12. Billal dijodohkan?

4K 268 0
                                    

Pagi ini, Arsyi sedang menyiram bunga-bunga kesayangannya. Asyi sangat menyukai bunga, entah kenapa, yang pasti bunga sangat indah saat ditatap.

"Bunda, mau kemana?" Tanya Arsyi saat melhat Bunda dan Ayahnya yang sudah rapih.

"Mau jalan-jalan aja keliling komplek, mau ikut?" Ucap Bunda.

"Tidak. Arsyi nitip sarapan saja, ya, hehehe." Ucap Arsyi.

"Yasudah. Bunda berangka dulu, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam." Balasnya sambil mencium punggung tangan Bunda dan juga Ayah.

Setelah Bunda dan Ayah pergi, Arsyi pun melanjutkan menyirami bunga-bunga. Sesekali ia bersholawat untuk meningkatkan mood-nya.

"Kak Arsyi!" Panggil seseorang.

Arsyi pun mencari sumber suara, ia melihat ke kanan dan juga ke kiri tetapi tidak menemukannya.

"Diatas, kak!" Ucap seseorang tersebut.

Arsyi pun melihat ke arah atas, ternyata disana terdapat Bilqis yang sedang berdiri sambil memegang gelas yang tersenyum kearahnya.

"Pagi Bilqis." Ucap Arsyi.

"Pagi juga, Kak Arsyi."

"Kak, nanti siang bisa ajarin aku, nggak?" Tanya Bilqis.

"Ajarin apa?" Tanya Arsyi balik.

"Pelajaran Matematika, hehehe." Ucap Bilqis.

"Oke, nanti siang, ya, habis Dzuhur." Ucap Arsyi.

"Siap, kak!"

"Kak, lagi ngapain, tuh?" Tanya Bilqis.

"Nyiram bunga, Qis." Balas Arsyi.

"Kak, lanjut nanti, ya. Di panggil Bang Billal, hehehe." Ucap Bilqis.

"Iya." Ucap Arsyi.

"Bye bye, sampai jumpa!"

"Bye bye."

Setelah itu, Arsyi pun mematik kran air dan langsung berjalan memasuki rumahnya. Ia pergi ke arah dapur untuk mengambil minum. Setelah mengambil minum, ia berjalan menuju ruang keluarga untuk menonton televisi.

Ia mengganti saluran televisi ke saluran yang menyediakan film kartun. Ya, Arsyi lebih memilih film kartun daripada sinetron. Sesekali ia tertawa karena kartun yang ia tonton sangat lucu.


***


Siang ini, Arsyi sudah berada di rumah Billal untuk mengajari Bilqis dan juga Balqis Matematika. Sejujurnya, Arsyi juga tidak terlalu mengerti tentang Matematika. Namun, karena ini pelajaran kelas dua belas seharusnya ia bisa mengerjakan.

"Kalau ada yang aku nggak tau maklumi, ya, hehehe,"

"Doa-kan semoga aku masih inget sama pelajaran kelas dua belas, hehehe." Ucap Arsyi.

"Hahaha, santai aja, kak. Kalau ada yang kakak nggak bisa, kita bisa minta tolong sama Bang Billal untuk ngajarin kita, kok." Ucap Bilqis.

"Oh gitu, oke."

"Maaf, ya, kak ganggu waktunya, hehhe." Ucap Balqis tak enak hati.

"Nggak apa-apa, lagi juga nggak ada kerjaan dirumah." Ucap Arsyi.

"Mulai aja, yuk." Ujar Arsyi sambil melihat kearah Balqis dan juga Bilqis.

Mereka pun mulai untuk belajar, mereka terlihat serius dengan pelajaran. Terkadang, Arsyi mengecek jawaban milik Balqis dan juga Bilqis, dan juga mengajari soal-soal yang Balqis dan Bilqis kurang kuasai.

ARSYILA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang