Maaf, bab spesialnya ga jadi sekarang 💔
Tapi tenang, setiap bab pasti aku kasih dikit-dikit kode 😉
Happy reading ❤
Grista POV
"Kamu menghianatiku, tapi kamu tidak akan pernah merasakan penyesalan atas lukaku."
Dadaku terus tersesak, jantungku berdenyut nyeri ketika mengingat kejadian tadi. Tangisku semakin menjadi semenjadi-jadinya ketika aku sudah didalam kost-an ku.
Apakah ini alasannya dia menyuruhku ke gudang? Hanya untuk melihatnya bersama cewek lain? Oh tidak Tuhan, dadaku sangat lah sesak.
Sangking gilaku akan sakit atas penghianatan Green padaku, tanganku mencari-cari permen bubukku dengan gegabah diseluruh kantong baju, celana dan jaket ku.
Bahkan saat ini rambutku sangat berantakan, aku benar-benar gila karena luka ini. Setelah aku menemukan permenku, aku langsung membukanya, mulutku juga terbuka lebar untuk menampung semua bubuk permen itu.
BRAK!
Baru setetes bubuk permen sudah tertuang pada mulutku kini terbuang sia-sia semuanya diatas lantai. Membuatku sangat marah karena ulah tangan seseorang ini permenku terhambur sia-sia dilantai.
"LO DAPET DARI MANA INI!"
Ketika mataku ingin melihat siapa dia, seseorang itu sudah membenatakku hingga aku terkejut. Siapa lagi selain Green, melihat wajahnya semakin membuatku ingin menjambaknya. Namun dari mana aku mendapatkan keberanian itu untuk menyerang Green.
"JAWAB LO DAPET DARI SIAPA!!" Bentak Green lagi, membuat kepalaku tertunduk dalam-dalam.
"Ini permenku Green, kenapa kamu membuang kesukaan-"
"Permen katamu?!!" Saut Green sambil membelakkan matanya padaku.
"Iyaa, kamu mau?" Tanyaku sambil sedikit senyum padanya.
"Lo gila hah! Gua gak bercanda! Lo dapet ini dari mana!" Bentaknya lagi, sungguh aku tidak tahu mengapa dia marah-marah padaku yang hanya memakan permen enak ini.
"Lo makan ini, biar pengen jadi jalang beneran gitu hah!"
Wajahku langsung tenggelam dalam rambut panjangku, kepalaku tertunduk keras saat mendengar dalam-dalam kata 'jalang' yang dilontarkan dari mulut Green. Apa salahnya makan permen itu? Apa hubungannya dengan jalang?
Sungguh aku tak mengerti dengan green, kemarin dia begitu manis, sekarang marah-marah lagi. Ada apa dengannya sebenarnya.
"JAWAB BODOH!" Bentaknya lagi.
"Ada apa denganmu Green, kemarin kamu sangat perhatian padaku, dan sekarang kamu-"
"Perhatian?!! Lo gila hah! Sejak kapan gua perhatian sama lo! Jangan mimpi deh lo!"
"Kemarin, kamu juga tidur disini, tidur disampingku," kali ini aku berani menjelaskan sesuatu sambil menatap matanya yang penuh api.
"LO BENER-BENER UDAH GILA! Gua kemarin gak tidur disini! Halu lo sukses banget!" Kalimat dari Green itu membuatku berkerut heran.
"Lo tahu! Lo kayak gini gara-gara INI!"
Bruhh!
Dengan emosi tangan Green langsung mengambil bungkus plastik yang tadi terisi permenku dan langsung melemparkanya pada wajahku, bungkusnya yang kini sudah kosong karena sudah terbuang sia-sia oleh Green.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...