Happy Reading-!
Sore ini, Arsyi berada di pondok pesantren milik keluarga Billal bersama Ima dan juga Adel. Mereka sedang menghadiri acara pengajian rutin yang memang diselenggarakan setiap malam Senin.
"Syi, kenapa kita datangnya cepat banget sih? Kan mulainya abis Isya, ini baru jam setengah enam loh," Ucap Adel.
"Tapi nggak apa-apa deh, gue jadi bisa liat cowok-cowok disini lebih lama." Lanjut Adel membuat Ima dan juga Arsyi menggelengkan kepalanya.
"Astaghfirullah, Kak. Jaga matanya." Ucap Arsyi.
"Arsyi! Ima!" Panggil seseorang dari arah samping mereka.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsallam."
"Cepat sekali kalian datangnya," Ucap Fari membuat Arsyi tersenyum canggung.
"Ah, gue tau kok maksudnya." Lanjut Fari.
Ya, seseorang tersebut adalah Fari yang diikuti oleh Billal, Jafar dan juga Farras beserta istrinya.
"Arsyi, Ima, apa kabar?" Tanya Hanin.
"Alhamdulillah, baik, Kak." Ucap Ima.
"Alhamdulillah, baik. Kakak gimana? Bayinya gimana?" Tanya Arsyi balik.
"Alhamdulillah, aku baik dan juga bayinya baik-baik aja." Balas Hanin.
"Syukur deh kalau gitu."
"Syi, gue liat-liat lo nambah member nih satu." Celetuk Fari yang melirik kearah Adel.
"Nggak usah lirik-lirik gue." Ketus Adel.
"Kak, ih,"
"Kenalin, ini namanya Kak Adel. Tapi kalian nggak usah panggil Kak dia Kak Adel seumuran sama kalian, kok." Ucap Arsyi.
"Siapa juga yang mau panggil dia dengan sebutan 'Kak' ogah amat gue." Ucap Fari dengan mulutnya yang pedas.
"Dih. Siapa juga yang mau dipanggil 'Kak' sama lo? Najis tau nggak!" Ujar Adel dengan mulutnya yang tak kalah pedas.
"Alhamdulillah, kayaknya nanti Fari ributnya udah bukan sama gue lagi, nih." Ucap Fajar.
"Kak, jangan berantem nanti suka loh." Ucap Arsyi.
"Ogah!" Ucap Adel dan juga Fari bersamaan.
"Cie kompak." Ucap Ima.
"Diem, Ma. Jangan ikut-ikut Arsyi." Ucap Adel kepada Ima. Ima pun langsung terdiam saat Adel berucap seperti itu.
"Kak Adel." Panggil Ima.
"Apa?"
"Aku kayaknya mau Mangga itu deh." Ucap Ima sembari menunjuk pohon mangga.
"Mau itu?" Tanya Adel.
"Iya."
"Eh! Ambilin Mangga buat Ima." Ucap Adel kepada Fari.
"Sorry, ya. Nama gue Fari bukan Eh." Ucap Fari dengan menekan kata FARI.
"Iya-iya. Fari tolong ambilin Mangga buat Ima." Ucap Arsyi.
"Nggak mau gue." Tolak Fari.
"Ri, kalau keponakan gue ileran nanti lo gue salahin, ya!"
"Kak, ambilin aja. Kasian tau Ima lagi ngidam Mangga. Kan nggak mungkin kalau Kak Adel yang ngambil Mangganya." Ucap Hanin.
"Kenapa nggak mungkin?"
"Ri, ambil." Ucap Billal membuat Fari menghela napas beratnya.
***
Saat ini, pengajian sudah mulai sejam yang lalu. Sekarang mereka sedang mendengarkan Billal yang sedang menyampaikan materi dakwahnya.
"Dia ganteng, ya." Ucap Adel dengan menunjuk kearah Billal.
"Calon suami Arsyi, Kak." Ucap Ima membuat Adel terkejut.
"Serius? Baru mau gue gebet, eh udah punya pawang aja." Ucap Adel.
"Sama Kak Fari aja, Kak." Ucap Arsyi.
"Makasih, tapi enggak deh. Bisa darah tinggi gue kalau sama dia."
"Jangan terlalu nggak suka loh, Kak. Nanti malah suka." Ucap Arsyi.
"Nggak lah."
"Baru ketemu, Syi, jadi bilangnya enggak." Ucap Ima membuat Arsyi terkekeh.
"Kalian ini."
***
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, pengajian pun sudah selesai. Arsyi pun berjalan menuju Umi yang disana juga terdapat Billal dan teman-temannya.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsallam."
"Umi, kita izin pulang duluan, ya. Sudah malam." Pamit Arsyi.
"Dianterin sama Billal aja ya, nak?" Tawar Umi.
"Tidak usah, Mi. Kita bisa sendiri, kok." Tolak Arsyi dengan halus.
"Sudah malam, nanti kalau kalian kenapa-kenapa gimana? Rawan banget anak perempuan pulang malam-malam tanpa ada laki-lakinya." Ucap Umi.
"Billal anterin Arsyi dan yang lainnya dulu, Mi." Ucap Billal lalu mencium punggung tangan Umi.
"Eh, Kak? Nggak usah loh."
"Sudah malam, Syi."
Arsyi hanya bisa menghela napasnya saja. Ia pun mencium punggung tangan Umi diikuti oleh Ima dan juga Adel.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsallam."
Mereka pun berjalan menuju parkiran mobil. Sesampainya diparkiran mobil, mereka pun langsung masuk mobil dan Billal pun segera menancapkan gasnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYILA || END
RomanceAdiva Arsyila Savina, gadis yang sering dipanggil dengan sebutan Arsyi itu adalah seorang mahasiswi disalah satu kampus yang cukup terkenal. Arsyi mengikuti segala macam ekstrakurikuler yang diadakan oleh kampus tersebut, salah satunya ada kegiatan...