28. Bubur

3.2K 215 3
                                    

Happy reading-!

Pagi ini, Arsyi sudah selesai dengan pekerjaan rumahnya. Selesai mandi, Arsyi langsung kembali ke ruang keluarga.

“Bunda mana, Fad?” Tanya Arsyi saat melihat hanya Fadli yang tersisa.

“Bunda pergi ke pasar.”

“Loh, bukannya bahan-bahan makanan masih ada?”

“Iya, tapi kurang.”

“Kak Ulya sama Bang Daffa mau kesini?”

“Nggak. Tapi ada tamu mau kesini nanti sore.”

“Siapa?”

“Kakak nanya mulu deh. Nanti kakak juga tau siapa yang datang.”

“Iya iya,”

“Fad, beli bubur dong. Tuh ada suara abang tukang buburnya di depan.” Ucap Arsyi saat mendengar suara tulang bubur lewat depan rumahnya.

“Duitnya?”

“Kamu pesan dulu, nanti kakak ambil duitnya.”

Fadli pun memutar bola matanya malas. Fadli pun langsung berjalan keluar rumah. Sedangkan Arsyi, ia berjalan ke kamarnya untuk mengambil uang.

Setelah mengambil uang, Arsyi pun menghampiri Fadli yang sedang memesan bubur.

“Fad, sudah belum?” Tanya Arsyi yang berada di depan gerbang rumahnya.

“Sabar, kak. Lagi bikinin punya Bang Billal dulu.”

“Siapa?”

“Bang Billal.”

Arsyi pun langsung melihat kearah samping Fadli dan benar saja disana ada Billal yang sedang melihat ke arah Arsyi. Arsyi pun langsung mengalihkan pandangannya.

“O-oh."

Arsyi pun langsung berjalan menghampiri Fadli dengan ragu.

“Kak,” Sapa Arsyi dengan menundukkan kepalanya.

“Iya.” Balas Billal seadanya.

“Canggung banget kalian,” Celetuk Fadli.

“Bang, jadi gimana tuh?” Tanya Fadli.

“Gimana apanya?” Tanya Billal balik.

“Itu loh.”

“Oh, lihat nanti saja, ya. Ya kalau tidak sekarang mungkin besok.”

“Sibuk banget, ya, bang?”

“Tidak juga, Abang harus mengajar  di pondok terlebih dahulu.”

“Yasudah, aku tunggu!”

“Kalian mau kemana?” Tanya Arsyi yang bingung terhadap Fadli dan juga Billal.

“Kepo sekali.”

“Ck. Fadli!”

“Kakak beli banyak juga, ya, hehehe." Ucap Arsyi saat melihat ada 5 piring yang sudah di isi bubur.

ARSYILA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang