55

103 5 0
                                    

55. Mencoba Bertahan

Hening, itulah keadaan ruang tengah rumah Ghea saat ini, sang tuan rumah yang diam termangu dilantai sembari bersandar pada dinding, wajahnya sembab tatapannya kosong menerawang ke depan. Azka yang menatap sendu kearah sang kakak, sudah beruang kali pemuda itu mengajak kakaknya untuk berbincang dan berbicara, namun tak digubrisnya sama sekali, hanya deheman dengan anggukan atu gelengan sesekali.

Sikembar yang tadinya menatap bingung dan memberontak ketika mamanya menangis, kini telah diambil alih oleh Farhan. Mengalihkan perhatian dua bocah itu sejenak dengan mengajaknya keluar sekaligus mengecek kondisi caffenya.

" Kak!!" Panggil Azka sembari menatap sendu, diam Ghea bahkan tak bergeming sedikitpun. Menghembuskan napas gusar, dan meraup wajahnya kasar, dirinya tak tau lagi harus berbuat apa. Mama dalam perjalanan kesini setelah dikabarinya, bersama Bunda yang sebenarnya sama sedihnya dengan Ghea, atau mungkin lebih terbayang kejadian yang hampir sama namun berbeda tempat beberapa tahun silam yang menggugurkan sang suami.

Tak lama setelahnya terdengar langkah kaki yang terburu-buru berjalan mendekat, disusul dengan ucapan salam yang dilantunkan keras sekaligus tergesa-gesa. Memunculkan dua orang wanita paruh baya dengan kekhawatiran yang kentara di masing-masing wajahnya.

" Assalamu'alaikum!!" Ucap Bunda dan Mama bebarengan, Azka bangkit dari posisi berjongkoknya di depan sang Kakak, menjawab salam dan bergegas mencium tangan dua orang tersebut.

" Wa'alaikumssalam!!" Sahutnya lantas mencium tangan Mamanya terlebih dahulu dilanjut dengan Bunda yang hanya menangkupkan tangan di depan dadanya, Azka mengangguk dengan senyum tipis melihatnya, sebelum kembali beralih kepada sang Mama untuk mengadukan keadaan sang Kakak.

" Mama, Azka ga tega ngeliat kakak." Ucapnya sedikit terbata dipundak Mama, pemuda itu tengah memeluknya dari belakang. Iya, pemuda itu memang sangat dekat dengan Mama, walaupun bukan ibu kandungnya Mama tak pernah membeda-bedakan anaknya, bahkan beliau sangat menyayangi dan memanjakan Azka lebih dari dua anaknya yang lain.

Hikss

Sebuah isakan kecil tertahan terdengar, Mama menoleh, Azkalah penyebabnya. Dengan hidung memerah menahan tangis dan air mata yang mulai menerobos tak tau diri. Mama tersenyum kecil, beliau berbalik dan menangkup wajah anak bungsunya tersebut sembari mengusap air matanya lembut.

" Heyy kok kamu yang nangis, hm?" Tanya Mama geli, Azka menggeleng dan kembali menenggelamkan wajahnya di dalam dekapan Mama. Bunda tersenyum kecil melihatnya, lalu berlalu menghampiri sang menantu, mengelus pundaknya lembut dan mengguar senyum menenangkan.

" Ghea, nak dengerin Bunda." Titahnya berhasil menyentak lamunan Ghea, mata wanita itu kembali berkaca-kaca.

" B-bundaa hiks." Ucapnya mengadu seperti anak kecil dan memeluk erat tubuh Bunda, wanita paruh baya tersebut dengan sabar mengelus lembut punggung sang menantu menenangkan.

" Kamu tau kan Dewa kuat?" Tanyanya lembut dan dibalas anggukan kecil dari Ghea, Bunda kembali tersenyum.

" Nah, kamu percayakan semuanya sama tuhan ya? Berdoa meminta yang terbaik, dan kamu juga harus inget, kamu punya dua putra yang harus dirawat. Kalo Mamanya sedih murung terus kayak gini, siapa yang ngerawat dan jagain Al sama El? Kamu boleh sedih, itu manusiawi, tapi kamu juga harus inget sama tugas dan kewajiban kamu sebagai seorang ibu." Ghea termangu beberapa saat setelah mendengar ucapan Bunda, lantas wanita itu mengangguk dengan wajah tegarnya sembari menghapus sisa air mata dipipinya.

" Iya, Bunda benar, Ghe punya tanggung jawab,Ghe punya kewajiban, dan harus bisa ngerawat dan menjaga Al sama El, karenamerekalah yang jadi hidup Ghe saat ini apapun yang terjadi." Ucapnya sembaritersenyum kecil. Mama yang sedaritadi juga menenangkan Azka ikut tersenyum,Azka, pemuda itu telah berhenti dari kegiatan mengandung bawangnya, berdiridisamping sang Mama, tangannya mengusap-usap kasar sisa air mata dan ingusnyasembari menatap lega kearah Ghea.

~~~
TBC

Saudara Sang Monster LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang