Part 64| I will choose you

10 1 0
                                    

KEMBALI LAGI BERSAMA GREENSTA!!!

AKU JAMIN KALIAN GAK SIA" IKUTIN GREENSTA DR AWAL SAMPAI END!!

HAPPY READING SWEETIE🤗

GREEN POV

"Apakah benar mengenai pepatah yang mengatakan, jika kamu sudah ikhlas, maka dia akan kembali dengan sendirinya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah benar mengenai pepatah yang mengatakan, jika kamu sudah ikhlas, maka dia akan kembali dengan sendirinya?"

-Green.


Mata binar ini saling menatap penuh ketidak percayaan, mata kita membulat layaknya bola hitam yang perlahan-lahan membesar. Dahiku terus mengernyit samar. Terdapat rasa canggung tapi jantungku memompa amat cepat, itu yang aku rasakan saat ini. Pandangan ini tak lepas-tertegun menatapnya dengan aura berbeda yang ia pancarkan saat ini.

Sungguh, rasa ini terasa amat langka dikehidupanku. Kupu-kupu mulai berterbangan didadaku. Rasa senang, aman, hangat namun juga aneh ini membuat jantungku berdebar kencang. Bola mataku menyoroti satu persatu matanya, beberapa kali aku berkedip tak menyangka.

Meskipun aku memancarkan wajah yang datar, tapi percaya lah. Hati ini tidak bisa dibohongi, pancaran matanya masih menyaut hatiku layaknya benang yang saling tarik menarik.

Mata itu menunjukkan betapa canggungnya dia menemukanku ditempat yang tidak pernah aku pikir akan bertemu dia disini. Mata itu seperti memiliki benang kuat, yang mampu membuat jantungku bergetar sesuai tarikan benang miliknya.

Apakah ini bisa dikatakan tipu daya pesonanya?

Semuanya membeku ditempat, begitu juga teman dia yang berada di sebelahnya. Menatap aku penuh tidak percaya dengan kejadian pertemuan malam ini. Bahkan sepertinya angin telah berhenti berhembus dibumi ini, karena aku mulai merasakan panas pada tubuhku.

Dan aku rasa sudah ada beberapa bulir keringat bermunculan dari balik leher dan dahiku yang tertutupi dengan rambut-rambut khasku.

"Gre-Green?" Panggil perempuan disebelahnya bergetar, membuat bola mataku bergeser kepadanya.

Kali ini aku menatap kedua mata perempuan yang memanggilku itu dengan tajam. Hitungan detik mataku langsung mengalihkan pandanganku, malas. Bersamaan napasku berhembus kasar.

Selama aku memalingkan pandanganku, ekor mataku mendapatkan jelas bahwa temannya saat ini sedang saling menatap dengan dia. Suasana canggung sangat terasa diantara kita bertiga. Bahasa isyarat mulai bermunculan pada mereka berdua.

"E-emm.. lo-lo mau pergi kan? Katanya lo ada perlu sama dosen lo kan?" Tanya teman dia menggebu.

"Ka-kan aku udah, lulus..." balas dia berbisik sembari memberi isyarat aneh pada temannya.

"Oh- oh iyaaa, lupa. Kan kamu mau makan ya tadi, ayok makan diwarung seberang itu?" Tawar temannya lagi, diiringi satu tangannya menarik pergelangan dia.

GREENSTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang