Part 34| You and I

138 43 51
                                    

Dengerin lagunya👆

Stay KOMEN AND VOTE! Yokk dikit-dikit semangatin author nyaa...

Beri kritikan! Biar aku tau apa cerita ini udah bagus apa gakk, kalau kalian diem. Dari mana aku bisa tau cerita ini kurang atau lebih yang mana?!

Spam komen yok...

Anda menikmati, saya juga menikmati🤗

Ingat! Partnya Green dan Grista, jumlah katanya pasti akan 3k+ an. Jadi jangan heran atau bosan.

Happy reading❤

Grista POV

"Ketika napasku berpadu dengan napasmu, terasa seperti aku kembali hidup."

-Green-

Jantungku memang sangat berdebar ketika kami tadi kissing, right? Tetapi aku tidak menyukainya, karena itu menyakiti fisikku. Green begitu kuat seperti orang kesurupan tadi, bahkan aku sudah memukul, menyakar dan lain-lain. Tapi dia tidak segera bangkit dari ciuman itu. Jujur aku tidak menyukainya, aku merasa ciuman pada bibir itu semakin membuatku sesak, aku tidak bisa bernapas leluasa, bahkan bibirku terasa perih dan panas saat ini. Intinya aku tidak menyukainya!

Entah kenapa, ciuman bibir Green pada leherku tadi, kenapa ini menjadi bercak merah Pada sisi leherku? Bahkan bercak kecil ini tidak bisa dihilangkan dengan sabun. Aarrggghh!! Aku sangat frustasi dari tadi menggosok-gosok sisi leherku yang berbecak merah ini, berniat untuk menghilangkan bercaknya. Tetapi malah membuat sekujur sisi leherku memerah semua karena gosokan tanganku. Dan Malah meninggalkan rasa perih dan panas disana.

Aku tidak bisa berlama-lama didalam kamar mandi ini. Aku memutuskan keluar kamar mandi, dengan tubuhku yang sudah tertutupi oleh kaos hitam dan hoodie abu-abu Green, bahkan aku memakai celana training Green. Yang pasti seragam dan pakaian dalamku sudah aku jemur disuatu tempat yang semoga saja Green tidak menghadiri tempat itu.

Dan bodohnya, saat ini aku tidak memakai pakaian dalam apapun. Aku bingung, sungguh, aku harus bagaimana. Sudah lah, aku berusaha berjalan santai menuju Green yang bernyanyi romantis diruang tamu. Suaranya sangat merdu, sudah aku bilang kan, dia memiliki banyak bakat. Suara merdu, bisa bermain alat musik, bisa melukis, dan bisa bermain basket. Dan yang paling penting, dia sangat pandai. Entahlah bagaimana bisa ia memiliki bakat sebanyak itu.

"But darling, just kiss me slow, your heart is all I own🎶"

"And in your eyes youre holding mine🎶"

"Kiss nya gak enak, Ista gak mau," saut ku, sambil berjalan menuju Green yang kini menoleh datar padaku. Seketika itu Green mengakhiri nyanyiannya dan meletakan gitarnya disebelahnya. Langkahku kini sudah sampai didepannya, segera bokongku menduduki sofa yang sama dengan Green.

Maksudnya, aku sekarang disebelah Green pas, tubuhku menghadap kedepan.

"Green! Ini kenapa bekas gigitanmu dileherku gak menghilang!!" Rengekku sambil tanganku terus menggosok leherku sampai merah dan perih.

"Ih!" Green langsung menarik tanganku yang menggosok leherku.

"Jangan digosok! Nanti lecet!" Tegasnya. Sedikit memberi jeda pada ucapannya.

GREENSTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang