LANGSUNG AJA BACA YAA
SEBELUM BACA WAJIB DENGERIN LAGU DIATASS!!
HAPPY READING GREENSTA LOVERS...
AUTHOR POV.
"Aku menghemat seluruh napas dan ludahku, hanya ingin bertukaran dengan mu, Grista."
-Green.
Green sedang sibuk memasak, meski Grista tidak tahu apa yang sedang dia buat. Aroma masakannya menggiurkan, tetapi tidak cukup untuk menarik perhatian Grista. Karena saat ini, ia sedang menatap wajahnya di cermin kamar mandi yang besar, dimana ia hanya mengenakan handuk kimono.
Mata itu menatap lekat wajahnya sendiri, yang semakin bersinar dan tampak bersih. Bayangan kejadian malam kemarin berputar indah di pikirannya. Sesekali, ia mengumbar senyum malu, sedikit canggung, mengenang cara Green yang selalu membangkitkan gairahnya.
Setelah membersihkan diri bukannya segera berganti baju, dia malah asik dengan ingatan romantis yang terjadi kemarin malam. Bahkan rasanya dia tidak ingin berjauhan dari suaminya. Dia rela menjadi pemuas suaminya setiap saat, walaupun sakit... tapi yang membuatnya semangat adalah ternyata dia cukup berhasil membuat suaminya puas berkali-kali pada kemarin malam.
Hebat bukan??
"Grista? Belum selesai mandinya? Kamu gakpapa kan? Punyamu gak lecet atau gimana kan?" Teriak Green dibalik pintu kamar mandi.
"E-enggak gakpapa Green. Semuanya aman..." balas Grista sedikit gugup didalam sana.
Dia berada di antara rasa malu dan keinginan melakukan hal itu lagi disaat ia bertemu suaminya. Apakah wajar jika ia merasa malu setelah melakukan hal itu saat ia akan bertemu lagi dengan suaminya? Hohoho. Namun, dia pasti akan mau melakukan itu lagi begitu bertemu suaminya... dasar Grista...
"Aku tunggu di ruang makan ya.."
"I-iyaa..." saut Grista gelagapan.
Kaki Grista melangkah menuju dapur penginapannya. Dengan langkah yang susah payah, karena kejadian brutal kemarin malam membuat bagian bawahnya sedikit tidak bisa memberi kenyamanan Grista untuk berjalan dan duduk. Rasa perih dibawah sana terkadang menjalar hebat disaat dia sedang buang air kecil, berjalan dan duduk. Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa kemarin malam dia juga sangat menikmati.
Mereka berdua memutuskan honey moon di pantai Bali yang sebelumnya mereka pakai untuk acara pernikahan mereka. Keindahan disini tiada duanya, bahkan vila yang mereka sewa pun keberadaannya tidak main-main. Tidak sembarang orang bisa mendapatkan sudut pemandangan dari vila ini. Karena dengan uang sudah pasti akan membawakan rupa.
Vila ini berada di tepi tebing pantai dengan desain modern minimalis, menghadap langsung ke laut. Dinding kaca besar memberikan pemandangan tanpa halangan ke laut dan matahari terbenam. Lantai atas memiliki area lounge terbuka, sementara lantai bawah dilengkapi kolam renang infinity yang menyatu dengan cakrawala. Eksterior vila dihiasi batu alam yang menyatu dengan lanskap tebing, menciptakan kesan alami dan elegan. Tanaman hijau dan kursi berjemur di sekitar kolam menambah suasana tropis yang damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...