"Ayolah Alvaro pikirkan lagi, gue cuma bisa berharap sama lo," mohon Marsya, sedari tadi ia tidak berhenti memohon-mohon.
"Gue perlu bicara sama Nova, jujur gue gak mau duain dia."
"Tapi setidaknya lo nyelametin masa depan dia."
Tiba-tiba saja Marsya langsung memeluk Alvaro tanpa izin, Alvaro sedikit terlonjok kaget dengan pelukan tiba-tiba itu, Marsya menagis tersedu-sedu membasahi pundak Alvaro, memeluknya sekencang-kencang mungkin, taki Alvaro sama sekali tidak membalas pelukan tersebut, ia hanya ingin Nova memeluknya.
"Alvaro ini gue Nova, hiks! Tolongin gue hiks!"
Mengetahui itu adalah Nova, Alvaro langsung membalas pelukan erat Nova dengan sangat kencang, rasanya tidak ingin melepaskan pelukan tersebut, rasanya mereka sudah tidak lama berjumpa.
"Alvaro gue gwk mau jadi Jelang! Tolongin gue! Gue gak mau masa depan gue hancur, tolongin gue hiks!"
"Nova ...," lirih Alvaro.
"Tolongin gue," tangis Nova.
"Lo gapapa?"
"Gue gapapa lo sama dia aja, gue gapapa gue ikhlas lo sama dia, gue gak bakal lupain lo, gue gak akan berharap sama lo."
"Jangan! Gue gak mau lo lupain gue, pliss gue gak bisa kau dari lo!"
"Tapi ini masalah beda Al!"
"Gue gak mau kehilangan lo! Pliss jangan gini!"
"Gak ada pilihan lain Al!"
"Gue mau nolongin lo, gue mau balik sama Dira, gue pilih Dira dari pada masa depan lo hancur, tapi plis lo jangan jauhin gue, lo jangan lupain gue, lo gwk boleh ikhlasin gue sama Dira, pokoknya lo juga milik gue, lo tetap punya gue," jawab Alvaro mengeratkan pelukanya.
Nova mengangguk karna sesungguhnya ia juga tidak bisa melupakan Alvaro apalagi mengikhlaskan Alvaro dengan kepribadiannya sendiri. Sungguh Nova tidak akan bisa. Tolong siapapun itu jangan suruh Dira melupakan Alvaro.
"Lo mau kan nolongin gue?" tanya Nova memastikan.
"Pasti gue tolongin, gue gwk akan biarin siapapun nyakitin lo orang kedua yang paling gue sayang setelah orang tua gue, gue juga gak mu lo kenapa-kenapa."
"Gue sayang sama lo Al!"
"Gue juga."
***
Malam tiba, Alvaro langsung pergi ke rumah Nova. Tepat saat ingin membuka gerbang ternyata ada Dira disana yang hendak membuka gerbang juga.
"Dira?" tanya Alvaro merentangkan tangannya tidak memperbolehkan Dira pergi.
"Alvaro gue Nova! Ini nih Nova, Nova bukan Dira!"
"Bohong lo! Jangan sok-sokan jadi Nova deh!"
"Serius gue Nova!"
"Bullshit! Lo mau nipu gue lagi kan? Jangan macem-macem lo!"
"...."
"Pokoknya lo gwk boleh ke clup! Masalahnya lo bawa tubuh Nova! Pokoknya gak boleh!"
"Al, ini gue Nova! Gue keluar buat nemuin lo! Ngajak main, mumpung Dira di tahan buat hadir sama Marsya."
"Hah? Jangan bo'ong deh!"
"Anjir nih anak, gimana bisa percaya yah sama gue! Lo nyolot banget sih, gue Nova! Nova bukan Dira!"
"Belum percaya! Dira pandai bohong, dia pinter pura-pura jadi Nova!"
"Tapi ini gue Nova!"
"Gimana gue bisa percaya sama lo!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanno(va)
RandomNova, perempuan bernetra coklat abu-abu yang menyimpan sejuta lara dalam hidup. Pendiam dan misterius itu kepribadiannya. Kehadirannya yang dianggap bencana layaknya kedatangan Nanno dalam serial Thailand 'Girl From Nowhere' menjadikan hidupnya pen...