Happy reading-!
"Bu, corn dog satu"
Suara itu, suara itu membuat Arsyi yang sedang bermain ponsel terkejut. Ia pun melihat ke kebelakang nya, saat ia melihat ia sangat terkejut hampir saja semua yang ia pegang terjatuh.
"K-kamu?" Ucap Arsyi terbata-bata sekaligus takut.
"Hai, apa kabar?" Tanya orang itu sembari tersenyum.
"A-lhamdulillah, b-baik" Ucap Arsyi.
"Boleh ikut sebentar?" Tanya seseorang tersebut.
"K-kemana?"
"Sebentar aja, ikutin aku ya"
Seseorang itu pun berjalan terlebih dahulu, Arsyi pun mengikutinya walaupun ia berdoa di dalam hatinya supaya tidak terjadi apa apa.
Sesampainya di tempat yang sepi, seseorang itu pun memberhentikan langkahnya dan membalikan badannya.
"A-ada apa?" Tanya Arsyi pelan.
"Ada apa? Gak ada apa apa, kok. Aku cuma heran aja, kamu bisa ya bahagia tanpa aku" Ucap seseorang itu.
"Ken, kita nggak ada apa apa dari awal." Ucap Arsyi pelan.
"Gak ada apa apa? Terus kenapa lo buat gue jatuh cinta, Arsyi!?" Ucap seseorang itu dengan suara yang sedikit meninggi. Arsyi pun yang ketakutan hanya bisa beristighfar di dalam hatinya.
"A-aku engga buat kamu jatuh cinta, kamu sendiri yang jatuh cinta, aku deket sama kamu cuma sebagai teman, Ken." Ucap Arsyi dengan bibir bergetar.
"Oh gitu? Lo temenan sama gue cuma karena saat itu gue gak ada teman? Iya?!" Ucap orang itu, Arsyi pun tidak bisa menjawab karena sangat ketakutan.
"JAWAB GUE!" Bentak seseorang itu.
'Bunda, ayah, Abang, kakak, Fadli, Ima, Kak Billal, tolong, tolongin Arsyi. Arsyi takut. Siapapun itu, tolongin Arsyi. Ya Allah, Arsyi harus bagaimana?' Batin Arsyi.
"E-engga gitu." Ucap Arsyi sambil menahan air matanya yang hampir jatuh.
"TERUS? KENAPA LO SAAT ITU LO MAU TEMENAN SAMA GUE?! HAH, KENAPA?!" Bentak orang itu membuat Arsyi terkejut.
Pertahanan Arsyi hancur, air matanya jatuh begitu saja membasahi pipinya.
"Kak." Ucap Fadli yang baru saja datang bersama Billal, Fadli pun dengan cepat memeluk Arsyi.
"Dli, kakak takut." Ujar Arsyi di dalam pelukan Fadli.
"Oh, jadi ini orang yang lo suka, Syi?" Tanya seseorang tersebut sambil berdecih.
Arsyi hanya diam, Arsyi sudha sangat ketakutan. Ia benar-benar sudah takut terhadap lelaki tersebut.
"JAWAB GUE, SYI?!"
"JADI BETUL APA YANG GUE OMONGIN?!" Bentak seseorang tersebut membuat Arsyi mengeratkan pelukannya.
"BISA GAK, SIH, NGGAK USAH BENTAK KAKAK GUE GAK?! LO MAU PERASAAN LO DI BALES? ENGGA MUNGKIN. DARI AWAL TUH EMANG KAKAK GUE ANGGAP LO HANYA SEKEDAR TEMAN TAPI LO YANG MENYALAH GUNAKAN PERHATIAN KAKAK GUE, DAN MALAH MENGANGGAP PERHATIAN ITU TANDA SUKA, TUAN KENZO!" Bentak Fadli. Arsyi pun sampai kaget, bahkan air matanya pun sampai turun dengan derasnya. Baru pertama kalinya Arsyi terkejut karena Fadli membentak seseorang, selama ini Arsyi tidak pernah melihat Fadli semarah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYILA || END
RomanceAdiva Arsyila Savina, gadis yang sering dipanggil dengan sebutan Arsyi itu adalah seorang mahasiswi disalah satu kampus yang cukup terkenal. Arsyi mengikuti segala macam ekstrakurikuler yang diadakan oleh kampus tersebut, salah satunya ada kegiatan...