53. Berita
Pagi hari yang cerah, seorang wanita yang telah memiliki dua orang anak itu terlihat sibuk berkutat di dapurnya, berjalan kesana kemari guna mengambil bahan-bahan makanan. Tangannya dengan cekatan memotong-motong sayuran, sembari bersenandung pelan seolah tak memiliki beban.
Dihalaman depan gelak tawa putra-putranya sayup-sayup terdengar, ia terkekeh ringan sembari menggelengkan kepala membayangkan ulah apa lagi yang tengah mereka perbuatan. Dan diruang keluarga terdapat Azka yang tengah menyaksikan siaran berita di pagi hari.
" Bang Al itu ikannya kasian nanti gabisa napas didalam air!!" Ucap El yang tengah berjongkok di tepi kolam menyaksikan ikan-ikan yang tengah berenang kesana kemari dengan sedikit panik, dimata El ikan-ikan itu tengah kesulitan dan berusaha untuk keluar dari kolam.
" Apasih El berisik!!" Sahut Al dari atas pohon mangga, iya bocah itu sudah nangkring di atas pohon pagi-pagi, mengambil buah mangga yang sekiranya matang lalu dimakannya saat itu juga.
" Bantuin sini, kasian ini!!" Teriak El sekali lagi, tangan-tangan mungilnya telah masuk kedalam kolam berusaha menangkap ikan-ikan di dalamnya. Sedangkan Al, bocah itu tetap santai diatas pohon mangga sembari menyaksikan sang adik yang tengah berusaha 'menyelamatkan' ikan-ikan, mulutnya tak berhenti menggigit daging buah mangga dan mengupas kulitnya.
Tanpa sadar tubuh mungil El semakin menjorok ke dalam kolam, salah sedikit saja nyebur sudah bocah tersebut. Masih berusaha menggepai seekor ikan koi dengan warna krem yang dominan, wajahnya cemberut sebal. Terlalu fokus ingin menagkap sang ikan yang kini telah berada di pojok kolam, El nyungsep ke dalam kolam. Disusul Al yang terkejut melihat adik sekaligus kembarannya nyebur, kehilangan keseimbangan lalu ikutan nyemplung, masih ingatkan pohon mangga mereka dikelilingi kolam ikan?
Byurrr
" COPOT COPOT!! EH BUSEETTT, MBAK INI ANAK-ANAK LO PADA NYEMPLUNG KOLAM!! KASIAN IKANNYA NTAR JANTUNGAN, MBAK!!" Teriak Farhan terkejut melihat dua bocil tersebut nyebur kedalam kolam, pemuda dengan celana selutut berwarna moca lengkap dengan kaos hitamnya itu ingin menuju salah satu caffenya, eh malah disuguhi sirkus ala si kembar.
Ghea datang dari dalam rumah dengan wajah garangnya lengkap dengan spatula yang masih digenggamnya, mendelik menatap dua putranya yang malah tertawa ngakak disana. Wanita itu menghela napas pelan, lalu menghampiri dan mengangkat satu putranya, meminta tolong Farhan untuk mengangkatkan satu putranya yang lain dan berlalu masuk.
Melewati ruang keluarga yang menghubungkan dapur dengan ruang tamu, sayup-sayup pembawa berita tengah membacakan narasi terdengar. Memilih tidak terlalu peduli dan segera memandikan anak-anaknya, Ghea berlalu begitu saja diikuti Farhan dibelakangnya.
" Kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak atau sublook pada pagi dini hari pukul 03.46 saat mengikuti latihan perang di Laut Utara Bali. Status tersebut dinaikan menjadi submiss pada pukul 06.46 dan menandai dimulainya proses pencarian. Kapal selam tersebut membawa 53 penumpang dengan 49 ABK." Terang pembawa acara dengan wajah serius, lalu diikuti dengan beberapa cupilkan video yang menayangkan komperensi yang digelar TNI AL dan menyatakan jika status kapal selam tersebut dalam pencarian setelah dinyatakan hilang kontak.
Azka dan Farhan yang baru saja tiba setelah menurunkan Al saling pandang, tatapannya tak terbaca namun juga menyiratkan luka dan kesedihan. Hening menyelimuti mereka selama beberapa saat, hanya suara pembawa berita yang tengah membacakan berita lain yang terdengar, sebelum suara gelak tawa khas bocah terdegar diikuti teriakan menggelegar sang ibu.
" AL!! EL!! ITU BADANNYA MASIH BASAH SEMUA, SINI DIKERINGIN DULU!! YA AMPUN ANAK SIAPA SIH KALIAN INI?!!" Teriak Ghea dengan wajah yang pura-pura sebal, wanita itu telah berhasil menangkap anak bungsunya lalu mengeringkan tubuhnya dengan sang empu yang masih tergelak.
Farhandan Azka kembali saling pandang, lalu menghela napas bersamaan Farhan mengusap wajahnya kasar bingung harusbagiamana cara menyampaikan berita tersebut pada Ghea. Ia tau bagimana puncaranya Ghea harus tau, dan itu tetap akan membuat wanita dua anak tersebutmerasa sedih juga kehilangan. Pemuda itu memutar otak agar tetap dapat memberitahukannyanamun juga tidak terlalu menyakiti hati Ghea, menghela napas bersiapmengabarkan berita tak menyenangkan.
~~~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Saudara Sang Monster Laut
General FictionAbdi negara, pekerjaan mulia bertaruh nyawa. Bertugas di daerah nan jauh di sana, meninggalkan sanak saudara. Mengorbankan nyawa demi melindungi jutaan nyawa saudara serta kedaulatan bangsanya. ==================================== TERINSPIRASI DARI...