18

140 10 0
                                    

18. Bekerjasama Demi Sesama

Setelah gempa susulan yang terjadi di penghujung hari kemarin, mereka mengadakan jamaah sholat magrib di tanah lapang yang telah dibersihkan dari reruntuhan puing di atasnya. Lalu anak-anak berbaris mengantri untuk mendapatkan makan malam, Ghea bertugas mengambilkan lauk untuk mereka.

Dan hari ini mereka semua akan bergotong royong membersihkan reruntuhan-reruntuhan puing agar tidak melukai anak-anak yang senang bermain disekitar tenda pengungsian, kecuali mereka yang belum cukup pulih, para anak-anak dan beberapa tenaga medis yang piket. Sedang besok mereka berencana membangun sebuah mushola dari sisa-sisa reruntuhan berupa batu bata yang masih dapat digunakan.

Siang hari, setelah reruntuhan selesai dibersihkan sebuah helikopter mendarat, anak-anak menyambut antusias sekaligus takjub ketika melihat adanya capung besi mendarat di wilayahnya. Seorang artis ibu kota terlihat turun dari dalam helikopter, yang lagi-lagi mendapat sorakan antusias dari para bocah beserta para emak-emaknya bahkan beberapa dari mereka yang tengah memasak untuk para pengungsi rela meninggalkan pekerjaannya dan lari tergopoh-gopoh untuk melihat siapa gerangan yang telah datang, dan terpaksa digantikan oleh para relawan.

Sore harinya akan diadakan kegiatan trauma healing oleh beberapa relawan dari kampus biru tua dibantu oleh beberapa prajurit seperti yang telah disosialisasikan oleh ketua relawan kampus biru dengan ketua relawan dari salah satu rumah sakit di ibu kota.

Trauma healing sendiri merupakan proses penyembuhan pasca trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan tanpa baying-bayang kejadian tersebut, hal ini kerap terjadi pada anak-anak dan remaja. Salah satunya adalah karena bencana alam dan dapat dirasakan lebih berat jika mereka kehilangan orang tuanya. Beberapa efek yang dapat dialami adalah tertekan secara emosional, menjadi pemurung, dan emosi yang tidak stabil. ( https://m.lliputan6.com, https://www.klik dokter )

Tepat pukul 4 sore para anak korban bencana telah berkumpul di depan tenda pengungsian, duduk berderet diatas tikar yang telah digelar, beberapa orang dewasa menyaksikan di pinggir. Di depan sana terdapat sebuah sound recorder milik prajurit yang sudah disambungkan pada sebuah microphone.

" Tes tes satu dua tiga, dengar ya suara kakak?!!" Teriak Ghea yang kebetulan mengajukan diri sebagai host didepan sana.

" Dengar!!" Sahut anak-anak tak kalah semangat, sebagian dari mereka berbisik-bisik menebak apa yang akan dilakukan.

" Oke, karena tak kenal maka tak sayang, kalian tau nggak nih nama kakak-kakak yang ada di depan?!!" Ucapnya dan dibalas teriakan berbeda oleh mereka, ada yang menjawab tau, tidak dan beberapa menjawab nama-nama dari mereka. Didepan sana terdapat lima orang, yaitu Ghea yang sedari tadi berkoar, Gara yang duduk melas diatas sound, Agam, Dewa dan satu prajurit darat bernama Gunawan.

" Karena ada yang belum tau, kenalin dong nama Kakak Ghea kalian boleh panggil Kakak Cantik." Ucapnya sembari terkekeh.

" Dih pede bener." Taulah ya pasti siapa yang ngomong gini, iya benar Gara dengan wajah lempengnya yang minta di tempeleng. Sorakan dari anak- anak pun terdengar bahkan ada yang bersiul-siul, Ghea menatap sinis kearah Gara sedangkan Agam menggelengkan kepala dan terkekeh melihat keduanya, mereka akan saling mengejek tetapi juga peduli di saat yang bersamaan.

" Kakak cantik kan ya?!" Tanyanya pada anak-anak dan dijawab sahutan 'cantik' serentak, Ghea memeletkan lidahnya mengejek kearah Gara yang mendengus dan memutar bola mata malas, Dewa yang sedari tadi memperhatikan interaksi adiknya dengan gadis yang saat ini memporak porandakan pikirannya tersenyum tipis.

Kegiatan trauma healing dilanjutkan dengan perkenalan dari 5 orang yang saat ini menjadi badut dadakan di depan sana. Mereka bercerita, bernyanyi menceritakan mimpi dan cita-cita serta bermain tebak-tebakan berhadiah. Hadiahnya bermacam-macam mulai dari berbagai macam jajanan, beberapa mainan, alat tulis serta buku cerita.

Kegiatan masih berlanjut hingga adzan magrib berkumandang dan dilanjutkan sholat magrib bersama ditempat yang sama, lalu acara mengaji untuk anak-anak dan dilanjut besok pagi dengan senam bersama, hal ini akan berlanjut selama beberapa hari kedepan untuk menghilangkan resiko trauma.

~~~
TBC
Silahkan pencet bintang.

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang