Gak nyangka yaa udah puluhan part, dan kalian masih setia membaca hihihi. Aku kasih hatiku ke kalian deh ❤❤❤
Seneng ga aku UP sekarang? Harus seneng yaa🥰❤
Ini bakalan part terpanjangku deh, soalnya aku cepetin biar ga lama-lama ke konflik hihihi.
Oh iya kalian udah siap gak sama konflik-konfliknya?? Siap yaaa...
Mending author POV apa yang lain POV? Pilih ya pilih❤
Budayakan vote dan komen setelah membaca epribadih❤
Happy reading 🖤
Author POV
"Sudah ribuan kali aku mengatakan, aku sangat mencintaimu, entah setan apa yang menempel padamu Membuatku tidak menginginkan meninggalkanmu."
-Grista-
"GRISTAA!!" Histerisnya dan langsung menangis histeris, temannya langsung memeluk indah dengan ikut panik juga.
"Kenapa Grista!" Tanya temannya lagi.
"Di-dibunuhhh!!!"
"Apa yang kamu katakan!"
"Gak usah ngadi-ngadi deh lo!"
"Dia beneran dibunuhh!!" Teriak temannya yang lain, yang tengah berani mengecek siapa dia. Dan katanya itu benar Grista?
Seluruh petugas keamanan, maksudnya para pihak polisi langsung berlarian kearah mereka dan mengecek. Semua siswa dihimbau untuk tidak mendekat pada korban, entah itu korban dibunuh atau memang bunuh diri lagi.
"Cepat bawa jasadnya keluar!" Pinta salah satu petugas polisi. Serentak mereka mengeluarkan jasad itu yang sudah dibungkus dengan berbondong-bondong.
Mata seluruh siswa disana langsung tertunduk, mereka tidak ingin dan tidak tega melihat hal mengerikan itu. Yang pasti rooftop itu segera dibundari dengan plasteran kuning, petanda dilarang memasuki kawasan itu.
Seluruh guru juga berkumpul didepan gudang dekat rooftop. Semua semakin takut, bahkan lumayan banyak yang menangis. Mungkin ini hal yang membuat para siswa SMA Simandara akan trauma.
Salah satu petugas keamanan tadi yang sudah sibuk mengurus didaerah rooftop kini sudah keluar dari rooftop, jadi sekarang ia berada didaerah gudang yang kini digeromboli para penghuni SMA Simandara.
"Mari kita kebawah saja dulu, kita bicarakan dibawah," pinta lembut dari kepala polisi itu, wajah nya yang santai dan seperti sudah biasa dengan semua ini.
Mereka semua juga langsung berjalan kebawah yang pasti akan dirundingkan di aula. Agar semua menyaksikan percakapan kepala polisi itu.
Tiba saatnya mereka di aula, dengan tubuh para siswa sudah melemas tidak berdaya karena kejadian tadi. Mereka juga berkumpul sambil menangis di tengah aula, sedangkan kepala polisi sudah ingin berbincang-bincang privasi dengan para guru.
"Saya akan menjelaskan identitasnya, namun saya akan menjelaskan ini dahulu, yaitu kami sudah mengamankan barang bukti dan apapun yang berada dirooftop tadi, yang penting adalah tadi yang meninggal adal–"
"Indah! Kenapa kamu ninggal akuu! Ada apa ini sebenarnya!"
"AAAAAAA!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...