29

116 10 0
                                    

29. Tugas Baru

Sudah lebih dari seminggu Dewa berada di rumah dan libur dengan tugasnya menjaga perairan nusantara, dan selama itu pula dirinya menjadi lebih dekat dengan gadis yang pernah diam-diam disukainya dan sekarang gadis itu telah menjadi tunangannya, ah diriya tak sabar ingin segera menjadikan gadis tersebut pasangan hidupnya, namun apalah daya jika sang gadis ingin menikah setelah mendapat gelar sarjananya.

Hari ini dirinya kembali mendapatkan panggilan tugas, panggilan ini terbilang cukup mendadak, lantaran dirinya baru diberitahukan hari ini dan akan langsung bertugas besok. Rencananya ia akan mengajak tunangannya keluar malam ini sekaligus mengabarkan keberangkatannya esok hari, harap-harap dapat diantarkan oleh gadisnya.

Pemuda tersebut tengah terduduk di balkon kamarnya saat ini, memikirkan rencana kencannya malam nanti, ah bisakah ini disebut sebuah kencan? Disaat dirinya bahkan tidak tau harus kemana dan mengatakan apa saja.

Dewa berdecak dan mengusak rambutnya kasar, pemuda itu sekarang tengah merutuki dirinya sendiri yang menjadi orang terlalu kaku. Sepertinya akan lebih mudah jika dirinya seperti adik dan sahabatnya yang dapat mencairkan suasana dimanapun mereka berada. Menghela napas kasar lalu beranjak dari posisinya, menyiapkan barang bawaannya untuk bertugas esok hari lalu membiarkan tubuhnya terlelap, entahlah pikirannya membuat dirinya mengantuk.

Dan disinilah kedua pasangan tersebut berada, terduduk di salah satu bangku sebuah taman kota dengan sepiring anyaman bambu berisi sate ditangan Ghea dengan Dewa yang tengah memandangi sekitar.

Taman ini cukup ramai dengan beberapa pasangan muda-mudi yang duduk disepanjang kursi taman yang berderet, berhiaskan lampu taman serta beberapa tumbuhan yang dipangkas sedemikian rupa, beberapa anak-anak terlihat tengah bermain dan mengeluarkan sorak keceriaan.

" Ekhhm." Dewa berdehem untuk membuka percakapan, Ghea yang tengah menikmati berusuk-tusuk sate ayam dengan taburan banyak bubuk cabai diatasnya pun lantas menengok sedikit mendongak menatap kearah Dewa dengan pandangan bertanya, mengabaikan adanya bumbu kacang yang tertinggal di ujung mulutnya.

" Kenapa?" Tanya sedikit mengernyit mendapati Dewa yang malah tersenyum sembari menunjuk ujung bibirnya sendiri, tak lama kemudian dirinya mengerti dan segera menjilat sekitar bibirnya memutar layaknya anak kecil tanpa adanya rasa canggung, Dewa terkekeh melihatnya.

" Sebenarnya saya mengajak kamu kesini ingin memberi tau sesuatu," Ucapan Dewa terpotong lantaran Ghea yang tiba-tiba menyahut.

" Tentang apa?" Tanyanya dengan rasa penasaran yang kentara.

" Besok saya akan kembali bertugas, dan mungkin akan kembali sedikit lama." Terang Dewa sembari meringis di akhir lantaran dirinya sendiri pun tidak yakin akan bertugas berapa lama.

" Kok mendadak banget? Emang tugas dimana." Pepet Ghea dengan alis bertaut, gadis itu bahkan telah menghadapkan dirinya sepenuhnya kearah Dewa.

" Saya juga tidak tau." Sahut Dewa sembari menghela napas, sebenarnya dirinya tau sangat tau bahkan namun ada suatu hal yang membuatnya tidak dapat memberitahukan secara pasti. Dirinya dapat melihat jika gadis di sampingnya kini tengah berdecak sembari memanyunkan bibirnya, sial raut wajahnya membuat dirinya ingin mengurung gadis tersebut untuknya seorang, entah bagaimana dirinya dapat bertahan dengan tugasnya kali ini, ia hanya berharap semoga dapat menjalankannya dengan sebaik mungkin.

Dewa dibuat tidak dapat menahan tawanya melihat sikap Ghea yang lain dari pada yang lain, dengan wajah murung dan bibir mengerucut gadis itu tetap memasukan potong demi potong daging ayam yang membalut beberapa tusuk sate. Kakinya menyilang di atas bangku taman dengan tubuh yang menghadap kearahnya, bumbu kacang yang berserakan di pipi bulatnya serta alis yang masih bertaut.

Pandangannya menatap kebawah, fokus kepada sepiring satenya yang hampir habis, dengan brutal gadis tersebut menusuk-nusuk potongan bawang Bombay seolah menyalurkan kekesalannya.

~~~
TBC
Terimakasih telah berkunjung, vote komennya yaoo😀

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang