05

217 14 0
                                    

5. Tak Punya Urat Malu

Pagi telah menyingsing, sinar matahari telah bersinar terik, suara kicau burung bersahutan menjadi sebuah melodi indah pagi penikmat fajar. Seorang gadis tampak nyaman bergelung di bawah selimut tebalnya dengan tangan yang memeluk erat sebuah guling yang sudah gepeng.

Dia, Ghea gadis ceroboh itu sama sekali tak terganggu dengan suara alarmnya yang menggema diseluruh penjuru rumah. Entah sudah keberapa kali jam weker tersebut berteriak hingga menunjuk pukul 8.15 pagi. Algandi yang merasa terganggu mendobrak kamar adiknya dan menarik sang empu yang nyawanya masih di awing-awang menuju kamar mandi. Dan dengan tak berperasaannya menyemprot Ghea yang terduduk menahan kantuk di atas kloset.

" Bangun kaga lo bangun!!" Ujarnya yang malah kegirangan membuat sang adik gelagapan lantaran nyawanya ditarik paksa untuk sadar.

" MAMAAA ABANG MAU BUNUH GHE!!!" Teriaknya menggelegar hingga membuat sang ibu berlari tergopoh menuju kamar mandi.

" Heehhh siapa yang ga bangun-bangun sampe itu alarm bunyi berulang kali, gue tanya?!!" Sembur Gandi dengan wajah garang.

" Onok opotoh pagi-pagi kok wis ribut ?" Ucap sang mama yang sudah berada di ambang pintu kamar mandi. Begitulah mereka jika disatukan di tempat yang sama, berbagai pertengkaran dan keributan akan terjadi dan akan saling merindu jika tidak bertemu.

" ABANG / GHE TUH MA!!" Sembur mereka bersamaan lalu saling menatap tajam, seorang wanita paruh baya yang berada diantara mereka tersebut memijat pangkal hidungnya pusing sekaligus lelah menghadapi kedua anaknya yang sama-sama berasal dari spesies aneh.

" Udah kamu mandi sana Ghe, enek kuliah jam 9 to? Udah setengah 9 iki loh." Sahut mama menengahi. Ghea melototkan maatanya tak percaya, mendorong abangnya keluar dan membanting pintu kamar mandi tepat di depan mama dan abangnya.

Ghea telah tiba di kampusnya dengan selamat namun di waktu yang telah mepet. Berlari sekencang mungkin di lorong fakultas tanpa mempedulikan penampilannya yang tak karuan, baju dan kerudung yang dipakai seadanya, sepatu berbeda warna yang satunya belum ditali sempurna dan resleting tas yang masih terbuka.

" ANGGARAAA TUNGGUIN GUEE!!!" Teriaknya menggema di koridor memanggil Gara yang siluet belakangnya terlihat, semua orang yang berada di dekatnya termasuk beberapa dosen yang akan mengajar kompak mengalihkan atensinya kepada gadis tersebut dan Gara bergantian.

Gara yang merasa namanya dipanggil pun menoleh dan mendapati Ghea dengan penampilan anehnya tengah berlari menghampiri dirinya lantas menepuk jidat dan menutup wajah menahan malu menjadi pusat perhatian.

" Haahhh capek gue haahhh jongkok lo, gendong sampe kelas." Ucap Ghea seenak jidat setelah berhasil sampai di hadapan Gara. Gara menghela napas dan mengusap wajahnya lelah, ternyata benar firasat tidak enaknya sedari tadi, Ghea akan kembali menyusahkannya. Namun begitu dirinya tetap berjongkok untuk memudahkan Ghea naik di punggungnya dan membawanya menuju kelas mereka di lantai 2 dengan sedikit menahan malu mengingat penampilan Ghea yang tidak layak sebagai mahasiswa.

Akhirnya kelas berakhir setelah hampir tiga jam bertempur dengan berbagai anatomi dan fungsi serta sistem organ manusia, Ghea dan Gara terbebas. Dan saat ini pemuda itu kembali dibabukan oleh Ghea untuk membelikannya sebungkus batagor sementara dirinya ingin membenahi penampilan di kamar mandi.

Disinilah Gara sekarang, kebingungan di tengah koridor yang ramai lalu lalang mahasiswa dengan tangan menenteng plastik berisikan sebungkus batagor dan air mineral. Matanya menelusur mencari keberadaan sahabat rasa majikannya, hingga sebuah teriakan yang sangat familiar menggetarkan gendang telinganya.

Matanya membulat begitu menyadari keberadaan Ghea, gadis itu tengah nangkring di salah satu pohon mangga yang sengaja di tanam di area kampus. Duduk bersandar di salah satu dahan pohon dengan sebuah laptop berada di pangkuannya, sedang tasnya sudah tergeletak mengenaskan di tanah. Benar-benar tak tau malu!!

~~~
TBC

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang