39. H-8

3K 190 0
                                    

Happy Reading-!

Hari ini, Arsyi sedang mendatangi sebuah gedung yang akan menjadi resepsi nanti. Ia datang bersama keluarganya dan juga keluarga Billal.

"Masyaallah, cantik ya dekornya." Ujar Hanna kagum saat melihat gedungnya.

"Syi, puas nggak?" Tanya Ulya.

"Puas banget, Kak. Ini cantik banget." Ucap Arsyi sembari melihat kearah sudut gedungnya.

"Billal gimana, puas nggak?" Tanya Ulya kepada Billal.

"Alhamdulillah, puas, Kak."

"Catering, sudah selesai semua?" Tanya Bunda.

"Sudah, Bunda."

"Pakaian, gimana?" Tanya Umi.

"Sudah selesai, Umi."

"Sudah lengkap semua?" Tanya Ulya.

"Sudah, Kak."

"Alhamdulillah, udah selesai semua." Ucap Ayah.

"Alhamdulillah, berarti tinggal nunggu hari aja, ya?" Tanya Abi.

"Iya, Abi." Ucap Billal.

"Tinggal berapa hari?" Tanya Daffa.

"8 hari lagi, Bang." Ucap Arsyi.

"Arsyi kamu sudah cuti kuliah?" Tanya Ulya.

"Memang harus, Kak?" Tanya Arsyi bingung.

"Harus, karena seminggu lagi kamu nikah. Jadi, kamu harus persiapan supaya muka kamu tetap fresh dan juga harus perawatan." Ucap Ulya.

"Kak, ribet, ah, pakai perawatan gitu." Ucap Arsyi.

"Enggak, Arsyi, nanti Kakak temanin."


***



Malam ini, keluarga Arsyi dan juga keluarga Billal sedang makan disalah satu makanan pinggir jalan, yaitu soto betawi. Makanan tersebut direkomendasi oleh Umi.

"Bagaimana, enak, kan?" Tanya Umi.

"Enak sekali ini, baru nemuin soto betawi seenak ini." Balas Bunda.

"Nanti kalau mau makan soto, disini saja." Ucap Umi yang diangguki oleh Bunda.

"Syi, kalau lagi makan jangan main ponsel." Tegur Ayah saat melihat Arsyi yang sibuk dengan ponselnya.

"Maaf, tadi Ima nanya untuk tugas mata kuliah besok. Arsyi juga lupa mengerjakan tugasnya." Ucap Arsyi dengan wajah yang panik.

"Apa banyak tugasnya?" Tanya Bunda.

"Iya, Bunda. Tapi, Arsyi sudah menyicil tugasnya dari kemarin sekarang cuma melengkapi aja." Jelas Arsyi membuat Bunda menganggukkan kepalanya.

"Kalau mau pulang duluan nggak apa-apa, kok, nak." Ucap Umi.

"Tidak usah, Umi, masih bisa besok pagi." Ucap Arsyi.

"Memang besok berangkat jam berapa?" Tanya Bunda.

"Jam tujuh."

"Pagi sekali, apa yakin tugasnya besok selesai?" Tanya Bunda.

"Entah, mungkin nanti pulang mengerjakan sedikit."



****

Saat ini Arsyi baru saja sampai di kamarnya, ia segera membuka laptopnya. Saat menunggu laptopnya menyala ia berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.

Ting.

Ponsel Arsyi berdering. Ia dengan cepat mengambil ponselnya dan melihat notifikasinya. Ternyata dari Billal.

Kak Billal :
Assalamualaikum.
Tdr, tugas besok saja.

Anda :
Waalaikumsalam,


Iya nanti tidur.

Arsyi mengamati pesan tersebut. Namun, tidak ada balasan dari Billal. Padahal ia sudah membaca pesan tersebut. Beberapa menit kemudian, Fadli memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Kak!"

"Apa, sih, Fad?"

"Tidur, sekarang."

"Ngerjain tugas dulu."

"Besok aja, sih, Kak. Sekarang tuh udah malam, nanti sakit gimana?"

"Fad, ini tugas penting yang harus Kakak kerjain."

"Kak, apa Kakak lupa kalau di suruh cuti kuliah untuk pernikahan Kakak?"

"Maka dari itu, Fad. Besok Kakak akan ke sana untuk meminta cuti dan juga ngasih tugas."

"Oh, gitu."

"Kamu tuh kenapa, sih? Nggak biasanya tau kayak gini."

"Y-ya..."

"Ya apa? Tumben banget perhatian, kemarin-kemarin kemana?"

"Kak, ih."

"Oh, apa karena Kakak mau nikah makanya kamu baru khawatir sama Kakak?"

"Kak, ngomong apa, sih."

"Ada apa, sih? Malam-malam gini ribut. Nggak baik tau." Ucap Amel yang memasuki kamar Arsyi.

"Nggak tau, nih, Kak Arsyi sensi banget jadi orang,"

"Kayak orang datang bintang aja." Lanjut Fadli.

"Emang, kenapa? Nggak suka?!"

"Stt. Arsyi, sudah malam, jangan teriak-teriak itu, ah."

"Lagi dianya ngeselin."

"Fad, mending balik ke kamar,"

"Arsyi, sekarang sudah malam, tidur." Ucap Amel.

"Tugas aku belum selesai." Ucap Arsyi.

"Besok tahajudnya telat, mau?"

"Enggak."

"Nah, sekarang tidur."

"Iya."






****

jangan lupa vote dan komen!

ARSYILA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang