Part 38| My New Story

96 35 71
                                    

Gak play rugi👆

Votment! Garis keras!

Mohon dibaca dan divote bagian part 'Deskripsi tambahan' TERIMAKASIH❤

Prepare your heart, dulu kali ya Baru

HAPPY READING🤍

Author POV

"Bukan perasaan yang seharusnya disalahkan, hanya saja keadaan yang belum bisa menyatukan"

-Grista-

"Siapa namanya?!" Tanya Green penuh tekanan.

"Ada apa denganmu? Kamu gak pa-"

"SIAPA NAMA LENGKAPNYA!!" Bentak Green pada Grista.

Grista tidak terkejut, melainkan ia tidak percaya dengan semua ini. Mengapa tiba-tiba Green seperti ini? Bibir Grista yang tadinya mengukir senyum kini sudah memudar menjadi kesedihan tak terlihat.

"Be-Bella Chloe," balas Grista gagap karena bentakan Green yang sudah lama ia tak mendengarkan itu. Dan kini ia mendengarkannya lagi.

"Ch-chloe??" Tanya Green lirih pada angin dengan raut wajah bingung bercampur dengan tak percaya.

"Green? Ayo kita pulang dul-"

"Lo pulang sendiri aja, gua ada urusan," ucap Green tergesah-gesah dan langsung meninggalkan Grista begitu saja.

Grista terdiam, ia membeku ditempat. Seharusnya sudah dari tadi ia termenung dan membeku ditempat ketika didetik tangan Green melepaskan genggamannya tanpa alasan.

Bahkan pelepasan genggaman itu seolah-olah sebuah siganl suatu perawalan pemberi luka yang amat dahsyat yang akan terjadi setelahnya.

Entah itu apa, rasanya sangat berbeda dari yang sebelumnya. Rasa ini berbeda, suasana ini sudah berbeda dari sebelumnya.

Apa maksud Tuhan kali ini? Apa yang akan terjadi setelahnya? Apa dia akan bertemu lagi dengan lukanya yang dulu sudah dihalang oleh langit yang mendung?

Langkah demi langkah ia ciptakan, pikirannya mencoba berpikir positif. Tapi entah kenapa sepositif apapun ia berpikir tetap saja endingnya pada negatif. Entah ini kebetulan atau hanya perasaannya.

________________

Green sudah cukup lama mendiamkan Grista secara tiba-tiba. Hari sudah berlanjut, namun tidak ada kabar apapun dari dirinya. Ke-khawatiran bertambah dengan pikiran negatif bercampur menjadi satu memenuhi setiap urat pada otak Grista.

Spam-an pesan sudah ia tinggalkan di pesan Green, namun tidak ada tanda-tanda ia membalasnya. Bahkan ia online saja tidak.

Kemana dia? Apa dia baik-baik saja?

"Grisstaa?!" Panggilan itu membuat lamunan Grista memudar. Pandangannya langsung teralih pada Bella disampingnya yang sepertinya sudah lelah memanggilnya berulang kali.

"A-apa Bel?"

"You okay?"

Grista mengangguk sebagai jawaban bisunya.

GREENSTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang