Part 39| Dark

98 35 29
                                    

Harus play lah yaaa👆

Happy Reading🤍

Oh lupa, PREPARE YOUR HEART!

Author POV

Green melupakan Grista dan mengingat Bella. Siapa Bella? Siapa Bella beginya?!!

Terpuruk, rasa Grista sudah terpuruk. Hatinya terasa sakit layaknya dirambati dan digerogoti oleh rayap luka.

Satu tangan Grista membungkam mulutnya, langkahnya memundur penuh tekanan.

Tatapan aneh terus terpancar dari setiap mata seseorang yang melalui tubuhnya yang terlihat begitu tidak baik-baik saja.

Grista tidak peduli, ia sungguh tak peduli bahwa dirinya saat ini berada dikerumunan banyak siswa Simandara. Ia berdiri gontai. Setiap lekuk tubuh nya terus memancarkan jika dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Ia memutuskan untuk berjalan kaki sendiri untuk pulang, ia berjalan begitu cepat sembari kepala menunduk, rambut yang acak-acakan. Memang ia sengaja melakukan itu, hanya untuk menutupi air matanya yang kini terus menjelma menjadi peran lukanya yang amat dalam.

Baru saja, baru saja hari kemarin dia merasakan rasa kebahagiaan dan kebebasan itu. Apakah lagi-lagi dia akan terkurung lagi dibalik jeruji luka hati yang menyakitkan itu?

Napas Grista sudah memburu tak karuhan, napasnya tidak beraturan setiap ia mengingat kejadian itu. Sesak yang ia terima. Sakit yang ia rasakan saat ini terlalu perih bahkan sudah tidak perih lagi, melainkan sudah patah.

Ia tersakiti lagi....

Luka satu tahun yang lalu, kini kembali lagi. Cinta yang tulus kini dipermainkan lagi dengan orang yang sama.

Green...

Ia tidak sanggup berpaling dari Green, tapi dia juga tidak sanggup menahan luka yang terus dihasilkan oleh Green. Ibarat Green bekerja dan Grista adalah upahnya.

TINN!

Tubuh Grista tersentak terkejut mendengar suara klakson yang terdengar sangat nyaring di indra pendengarannya.

Ia baru sadar jika dia saat ini sudah berada ditepi jalan raya tempat pejalan kaki berlalu.

Tak lama ia sedikit menepikan tubuhnya memberi jalan kepada motor itu agar cepat berlalu. Walau ia rasa tubuhnya sudah berada dipaling tepi jalan, tapi entah kenapa motor itu membunyikan klaksonnya.

TIN!!

Grista menyeka keras air matanya, sesekali juga menyeka ingusnya. Sedikit ia merapikan rambutnya yang tadi sengaja ia berantakan.

Segera ia menggeser lebih banyak jarak dari motor itu.

Kalau masih bunyi tuh klakson, aku lempar dia pakai batu!! Batin Grista sudah sangat marah. Dadanya sudah mengembang kempis menahan amarahnya.

TINN!!!

Klakson itu berbunyi semakin keras. Tubuh Grista berbalik dengan keras menghadap motor itu, dari gerak-geriknya sudah terlihat dia begitu marah.

"AKU UDAH MENEPIII!! APA KAMU BUTAAA HAHH!!!"

Murka, Grista benar-benar murka sekarang. Ia berteriak dan membentak pengendara itu. Otaknya sudah tidak baik-baik saja, sedangkan pengendara itu semakin membuatnya ingin membunuh pengendara tak dikenal dan menyebalkan itu.

GREENSTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang