06

196 11 0
                                    

6. Obrolan Para Abdi Negara

Hari ini rumah Dewangga akan kedatangan para rekan-rekannya yang entah kenapa katanya ingin hangout layaknya anak muda. Dewangga tentunya hanya mengiyakan saja toh dirinya juga tak merasa dirugikan, dan yang mengusulkan tentu saja Algandi, biang rusuh satu itu sepertinya dapat mengalami panu jika hanya berdiam diri di rumah.

" Dewaa!!! Maen Yokk!!" Teriakan itu terdengar setelah suara ketukan pintu yang dibarengi ucapan salam, siapa lagi pelakunya kalo bukan Gandi? Selang beberapa menit pintu terbuka dengan keras, menampilkan Gara dengan ransel di punggung menatap datar kearah Gandi yang menampilkan raut terkejut.

" Kek bocah bet si Bang, coba kalo bawahan lu tau kelakuan lu kek gini hilang harga diri lu." Celetuk Gara frontal, Gandi diam, menampilkan raut terkejut penuh kepura-puraan sembari kedua tangan terangkat memegang dada, mendramatisir.

" Ck, dah masuk sono lo gue mau jemput adek lo yang ga punya akhlak." Tambahnya berlalu pergi meninggalkan Gandi yang masih mendrama di depan pintu.

Dan disinilah Gandi sekarang, bersama beberapa rekannya di taman belakang rumah Dewa yang terdapat sebuah kolam, beberapa kursi memutari meja, tiang-tiang untuk pull up serta sebuah rumah pohon dengan seutas tali tambang untuk menaikinya.

" Saya dengar-dengar katanya ada illegal loging lagi di hutan Kalimantan, benar?" Celetuk Dewa yang baru saja mendudukan diri di sebuah bangku dengan keringat bercucuran setelah melakukan beberapa olah fisik.

" Oh iya bener gue kemarin dapat berita dari atasan katanya yang berulah masih satu kelompok sama yang satu bulan lalu." Timpal Danu yang memiliki sifat sebelas duabelas dengan Gandi.

" Bukan ketua kelompoknya udah diamankan ya?" Sahut Gandi dengan tampang bingung.

" Bener yang ini beda lagi ketuanya, dugaan sementara mereka punya dua ketua atau lebih dan dibagi lagi ke beberapa wilayah." Terang Danu membuat Gandi berdecak kagum sekaligus tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka yang selalu menyusahkan para rekannya, termasuk dirinya yang pernah direpotkan dengan penyelundup narkoba di pelabuhan.

Obrolan terus berlanjut, mulai dari kelanjutan para pemotong kayu liar tersebut, salah satu rekan mereka yang di kabarkan tertembak senapan berburu di pedalaman hutan Papua, rekan mereka yang akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat hingga membahas mantan. Jika kaiian berpikir seorang prajurit dan abdi negara tidak pernah membicarakan wanita dan hanya seputar kedaulatan negara, tentu salah nyatanya mereka juga seorang lelaki biasa, kecuali Dewa tentunya yang tidak pernah dekat bahkan mengenal wanita dalam masa hidupnya.

" Gimana tuh kabar cewek lo yang dari Jakarta Gan?" Celetuk Danu tiba-tiba ketika teringat dengan Gandi yang pernah memamerkan foto seorang gadis yang di akuinya anak Jabodetabek, entah kenal dimana anak itu. Mendengar pertanyaann tersebut, wajah Gandi berubah suram, kumal, kucel nan kecut layaknya pakaian yang belum dicuci berhari-hari.

" Baru dua hari lalu dia nelpon minta putus, mau nikah katanya setelah hampir tiga bulan ngilang gitu aja kaga ada kabar." Sahut Gandi dengan wajah sedih dan senyum masam, tatapannya tampak menerawang merenungi nasibnya yang ditinggal nikah pas lagi sayang-sayangnya.

Dewa yang kebetulan berada di samping Gandi menepuk pundak pemuda tersebut bermaksud memberi kekuatan sekaligus menyalurkan rasa iba, berbeda dengan Danu yang sekarang sudah tertawa ngakak ditempatnya, bahagia sekali tampaknya anak itu melihat Gandi yang nelangsa.

" Dulu aja lo pamer-pamerin, eh taunya ditinggal nikah kan lo!! Makannya jangan pamer sama jomblo." Ucap Danu dengan nada mengejek dan muka minta ditampol, kalo kata Gandi. Mereka semua terkekeh melihat kelakuan dua membuat rusuh tersebut, yang satu reseknya minta ampun yang satu lagi senang melihat temannya menderita.

" Mending gue daripada lo, udah jomblo tukang halu lagi!!" Balas Gandi ngegas, bergantilah muka Danu yang masam. Sekedar info Danu adalah penyuka anime, banyak poster-poster yang dirinya koleksi berupa tokoh wanita dari kartun khas Jepang tersebut, bahkan handphonenya penuh dengan gambar-gambar tokoh anime. Sialnya dirinya, Gandi pernah dengan tidak tau diri memainkan ponselnya yang lupa dirinya kunci kembali, dan jadilah sejak saat itu dirinya selalu di bully Gandi perihal hal tersebut.

~~~
TBC

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang