Part 50| ar u kidding me?

55 11 7
                                    

Haloo, ketemu dengan Grista dkk lagii.

Jangan lupa semangatin aku dengan vote dan komen yaa, jangan lupa crita ini sebarin ke temen" kalian atau ke saudara kaliann. Terimakasihh❤

HAPPY READINGG!

Grista POV

Aku terus berjalan menuju kelasku dan Rafi tetap mengomel dibelakangku. Namun, pandanganku terpaku pada satu hal. Tepat didepan pagar kantin, dimana Bianca menatapku dalam-dalam tanpa ekspresi apapun.

Kedua netraku terus menatapnya dengan penuh kebencian. Dari kami tak ada yang mengalah untuk tidak saling menatap lagi. Dia tetap menatapku dan aku tetap menatapnya sampai ia tak terlihat oleh mata kepalaku.

Seperempat perjalananku, tiba-tiba ada seseorang yang memberhentikan jalanku.

"Temuin gua didepan kelas gua waktu pulang sekolah!"

Sontak mataku menatapnya lekat dengan wajah datarku.

Kepalaku menoleh kebelakang. Aku mencari Rafi, entah kemana dia. Tiba-tiba saja menghilang begitu saja. Dan aku baru sadar sekarang. Lalu kepalaku menoleh kedepan lagi, menatap dia yang tadinya mengajakku berbicara.

"Kamu?" Kejutku, wajahku kembali aku rapikan menjadi ramah terhadap adik kelas perempuan didepanku ini, yang sepertinya aku pernah melihat perempuan ini.

"Kamu? Bukannya kamu yang dulu korban bul-"

"Lo gak denger? Temuin gua didepan kelas 10 MIPA 2 waktu pulang sekolah!" Bentaknya.

Entah kenapa dia berubah menjadi galak seperti ini, bahkan cara berdandannya pun berbeda dari sebelumnya. Semuanya berbeda, dari raut wajah, cara berpakaian bahkan make-up nya pun lebih pekat dari sebelumnya.

"Ada apa?" Tanyaku masih terbingungkan dengan dia yang sekarang. Dia terdiam, namun dia menatapku dengan sinis tanpa henti layaknya memiliki dendam terhadapku.

"Dek? Kamu dulu yang aku selametin waktu kamu di buly sama kakak angkat mu kan? Kamu masih ingat gak?" Tanyaku lembut.

"Kamu sekarang gakpapa kan? Udah enggak di buly lagi kan?" Lanjutku bertanya seraya satu tanganku memegang pundaknya.

BAGH!

"Lo nyelametin guaa?? Kapan?? Gak usah sok deh lo. Bodoh amat, nanti temuin gua didepan kelas gua! Kalau gak, lo bakal tau akibatnya!" Balasnya sangat judes. Lalu dia pergi begitu saja.

Dahiku mengernyit heran, tadi waktu tanganku memegang pundaknya. Ia langsung menghempas tanganku dengan keras agar tanganku tidak mengenai bahunya.

Aku berjalan menuju kelasku, tentu saat ini aku berpikir keras. Ada apa?

Ada apa dengannya? Apakah aku melakukan kesalahan? Dia berubah sangat drastis. Sebentar. Bukankah dia memiliki hubungan dengan Daniel? Aku baru ingat, bahwa perempuan itu adalah wanita Daniel. Apakah aku telah melakukan kesalahan dengan Daniel? Sehingga dia seperti ini? Contact mata dengan Daniel saja tidak pernah. Apalagi yang lain, ada apa sebenarnya?

Bukannya aku takut, tapi aku terheran. Dia dulu sangat lugu, lembut dan baik-baik saja. Berbanding balik dengan sekarang.

Langkahku terhenti karena memang aku sudah sampai di kelasku, nampaknya aku terlambat masuk kelas. Karena didepan sana guruku sudah menerangkan materi. Tapi itu tidak apa-apa karena guru yang mengajar saat ini tidak sejahat itu.

"Dari mana aja lo?" Bisik Lia yang duduknya bersama Indah. Sedangkan aku berada diseberang sebelah dia.

"Gak dari mana-mana. Aman kok." Jawabku meyakinkan dia, lalu ia menjawabnya dengan anggukan kepala seraya lega mendengar jawabanku tadi.

GREENSTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang