Welcome back!
SEBELUM BACA, PUTAR DULU MUSIKNYA DIATAS!!
VOTMEN GARIS KERAS!
Happy Reading!💋
AUTHOR POV
"BRYAN?!" Pekik lirih Grista.
Napas Grista memendek selayaknya dia menahannya, gerak tubuhnya begitu bergetar setelah melihat paras khas seorang Bryan yang berada didepannya pas. Rasa terkejut, takut dan bersyukur bersatu menjadi satu menghasilkan gerak tubuh Grista terlihat aneh.
Bukan Grista saja, semua penghuni dirumah Green terpaku melihat tubuh kekar dan tinggi dengan paras yang sangat mereka kenal yaitu Bryan. Seseorang lelaki yang ketahanan tubuhnya lebih kuat dibanding mereka berempat (Green, Bara, Rafi dan Daniel). Intinya Bryan adalah senior mereka berempat di Werwolfe dan fakta selanjutnya adalah, Bryan terkenal paling kuat dan pandai mengelabui lawannya dengan cara berbohong.
Werwolfe adalah manusia serigala dalam bahasa Jerman. Dimana itu adalah nama organisasi pembunuh bayaran mereka.
Ketegangan ini masih berlangsung lama, hingga satu kejadian dimana langkah kaki dari sekelompok werwolfe tersebut terdengar hingga memecahkan keheningan mereka semua.
"Ayoo, ikut gua lewat belakang!" Seru Bryan mengajak mereka dengan penuh kepercayaan.
Diiringi dia membuka semua seragam hitam yang ia kenakan tadi. Bertujuan untuk melepaskan seragam penyamaranya barusan, beruntungnya dia memakai pakaian dalam yang lengkap. Sehingga tidak perlu membuang waktu untuk berganti baju. Hanya melepas seragam hitam itu, Bryan sudah berubah menjadi wujud aslinya.
Seperti khas seorang Bryan biasanya. Dia selalu memakai pakaian yang tidak pernah rapi. Dimana saat ini dia memakai tanktop khusus lelaki, ditambahi dengan kemeja warna putih yang sengaja kancing kemejanya ia buka. Baru yang terakhir ia tambahi dengan jaket tebal berwarna merah sekaligus kancing yang sengaja tidak ia tutup. Membuat nuansa yang amat seksi disana.
Tanpa menyisahkan suara sama sekali, mereka semua berlari dengan sangat hening menuju pintu belakang rumah Green. Dilengkapi dengan mereka membawa rangsel yang sudah mereka siapkan tadi.
Setelah lepas dari rumah Green, kegelapan langsung mencekik pandangan mereka semua. Kedua netra mereka mondar-mandir untuk memeriksa keadaan sekitarnya selayaknya mereka sedang was-was, diiringi dengan napas mereka memendek seperti ditahan oleh mereka. Seolah-olah mereka takut jika napas mereka akan terdengar oleh anggota werwolfe.
Pohon-pohon dan bebatuan, semuanya terlihat sama sangking gelapnya disini. Bahkan sepertinya semesta mendukung mereka, dengan memberi mereka pencahayaan yang berasal dari langit, yaitu hanya satu bintang kecil saja yang terlihat diatas sana.
Kedua mata mereka melebar, saling mencari celah tempat yang paling gelap untuk mereka sembunyi.
Bahkan posisi mereka sekarang pun penuh penjagaan ketat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...