50

104 4 0
                                    

50. Akhirnya Nikah!!

Semua keluarga tengah berkumpul di rumah Mama Papa, bahkan Papa telah cuti sejak 3 hari yang lalu. Sangat ramai, banyak orang berlalu lalang, menyiapkan ini itu, menghias setiap sudut rumah, tak ketinggalan dua tukang rusuh Dewa ikut meramaikan.

Benar, akan ada acara esok hari, tepatnya adalah pernikahan Gandi, pria yang telah menjomblo sekian tahun lantaran ditinggal kabur pacarnya itu akhirnya menemukan jodohnya, seorang prajurit wanita yang juga merupakan adik tingkatnya di akademi militer dulu.

Dan pria itu kini tengah duduk seorang diri dikursi taman belakang rumah, tangannya merentang memenuhi setiap sisi bangku. Menengadah menatap langit yang malam ini gelap lantaran mendung sembari cengar cengir dan sesekali terkekeh pelan.

" Hehh Bang kesambet lo?!!" Celetuk Farhan yang tiba-tiba datang menggeplak keras pundak Gandi membuat sang empu terlonjak kaget. Iya lelaki yang sukses dengan usaha caffe nya itu turut berada dirumah orang tua Gandi dan Ghea tanpa diundang, namun diajak oleh sikembar.

" Sirik ae lo jomblo!!" Dengus Gandi menatap sinis kearah Farhan, lelaki itu memasang wajah ternista sembari memegang dadanya mendramatisir keadaan.

Hening menyelimuti keadaan diantara kedua jomblo diantara tiga jomblo yang ada, akhirnya salah satu dari mereka melepas masa sendirinya, lalu salah satunya lagi tengah sibuk dengan pertunangannya. Iya, Gara pria itu telah memiliki pasangan yang sialnya juga juniornya, yaitu salah satu koas dirumah sakit tempatnya menjalankan praktek.

Sibuk dengan pikiran masing-masing, Gandi yang tidak berhenti memikirkan calonnya, sedang Farhan yang meratapi nasib tak kunjung dipertemukan dengan jodohnya, heii ia juga ingin tidur memeluk seseorang lalu bermain dengan bocil-bocil hasil pembuahannya, ups!

" Bang, jujur deh sama gue, lo sebenernya gerogi nggak si mau halalin anak orang?" Celetuk Farhan tiba-tiba dengan pandangan menatap gelapnya langit. Gandi nampak menghela napas sebelum menimpalinya, raut wajahnya berubah serius.

" Pasti, karena kita nikah bukan sekedar ngucap kata sah lalu bebas berbuat apapun sama istri kita kelak, tapi kita punya tanggungjawab baru, tanggung jawab buat ngehidupin anak orang yang udah dibesarin susah payah sama orang tuanya, tanggung jawab buat bisa ngatur emosi dan mengurangi ego supaya pernikahan nggak hancur, tanggung jawab buat bahagiain dia dan masih banyak tanggung jawab lain yang harus kita emban, takut dan grogi manusiawi tapi kita juga harus bisa ngelawan mereka." Timpalnya panjang lebar yang kini dalam mode warasnya.

Jujur Farhan hampir menyemburkan tawanya ketika mendengar kalimat pertama yang diucapkan Gandi, namun diurungkannya ketika mendengar kelanjutan kalimat yang membuatnya merenung, karena sepertinya ia belum cukup siap dibebankan tanggung jawab seberat itu maka tidak heran jika jodohnya belum kunjung tiba.

" Lo bener bang, btw jangan lupa hafalin ijab Kabul ntar lo nyebutnya nama bapaknya kan berabe." Celetuknya menepuk pundak Gandi dua kali lalu segera ngibrit kedalam rumah mencari kembar yang suka ngerusuh.

" SIALAN LO FARHAN!!" Umpatan Gandi menggema di setiap sudut taman hingga menerbangkan beberapa burung yang tinggal di pohon mangga tetangga, terdengar gelak tawa dari dalam rumah setelahnya dan dapat dipastikan Farhanlah pelakunya.

Teriakan kata 'SAH!' menggema disetiap sudut bangunan masjid, di sana, di tengah-tengah kumpulan banyak orang, sepasang suami istri yang baru saja mengesahkan hubungannya dihadapan negara juga agama tengah bertukar cincin, lalu disusul dengan cium tangan oleh mempelai wanita yang dihadiahi kecupan lembut di puncak kepala oleh sang suami.

" AKHIRNYA NIKAH JUGA LO BANG!!" Teriak Gara dari sudut ruangan dengan wajah tengilnya, lantas mengundang gelak tawa dari setiap orang yang hadir, mereka pun tau jika Gandi adalah perjaka bangkotan dan baru menikah di umur 35 tahun.

Sang mempelai wanita pun ikut terkekeh ketika mendapati wajah sang suami yang memerah menahan emosi sekaligus menahan malu dihadapan sang ayah mertua juga penghulu, entah dimana akhlak Gara berada hanya dirinya dan tuhanlah yang tau dimana menyimpannya.

~~~
TBC
8 part lagi tamat nih yok bisa yok vote yang banyak🥳🥳

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang