Happy Reading-!
Pagi ini, Billal dan Arsyi sedang sarapan di meja makan. Mereka makan dengan tenang tanpa ada yang membuka suara.
Setelah mereka selesai makan, Arsyi pun langsung menyucikan piringnya terlebih dahulu.
Saat ia sedang mencuci piring, sebuah tangan melingkar di perut bahkan sesekali tangan tersebut mengusap perutnya.
“Semoga cepat jadi.” Ucap Billal di telinga Arsyi.
“Aamiin,”
“Mas, bisa lepas dulu, nggak? Arsyi mau nyuci piring dulu.” Lanjut Arsyi.
Billal tak menghiraukannya, ia tetap memeluk Arsyi dengan sangat erat. Arsyi hanya bisa pasrah saja dengan kelakuan suaminya itu.
Setelah selesai nyuci piring, sepasang suami istri itu pun melangkahkan kakinya menuju kamar.
Sesampainya di kamar, Billal memutuskan untuk merebahkan dirinya diatas kasur.
“Mas, kita jadi pergi nggak, sih?” Tanya Arsyi.
“Jadi.”
“Ayok, ih, siap-siap kenapa malah rebahan!”
“Capek, Syi.”
“Ya kalau capek nggak jadi pergi.”
“Jadi.”
”Suka suka kamu deh, Mas. Kalau jadi, buruan siap-siap. Takut kesiangan.”
“Iya.”
Arsyi pun mengambil pakaian untuk Billal dan untuknya. Pakaian Billal pun ia taruh diatas kasur.
“Syi,”
“Hm.”
“Bangunin.” Ucap Billal dengan mengangkat tangannya.
“Mas, kamu ini nggak sadar diri ya. Tubuh aku ini kecil, suruh ngangkat kamu. Mana bisa.”
Namun, Arsyi tetap mencoba untuk menarik Billal. Tetapi sayang, tubuh Billal terlalu besar untuk seukuran Arsyi. Alhasil, tubuh Arsyi pun jatuh diatas Billal. Dengan cepat Arsyi langsung menjauh dari tubuh Billal.
“Mas, udah buruan bangun.”
“Hahaha, iya iya.”
“Udah sana ganti baju.”
“Iya, sayang.”
Sembari menunggu Billal mengganti pakaiannya, Arsyi memutuskan untuk make up sedikit agar wajahnya tidak terlalu pucat.
Setelah beberapa menit kemudian, Arsyi sudah sampai tahap di akhir make up. Ia hanya tidak memoleskan wajahnya dengan bedak tabur.
“Jangan terlalu tebal.”
Arsyi pun menoleh kearah sumber suara. Ia terkejut melihat Billal yang sudah keluar dari kamar mandi.
“Nggak, Mas. Lihat, nggak tebal kan?”
“Pintar!”
Arsyi pun tersenyum. Arsyi pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi dengan membawa pakaiannya di tangan.
Selagi Billal menunggu Arsyi, Billal memutuskan untuk memanaskan mesin mobil terlebih dahulu.
Tak lama, Arsyi pun sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sangat rapi dan cantik. Arsyi pun mengambil tas dan juga ponsel miliknya. Setelah itu, ia pun berjalan menuju Billal yang sedang memanaskan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYILA || END
RomanceAdiva Arsyila Savina, gadis yang sering dipanggil dengan sebutan Arsyi itu adalah seorang mahasiswi disalah satu kampus yang cukup terkenal. Arsyi mengikuti segala macam ekstrakurikuler yang diadakan oleh kampus tersebut, salah satunya ada kegiatan...