38. Incident Minimarket

2.8K 201 1
                                    

Happy Reading-!





Malam ini, Arsyi berada di ruang keluarga bersama Fadli dan juga Adel. Semenjak kejadian kemarin, Arsyi meminta kepada Ayah dan Bunda untuk mengizinkan Adel tinggal bersamanya.

"Kak, cari cowok lain aja sih. Banyak tau, contohnya..." Fadli menggantungkan ucapannya.

"Contohnya?" Tanya Adel yang menunggu Fadli melanjutkan ucapannya.

"Aku, hehehe."

"Syi, adik kamu tuh." Ucap Adel kepada Arsyi setelah mendengar ucapan Fadli.

"Bukan adik aku, Kak."

"Astaghfirullah, kamu ini berdosa banget." Balas Fadli.

"Kak, beli cemilan yuk di supermarket depan." Ujar Arsyi tanpa mempedulikan Fadli.

"Ayok."

"Ikut dong."

Mereka pun langsung berjalan menuju luar rumah, saat di depan mereka berpapasan dengan Ayah dan Bunda yang baru saja pulang.

"Mau kemana, nih?" Tanya Bunda.

"Mau ke minimarket depan, Bun." Jawab Arsyi.

"Oh, yauda hati-hati."

"Fad, jagain dua Kakaknya." Ucap Ayah kepada Fadli.

"Dimana-mana mah Kakak yang jagain Adik, lah ini Adik yang jagain Kakak." Celetuk Fadli.

"Kan kamu cowok, Fad." Ucap Adel.

"Bunda nitip nasi goreng, ya, kalian hati-hati." Ucap Bunda.

“Iya, Bunda.”






***





Saat ini, mereka sedang berada di minimarket. Arsyi mengambil beberapa cemilan untuk dikamarnya dan juga untuk di dapur.

“Syi, kamu nggak salah beli sebanyak itu? Udah dua keranjang loh cuma kamu doang.” Ujar Amel yang terkejut melihat Arsyi yang sudah membawa dua keranjang berisi cemilan.

“Engga, Kak. Ini tuh buat di kamar aku sama di dapur. Kebetulan nambah member jadi ya aku tambahin cemilannya.”

“Syi, nggak gitu juga, loh. Kamu mau nikah, harus jaga uang.”

“Kak, aku bukannya ngabisin uang, tapi ini untuk kebutuhan perut aku kalo tengah malam.”

“Percuma ngomong sama Kak Arsyi, mah, nggak akan selesai.” Celetuk Fadli yang sedari tadi cuma mendengar obrolan mereka.

“Hehehe.”

“Duitnya ada?” Tanya Fadli.

“Ada, baru di transfer sama Ayah.”






***





Arsyi dan juga Amel baru saja keluar dari minimarket. Mereka menghampiri Fadli yang sedang berada di tempat nasi goreng.

“Kiw, cantik.” Goda segerombolan lelaki yang sedang duduk di depan minimarket.

Arsyi pun yang takut langsung mendekatkan diri kearah Amel. Amel yang mengerti Arsyi ketakutan pun langsung menggenggam tangan Arsyi.

ARSYILA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang