Epilog

246 6 0
                                    

Epilog~

Tidak selamanya kita selalu bersama orang-orang yang berada di dekat kita saat ini, suatu saat akan ada salah satu dari kita yang akan meninggalkan dunia yang penuh dengan kepura-puraan ini. Pergi jauh, menuju keabadian, menemui sang pencipta dan terduduk dipangkuannya, mengawasi kita dari tempat nan jauh disana.

Lalu kita? Kita akan tetap tinggal bersama kenangan-kenangannya menunggu waktu kapan kita akan menyusulnya. Kesedihan mungkin saja ada, namun apakah hidup kita hanya berpusat kepadanya yang telah berpulang?

Kita mungkin sangat dekat hari ini, namun bagaimana dengan esok?Bisa saja kita yang sebelumnya sedekat nadi kini jadi sejauh mentari dan sulit tergapai, berbeda tujuan, berbeda pendapat atau pandangan, oh? Mungkin bisa juga berbeda alam. Bukankah setiap pertemuan selalu berujung perpisahan? Entah mereka yang hanya sekedar singgah untuk memberi luka serta pelajaran. Ataukah 'ia' yang memang telaj ditakdirkan untuk bersama, lalu meninggakan luka yang lebih dalam dan menyesakan. Perpisahan itu pasti, dan ada Perpisahan itu mutlak jika adanya sebuah pertemuan. Bukankah hidup selalu berjalan dan waktu terus berputar? Orang-orang datang silih berganti, lalu pergi entah pamit atukah tidak. Semua telah digariskan, Semua telah ditakdirkan, Tugas kita hanya menerima, menjalani, serta menikmatinya, baik sebuah pertemuan atukah sang menyesakan PERPISAHAN-

-END-

Selamat bertugas di keabadian pahlawan lautan.
Terimakasih karena telah menjaga bumi Pertiwi di dalam sunyi.
Perjuangan dan jasa kalian kami kenang.
Nama kalian abadi dengan coretan tinta emas

30 September 2021

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang