Comeback with Angie and GREENSTA!!
Akhir-akhir bab ini banyak hal-hal luar biasanya. Jadi jangan di skip samsek!
Votmen garis kerass
ENJOY THIS CHAPTER!💋
HAPPY READING♡
GRISTA POV
"Aku bisa memperlakukanmu lebih baik dari lelaki manapun."
-Green-
"Tepat! Itu orang tua lo kan? Gua udah nemuin mereka!"
Penyataan dari Bara itu sudah cukup sukses membuat tubuhku serasa ditabrak beberapa kupu-kupu, kedua mataku terus melotot tanpa henti menatap tak percaya atas apa yang aku lihat dilayar handphone ini. Tanpa aku sadari kini kedua mataku mengeluarkan bulir bening secara bersamaan.
"Hapus air mata lo. Kalian berdua ikut gua ke kantor," ajak Bara semangat dan ia langsung melangkah berjalan meninggalkan kita.
"Kantor?" Tanyaku terheran.
"Lo lupa? Dia punya kantor sendiri dirumahnya buat pekerjaannya," jawab Jessica. Diiringi kita mulai berjalan untuk keluar dari sekolah menuju ke parkiran sekolah.
"Dia punya kerjaan?" Tanyaku masih bingung.
"Haduh, lo lupa dia kan peretas digeng mereka," jelas Jessica.
"Ohh, iya tahu kalau itu. Tapi? Dia juga kerja sebagai peretas?" Tanyaku lagi pada Jessica.
"Yah gimana sih lo. Dia pinter banget buat manipulasi teknologi baru. Sampai dia dimanfaatin sama temen-temen bapaknya," jelas Jessica.
"Ohh, iya-iyaaa. Aku tahu, bapaknya polisi kan? Tapi ngapain temen bapaknya yang manfaatin dia?" Tanyaku, sekaligus kita bersamaan masuk ke mobil Jessica.
Tanpa basa-basi Jessica dengan segera mengegaskan mobilnya membelah jalanan menuju rumah kekasihnya. Sedangkan Bara sudah pergi mendahului kita.
"Please Griss, emang temen bapaknya cuman polisi? Banyak temen bapaknya tuh, rata-rata dektektif. Temen bapaknya kadang minta tolong ke Bara buat nyelesaiin masalah dari client mereka. Mangkannya Bara sibuk terus," jeda Jessica, "tapi kayaknya masalah orang tua lo ini juga dibantu sama kenalan Bara yang detektif itu, karena kan orang tua lo hilang dua tahun yang lalu ya? Jadi mungkin agak sulit juga nyari sendirian," lanjut Jessica sembari fokus menyetir.
"Ohh, gituu," balasku kebingungan.
"Tenang aja, kali ini pasti ketemu kok. Gak ada yang gagal dari hasil kerjanya Bara," Jessica mencoba menenangkanku semenjak wajahku berubah menjadi khawatir.
"Iyaa, aman kok. Aku yakin sama kinerja temen-temenku. Jadi, selama ini, Bara selalu bawa laptop itu alasannya karena pekerjaannya yang ini?" Sambungku.
"Iyaa, kurang lebih begitu sih. Tapi lebih seringnya dia bawa laptop di sekolah itu buat geng mereka sendiri. Buat ngecek cctv sekolah dan sejenisnya gitu," jelas Jessica.
"Ohh gituu," balasku mulai paham.
"Iya, gitu. Udah turun, sudah sampai," balas Jessica menyuruhku turun dari mobil karena tanpa aku sadari sudah sampai di rumah besar milik Bara.
Benar-benar besar rumah Bara yang sangat memenuhi pandangan mataku saat ini. Bangunan megah selalu berwarna putih dan pagarnya selalu hitam. Iya, rumah Bara yang megah ini bercat warna putih dan pagarnya berwana hitam.
Rumahnya dikelilingi dengan tembok putih senada dengan tema rumahnya yang berhias mewah, hingga diujung depan sana terdapat pagar untuk kami dan kendaraan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREENSTA [END]
Teen Fiction"Aku memutuskan untuk mencintainya, jadi aku harus siap untuk menerima segenap luka yang akan ia ciptakan." -Grista Gabriel- "Lo udah gak cantik, gak punya akhlak dan kali ini lo udah gak suci dimata gua!" "Inget Gris! Gua akan buang lo setelah gua...