Putar terus yaa👆 gak diputar bakal rugi🙂
Prepare your heart🙂
Happy reading🖤
Green POV
"Ketiadaanmu mengujiku,"
Dua hari berlalu, aku masih terduduk diam disisimu, hanya disisimu. Kali ini setiap hembusan napasmu aku masih tetap berada disisimu. Semua perasaan cintamu masih bergemuruh dihati ini. Masih aku genggam erat tangan lemahmu. Air mataku terus mengalir menemani kesendirianku. Menguatkan dirimu untuk segera kembali padaku.
_________
Empat hari berlalu, Grista tetap memejamkan matanya dengan nyaman sepertinya dia istirahat dengan nyenyak dari perihnya semesta menghukum gadis mungil tanpa dosa ini, hingga matanya tidak terbuka sedetik pun. Apakah semua hukuman yang dia terima, karena perilaku ku? Tuhan memberiku hukuman yang sangat menyakitkan, kenapa Tuhan memberiku hukuman dengan menjauhkan dirinya dariku? Kenapa tidak aku saja yang berada diposisi Grista saat ini? Kenapa hanya Grista?
Diriku terlalu berat memberinya penderitaan ini, kenapa dia begitu lama beristirahat? Apakah dia menikmati kesendiriannya itu tanpaku? Hingga matanya tidak terbuka sedetik pun?
Senyenyak itukah dia tidur?
Dadaku begitu sesak, serasa batu besar menekan dadaku membuat jantung ini berdenyut nyeri hingga sakit itu mengalir menjadi Bulir bening yang kian menderas dipipiku. Tanganku terus menggenggam kuat tangannya yang begitu lemah dan terus mendingin.
Kenapa cinta sesakit ini?
Tidak seharusnya aku menghancurkan sesuatu yang sudah menjadi milikku, seharusnya aku menyimpannya dan merawatnya, mengapa aku terus menghancurkannya. Ini adalah hukuman terberatku Tuhan. Kembalikan dia padaku, hati ini terlalu lemah untuk anda hukum dengan melibatkan seseorang yang aku cintai selama ini.
Bagaimana aku tidak sehancur ini, ketika orang yang kalian cintai diambang kematian. MATANYA TERUS TERTUTUP! KAPAN IA MEMBUKAKANNYA! Dadaku sangat sakit setiap menatap matanya tertutup indah itu. Mataku menelusuri seluruh wajahnya yang putih bersih dengan kedua pipinya yang ada bercak bulat berwarna merah, bibir kecil hampir membentuk love yang kini menjadi semakin berwarna merah. Dia begitu kedinginan, ingin rasanya aku berlari padanya dan mendekap tubuhnya agar tidak kedinginan.
Bahkan ketika dia istirahat cukup lama dengan mata yang terpejam, dia masih terlihat begitu cantik. Dengan rambut setengah coklat dan hitam itu mengurai dikanan kiri kepalanya. Air mataku berjatuhan begitu saja setelah melihat wajahnya yang masih cantik seperti putri salju walau dirinya masih bertahan untuk kembali sembuh dan berada pada dunia ini.
Dengan cepat tubuhku langsung memeluknya yang tubuhnya kini sangat lemah dan dingin, air mataku tadi yang masih menggenang kini menderas saat kedua mataku tertutup rapat mendekap kuat tubuhnya agar tidak kedinginan.
Maafkan aku yang saat itu membiarkanmu kedinginan
Derumku dalam hati berusaha menguatkan agar tangisku tidak pecah, bibirku mengecup singkat pada rambut Grista. Rasanya sangat perih dan sangat sakit disaat cintaku kini berada di ambang dunia lain dan dunia manusia.
Aku meloggarkan sedikit pelukan kita. Satu tanganku membelai lembut rambut tipis Grista yang menutupi pipi cantiknya. Seketika itu air mataku jatuh indah diatas pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...