HAI HAII?!
UDAH GAK SABAR BACA LANJUTANNYA?!
AYO KITA BACA SAMA-SAMA LANJUTANNYAA!!
VOTMEN GARIS KERAS!
Happy Reading🖤
AUTHOR POV
Grista tanpa membuka suara, kakinya langsung mengayun mendekat pada tangan Bara. Tak lama dari itu, jemari Grista mulai meraba dan merasakan pada pergelangan tangan Bara bagian tempat nadi, yaitu lurus dengan Ibu jari milik Bara.
"Gris? Gimana?" Tanya Jessica butuh kejelasan.
"Gris?" Sambung Bryan, semakin cemas melihat reaksi Grista saat ini.
"BARR!! BANGUN!" Grista mulai berteriak.
PLAK!
PLAK!Satu tangan Grista menampar terus menerus pipi Bara. Namun kelopak mata Bara tidak kunjung membuka.
Dengan tingkah yang sangat gaduh, kaki Grista melangkah lebar mengambil minyak untuk mengoleskan pada bawah hidung, kedua pelipis dan daerah leher Bara.
"Gris, ada apa?"
Suara serak yang berasal dari belakang mereka semua itu membuat mereka semua kecuali Grista menoleh pada sumber suara, yaitu pada Green yang tiba-tiba berada dibelakang mereka. Sedangkan Grista hanya terdiam karena dia hafal siapa pemilik suara itu.
"Udah bangun lo?" Rafi bertanya pada Green.
"Kebangun gara-gara kalian berisik," jawab enteng Green.
"Gris! Kenapa?!" Tegas Bryan, kakinya mulai menghampiri Grista yang sibuk menepuk-nepuk semua badan Bara.
"Dia pingsan karena sangking sakitnya, kayaknya. Gua coba nepuk-nepuk semua badannya biar peredaran darahnya lancar. Gua gak tahu ini bisa berhasil atau nggak, tapi gua lakuin apa yang gua tahu selama ini buat Bara sadar," suara Grista mulai bergetar. Sembari ia terus menerus menepuk seluruh tubuh Bara.
Rasa takut sudah mulai menjalar pada setiap syaraf otaknya. Menyadari suara Grista yang hampir putus asa itu, mereka semua menghampiri keberadaannya.
"Udah gua bilang kan! Harusnya kalian ngijinin gua manggil ambulan tadi!" Tegas Rafi tapi nada suaranya juga mulai putus asa saat menepuk-nepuk tubuh Bara yang lain.
"Bisa gak? Gak usah saling nyalahin sekarang? Sekarang kita fokus buat nyadarin Bara aja, apasih susahnya?!" Green sudah mulai muak dengan drama hari ini dari pagi sampai malam, tidak ada yang benar dihari ini.
Kalut, semuanya kalut. Lebih kalut dan resah dari pada kejadian tembak menembak dihutan tadi. Rafi dan Daniel sibuk menggosok telapak kaki Bara agar Bara merasa hangat, sedangkan Bryan, Green dan Jessica sibuk menepuk-nepuk seluruh tubuh Bara agar peredaran darah Bara kembali lancar. Walaupun sebenarnya mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Bara saat ini.
Tetapi, sesuai dengan apa yang dikatakan Grista. Mereka semua melakukan apapun yang mereka ketahui mengenai pertolongan pertama.
Disisi lain, Grista mulai merapatkan kedua tangannya. Dimana satu tangannya berada diatas dada kiri Bara dan tangan Grista yang satunya berada diatas tangannya sendiri yang berada diatas dada Bara. Lalu disambung dengan ia menekan-nekan kuat dada Bara.
"Ayoo, Barr pleasee!!" Grista memohon dengan suaranya yang bergetar.
Grista masih berusaha memompa jantung Bara dengan menekan-nekan dada Bara dengan kedua tangannya seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...