Hii reader❤
Diputar terus yaa😉👆
Kalau baca cerita ini jangan lupa vote, jangan dibaca aja yaa🙂 sama follow akun ini, ga bayar kok, juga gak ngehabisin tenaga tinggal pencet aja🙂😉
Yauda dehh, aku mulai yaa..
Siapkan hati kalian 😌
"Kamu merasa sangat menyakitkan dan seolah-olah kamu adalah manusia yang paling terpuruk disaat aku tidak sengaja menyakitimu, namun apa kabar diriku yang selalu kamu sakiti setiap detik:)"
Grista POV
"EEMMMMM!!!!" Aku merasakan ada yang membungkam mulut dan hidungku dengan sebuah kain, hingga aku merasakan kepalaku begitu berat, perlahan-lahan pandanganku menjadi buram dan...
Takdir apa lagi ini Tuhan, tubuhku terasa melayang indah diatas pohon-pohon tinggi, hingga akan mencapai langitan. Apakah ini disebut istirahat yang sebenarnya? Terasa bebas namun menyakitkan, terbebaskan dari seluruh penderitaan, namun menyakitkan karena terasa seperti ada satu kewajiban didunia ini yang belum aku capai dan aku laksanakan.Jujur, sakit itu melebihi apapun, walau aku terasa bebas dan menyenangkan.
Mengapa aku terus merasakan penderitaan sedalam ini Tuhan... seakan-akan penderitaan ini seperti lingkaran, bulat, yang tidak memiliki ujung. Hati tulus ini, cinta tulus ini terus aku jaga, namun tetap takdirku seperti diberi kutukan sehingga selalu buruk.
Cinta... cinta memang sangat dibutuhkan dalam hidup ini, karena semua manusia memiliki perasaan dan manusia ingin disayangi, diperlakukan selayaknya manusia.
Cinta tidak akan menyakitkan perasaan kita, jika kita memperlakukannya dengan baik, begitu juga dengan kita sebagai manusia.
Perasaan itu sangat kuat, hingga membuat kalah dengan seluruh logika kita. Perasaanku sangat kuat kepada Green, bahkan aku mengakui jika aku kehilangan logikaku karena terlalu mencintai seseorang yang tidak memberiku apapun sejauh ini, aku juga menginginkan cinta darinya, perasaan darinya.
Namun, apalagi semua ini yang terjadi padaku? Semua padanganku menjadi gelap dengan terakhir kali penglihatanku jatuh kepada bintang-bintang yang sangat indah, yang sangat ingin dan selalu aku impikan untuk bisa melihat langit gelap penuh bintang dan diiringi dengan bulan bersama Green disisiku.
Saat mataku tertutup, saat itu lah kedua air mataku menetes bersamaan. Mungkin kah kisahku dan Green berhenti dari sini? Memikirkan hal itu saja membuat napasku menjadi sesak.
Author POV
Seketika, tubuh Grista tergeletak indah di atas tumpuhan tangan seorang lelaki itu, lelaki itu melihat air matanya yang keluar dengan seksama saat kedua matanya terpejam.
Melihat wajah Grista yang begitu indah, dengan rambutnya yang sangat hitam, pipi merah. Serasa dia bertemu dengan Putri Salju.
Tak lama dia langsung menggendong Grista kesuatu tempat, hingga lamanya lima menit dia menggeletakkan tubuh Grista disuatu tempat. Sesekali jari-jari lelaki itu membelai halus dahi Grista menuju lesung pipi dan tersalur lagi ke hidungnya.
"Cantik," ucap lelaki itu sembari tersenyum tipis namun indah dengan matanya mengelilingi wajah Grista dengan tatapan penuh kagum dan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Подростковая литература"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...