25.Pernikahan Ima & Bagas

3K 211 0
                                    

Happy reading!

Hari ini adalah hari yang sakral bagi Ima dan juga Bagas. Karena, dihari ini mereka akan mengucapkan akad nikah. Semuanya tampak senang dan juga haru.

Saat ini, Arsyi sedang berada di kamar Ima. Ia sedang menemani Ima yang sedang make up.

“Sudah selesai." Ucap seorang wanita yang make up-in Ima.

“MasyaAllah, Ma, kamu cantik banget.” Ucap Arsyi yang terkejut melihat Ima begitu sangat cantik.

“MasyaAllah, nak.” Ucap Bunda sambil mengusap kepala Ima.

“MasyaAllah, cantik sekali, nak.” Ucap Mamah Ima sambil tersenyum.

“Terima kasih.” Ucap Ima sambil tersenyum.

“Semoga bahagia, sayang." Ucap Mamah Ima sambil memeluk Ima.

“Terima kasih, Mah. Terima kasih karena sudah merawat Ima sampai sebesar ini tanpa ada kekurangan sedikit pun." Ucap Ima yang sudah mengeluarkan air matanya.

“Sudah kewajiban Mamah, Sayang." Balas Mamah Ima.

“Sudah, kalian ini nanti make up nya luntur.” Ucap Bunda yang menghancurkan suasana haru.

Mereka pun langsung melepaskan pelukannya dan langsung menghapus air matanya.

“Bang Bagas sudah datang.” Ucap Arsyi sambil melihat kearah jendela kamar Ima.

Mamah Ima pun langsung membuka layar TV nya untuk melihat Bagas yang nanti akan mengucapkan akad nikah.

“Ima,” Panggil Papah Ima yang baru saja masuk kedalam kamar.

“Papah.”

“Sebentar lagi, kamu sudah menjadi istri Bagas, nak. Inget kata Papah semalam ya, nak. Harus berbakti sama suami kamu nanti.” Ucap Papah lalu memeluk Ima.

“Ima akan terus ingat, Pah. Terima kasih, Pah, sudah merawat dan membesarkan Ima sampai saat ini. Dan maaf atas semua yang Ima lakukan terhadap Papah.” Ucap Ima.

“Tidak usah berterima kasih, itu sudah kewajiban kami. Kamu tidak ada salah sama Papah, nak. Ini sudah menjadi kewajiban kami,” Ucap Papah.

“Sudah, jangan menangis. Papah mau turun kembali.” Lanjut Papah Ima.

“Iya, Pah.”

Setelah itu, Papah Ima pun langsung keluar dari kamar Ima, diikuti oleh Bunda. Tak lama, akad nikah pun langsung di mulai. Mereka sungguh deg-degan menunggu Bagas mengucapkan akad nikah.

Ima tak henti berdzikir agar Bagas mengucapkan dengan lantang dan lancar. Tak lama, Bagas sudah selesai mengucapkan akad.

Hari ini, tanggal ini, tahun ini, jam ini, detik ini, Ima sudah menjadi istri Bagas.

Mereka sangat bersyukur karena Bagas mengucapkan dengan lantang dan lancar. Ima terharu.

“Kamu sudah menjadi seorang istri, Ma.” Ucap Arsyi lalu memeluk Ima dengan erat.

“Hiks. Arsyi, aku sudah jadi istri.” Ucap Ima.

“Iya, Ma, iya. Selamat, Ima.” Ucap Arsyi.

“Kita kebawa, yuk.” Ucap Mamah Ima membuat Arsyi dan Ima melepaskan pelukannya.

“Hapus air mata kamu, Ima." Ucap Arsyi.

ARSYILA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang