Part 1 : Nannova

569 64 7
                                    

"Shut! Kalian diam. Anak setan udah dateng," bisik seorang gadis berbaju putih dengan rok abu-abu yang mengintip kedatangan Nova dari balik tembok dan mengode temanya untuk diam.

"Duh, gimana nih? Gue takut banget kalo dia macem-macem sama gue," Gelisah seorang gadis dengan kaki yang bergetar.

"Ck, lo pikir yang takut cuman lo doang? Gue juga takut kali."

"Kalian diem dulu kenpa sih, ribut mulu, mau ketawan? Mau kena tatapan Nova? Mau kena gorok tuh leher?" omel Mika yang melihat Kedua sahabatnya sedang desak-desakan berebut tempat sembunyi.

"Ya maaf soalnya kami takut di gorok lehernya, si Nova kan psychopath. Emang lo gak takut sama Nova?" jawab Karin atas ungkapan Mika.

"Ini, nih gara-gara Ghania makanya kita bisa di taman belakang malah sepi lagi, yang ada Nova doang. Kita dalam bahaya, guys," gelisah Karin lagi mengintip-intip keberadaan Nova.

"Kok, lo jadi nyalahin gue sih, Rin? Tadi yang bilang mau ngadem siapa? Kan elo! Malah jadi gue yang salah," sergah Ghania tidak terima dengan tuduhan Karin.

"Lo yang pertamanya ngajak kesini! Jadi elo yang yang salah," balas Karin jutek.

Tiba-tiba saja kedua mulut Karin dan dan Ghania dibekap paksa oleh Mika yang sudah tidak tahan dengan berdekatan kecil yang disebabkan tidak ada yang mau mengaku diantara mereka.
Mika pun mengambil jalan pintas dengan cara membekap mulut kedua sahabatnya yang mulutnya tidak bisa di rem padahal di pojok sana Nova dengan posisi yang membelakangi Mika dan sahabatnya.

Dengan mengendap-endab bak maling Mika, Karin, dan Ghania berjalan setengah berdiri di belakang Nova yang berjarak lima meter. Dengan susah payah mereka berjalan sebisa mungkin agar tidak menghasilkan suara agar Nova tidak menoleh kebelakang.

'Kriaakk'
Suara ranting terpijak begitu saja membuat mereka bertiga kaget karna Nova sudah menoleh kearah mereka dengan tatapan biasa saja, datar dan cuek tidak lupa dengan tatapannya yang terkenal menyeramkan.

(Tapi menurut Keket ini sangat gemoy seperti bayi) 🤭

(Tapi menurut Keket ini sangat gemoy seperti bayi) 🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Mika berdatak tidak beraturan. nafas Karin tersenggal-senggal. Sedangkan jantung Ghania ber-disco hebat. Badan mereka mulai bergetaran, kringat dingin mulai bercucuran.
Mereka ber-tiga saling menatap satu sama lain seperti mengungkapkan kata-kata terakhir melalui sebuah tatapan. Karna dari mereka tidak ada yang berani membuka suara.

Sedangkan Nova mencoba biasa aja dan melanjutkan acara membaca bukunya, tapi karna moodnya berubah akibat Mika dan antek-anteknya ia pun beranjak dari tempat duduknya tanpa memperdulikan mereka.

'Huffs'
Mika dan teman-temannya menghela nafas lega karna kepergian Nova.

"Akhirnya Nova pergi, untung dia gak gorok leher gue," lega Karin memegang lehernya.

Nova berputar sekolah mencari tempat terbaik untuk menenangkan pikirannya, ditemani dengan satu buku tebal dengan yang selalu ia bawa kemana-mana dan tidak akan pernah meninggalkannya. Buku dengan cover hitam polos lengkap dengan pulpennya, serta lembar kertas dengan warna kekuningan menandakan itu adalah buku kuno dan susah untuk didapatkan pada jaman sekarang ini.

Nanno(va) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang