GRISTA POV.
Aku rasa tempat dansanya tidak akan sejauh itu, karena pembukaan musik klasik sedikit terdengar didaerah ini. Aku ingat, ucapan dari pembawa acara tadi bahwa aula dansa berada di sebelah kiri. Hingga aku memutuskan untuk berjalan cepat untuk keluar dari aula ini dan berbelok ke kiri dan mengikuti suara musik klasik yang aku masih tidak tahu dimana letak pastinya.
Kedua mataku menyoroti satu persatu aula yang sekiranya memberi aku petunjuk dimana aula dansa, sedangkan saat ini aku berada di pusat gedung ini yang terlihat sangat luas dan tinggi.
Rasa lega mulai terasa disaat mataku menemukan sorotan lampu yang berputar hingga memantulkan ke lantai aula yang tidak pernah aku jama' sebelumnya. Sepertinya itu adalah aula dansa. Dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi, kakiku langsung melangkah lebar menuju aula tersebut. Dan...
Waaahhhh....
Suasana terlihat sangat meriah dan elegan. Langit-langit aula dihiasi dengan lukisan langit dan awan, serta ornamen-ornamen mewah berwarna emas dan lampu gantung kristal yang menawan, menciptakan suasana mewah dan klasik. Ruangan dipenuhi oleh banyak tamu yang mengenakan pakaian formal, dengan para pria kebanyakan mengenakan jas hitam atau tuksedo, sementara para wanita memakai gaun panjang yang anggun.
Lantai dansa terlihat dipadati orang-orang yang sedang berdansa, sementara yang lainnya berkumpul di sekitar ruangan, mengobrol dan menikmati suasana. Di bagian belakang aula, terdapat panggung besar dengan dekorasi mewah, dikelilingi oleh pilar-pilar besar dan tanaman hias, memberikan sentuhan eksklusif pada acara tersebut. Pencahayaan lampu berwarna biru dan ungu, menambah kesan dramatis dan megah pada acara tersebut.
Kaguman diwajahku seketika menghilang saat lampu aula ini tiba-tiba padam. Dan hitungan detik memunculkan sorotan lampu berwarna merah dan putih berputar mengelilingi aula ini secara bergantian. Bahkan terkadang lampu itu menyoroti satu per satu pasangan yang saat ini sudah bersiap untuk berdansa.Hitungan detik kemudian, musik klasik yang berjudul Strange (feat. Hellary Smith) kini berputar keras diindra pendengaranku. Kedua mataku mendapatkan semua pasangan laki-laki dan perempuan saling berdansa romantis bersamaan gerakan yang santai dan tatapan yang sangat dalam dari satu dengan pasangannya.
Kakiku mulai melangkah untuk menuju ke tengah aula dansa, ayunanku sungguh lembut akibat efek musik klasik yang menuntun otakku menikmati suasana dansa malam ini. Walaupun aku sendirian, tapi sungguh aku sangat merasakan aura romantis pada aula ini.
Tapi, bukan itu tujuanku untuk menuju ke tengah aula ini. Aku sedang mencari Victoria, Daniel dan Aland. Lebih tepatnya dimana Aland saat ini. Karena tidak mungkin jika anak kecil ikut di aula ini. Lebih baik aku mengurus Aland dari pada aku mengikuti acara dansa yang aku tidak tahu harus dengan siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...