43. Ibu Komplek

3.7K 211 0
                                    

Happy Reading-!






Matahari sudah terbit, tetapi sepasang suami istri itu masih terlelap dari tidurnya. Setelah sholat subuh tadi, sepasang suami istri tersebut memilih untuk tidur karena lelah.

Perlahan mata sang perempuan tersebut pun terbuka. Ia menyipitkan matanya untuk melihat jam yang berada di dinding kamarnya.

Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Perempuan tersebut pun menghela napasnya.

Ia bangkit dari tidurnya dan berjalan untuk membuka gorden kamarnya. Setelah itu, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Beberapa menit kemudian, perempuan tersebut pun keluar dari kamar mandi.

“Eungh,”

“Udah bangun, Kak?”

“Hm,”

“Sekarang jam berapa?”

“Setengah delapan.”

“Astaghfirullah,”

“Kamu udah mandi?”

“Udah. Kakak mandi sana, Arsyi mau ke dapur dulu.”

Setelah itu, Arsyi berjalan keluar kamar, ia berjalan menuju dapur yang berada di lantai satu.

Sesampainya di dapur, ia membuka kulkas. Arsyi menghela napasnya saat melihat kulkas kosong tidak ada apa-apa selain air putih.

Arsyi pun kembali berjalan menuju kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, Arsyi mengambil pakaian untuk suaminya tersebut.

“Kak, ini bajunya.” Ucap Arsyi dengan mengetuk pintu kamar mandi.

Tak lama, pintu kamar mandi terbuka sedikit. Arsyi pun segera memberikan pakaian Billal.

Setelah itu, Arsyi berjalan menuju balkon kamarnya. Ia menghirup udara yang sudah tercampur oleh polusi. Sudah tidak heran lagi.

Beberapa menit kemudian, Billal pun keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju balkon kamarnya.

“Kak, di kulkas tidak ada bahan masakan,”

“Yasudah, kita beli makanan diluar saja. Kebetulan di taman suka ada yang jualan.”

“Oh ya?”

“Hm.”

“Yasudah, ayok, kesana!”









****










Saat ini, sepasang suami istri sedang berjalan beriringan menuju taman. Banyak pasang mata yang melihat kearahnya. Banyak juga yang berbisik tentang mereka.

Tak lama, mereka pun sampai di taman yang mereka tuju.

“Mau beli apa?” Tanya Billal.

“Kakak mau apa?”

“Terserah, aku ikut kamu aja.”

“Eum, gimana kalo Lontong Sayur aja?”

“Boleh.”

Mereka pun berjalan menuju Lontong Sayur. Sesampainya di tempat Lontong Sayur, Arsyi langsung memesan untuknya dan juga untuk Billal.

“Kak, disamping ada tukang sayuran. Mau beli juga nggak?” Tanya Arsyi saat melihat ada tukang sayuran yang berjualan di sebelahnya.

ARSYILA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang