk yang melekat ditubuhnya.
Arsyi pun duduk di samping bunda nya, tiba tiba hidung nya terasa gatal hingga Arsyi pun terus menerus bersin.
"Aduh, jadi sakit kan. Kan udah bunda bilang tadi jangan lama lama berenang nya." Ucap Bunda khawatir.
Hatchim! Hatchim!
"Hatchim! Hatchim! Gatel Bunda."Ucap Arsyi sambil menggaruk hidungnya yang sudah memerah.
"Aduh, kakak mana lagi. Bentar ya handuknya lagi di ambilin." Ucap Bunda.
"Pakai ini aja Bundam" Ucap Billal sembari memberikan handuk miliknya.
"Tidak usah, nanti malah kamu ikutan sakit. Udah kamu pakai saja"Ucap Bunda.
"Gak apa-apa, Bunda, Arsyi pakai ini aja"Ucap Billal.
"Aduh, makasih ya." Ucap Bunda sembari mengambil handuk milik Billal.
"Aduh aduh, udah ada yang sakit, nih."Ledek Fadli yang baru saja datang.
"Hatchim! Diem!"
"Kak Arsyi sakit?" Tanya Bilqis yang berada di belakang Fadli.
"Hatchim!"
"Keliatannya apa, bocah?" Bukan, bukan Arsyi yang menjawab melainkan Fadli yang menjawab.
"Kak! Aku bukan bocah, ya!" Sarkas Bilqis.
"Loh, terus apa? Disini kalian yang paling muda, loh." Ucap Fadli.
"Hatchim!"
"Fadli, sudah, jangan diledekin aja." Ujar Bunda memperingati.
"Iya, Bunda."
"Udah selesai nge-vlog?" Tanya Arsyi kepada Fadli.
"Hatchim!"
"Belum." Balas Fadli.
"Aduh, Billal, Balqis dan Bilqis. Bunda duluan ya, nanti malam kalian datang ke vila Bunda, kita bakar bakar. Nanti bunda izinin kalian ke Umi sama Abi kalian" Ucap Bunda.
"Iya, Bunda." Ucap Billal.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYILA || END
RomanceAdiva Arsyila Savina, gadis yang sering dipanggil dengan sebutan Arsyi itu adalah seorang mahasiswi disalah satu kampus yang cukup terkenal. Arsyi mengikuti segala macam ekstrakurikuler yang diadakan oleh kampus tersebut, salah satunya ada kegiatan...