Dira semakin semena-mena menggunakan nama Nova, apalagi ia semakin nempel dengan Alvaro, yah karna Alvaro taunya Nova ia hanya mengiyakan saja permintaan Dira.
"Deddy!" panggil Dira sengaja padahal koridor sekolah sangat ramai.
Awalnya Alvaro senang-senang saja saat Nova memanggilnya Deddy apalagi di tempat umum, tapi semakin kesini semakin Alvaro curiga, tidak biasanya Nova seperti itu, dan satu hal yang Alvaro Nova akan menggil Mommy Deddy jika ada Yuby saja.
Tapi jika Alvaro tes dengan pertanyaan seputar Nova, ia selalu menjawab dengan benar. Jadi tidak ada alasan Alvaro menolak sikap Dira, yah karna Alvaro taunya Nova bukan Dira.
***
Hari demi hari, minggu demi minggu, dan sekarang genap sudah satu bulan Dira telah menguasai tubuh Nova tanpa membiarkan Nova atau Marsya hadir sehari pun.
Tak sampai disitu, Alvaro juga sudah terbiasa dengan sikap Dira yang dia anggap Nova. Entahlah apa yang terjadi jika Alvaro tau sejak satu bukan penuh ia bersenang-senang dengan Dira bukan Nova.
Dira bisa dibilang serakah, ia selalu menekankan dirinya hadir tanpa memberi cela sedikitpun untuk Marsya dan Nova. Bisa dipastikan nilai-nilai bagus yang selalu diperoleh Nova di sekolah, kini turun drastis yah karna Dira tidak sepintar Nova ditambah lagi Dira masih sangat mudah dibawah Nova.
Tapi Dira cukup mahir memainkan peran Nova 90,9% orang percaya Dira adalah Nova, hebat bukan?
Sungguh Dira adalah gadis kecil yang mematikan, ia juga mempunyai keinginan jahat untuk menguasai tubuh Nova selama-lamanya, tak peduli apapun rintangan, tapi ia sudah cukup terobsesi oleh Alvaro.Jujur Dira takut jika jika ia mengakui kebenarannya ia akan jauh dari Alvaro, dan sampai sekarang ia pertahanan itu. Satu yang ditakuti Nova, ia takut jika Alvaro lebih nyaman bersama Dira dan melupakan semua kenangan bersamanya, bagaimanapun juga kenangan Alvaro dengannya sangat berharga baginya.
Entahlah ada apa dengan Dira tapi hari ini ia membiarkan Nova untuk hadir dan berjumpa dengan Deddy kucing siapa lagi jika bukan Alvaro cowok yang membuat hidupnya jauh lebih berwarna.
Nova mengelilingi kamarnya yang sedikit berbeda bingung apa yang terjadi dengan kamarnya, dulu bernuansa hitam tapi sekarang semua berwarna putih. Ia pun muslim berjalan ke arah lemari pakaian terlihat baju-bajunya mulai berbeda.
Nova yang lebih suka menggunakan kaos polos dan celana, sama dengan Marsya yang lebih suka dengan pakaian yang lebih ke laki-laki berwarna hitam, tapi sekarang lemarinya penuh dengan pakaian kaos bergambar dengan berbagai warna ditambah banyak celana jins, sungguh ini bukan tipe pakaian yang Nova inginkan.
Dilihatnya lagi kalender, teryata sudah sudah tangga 25-Juli-2021 tapi seingat Nova ini masih tanggal 26-Juni-2021 teryata benar Nova sudah meninggalkan kehidupannya selama satu bulan, cukup lama Dira mengambil alih tubuhnya, sedangkan Marsya saja hadir hanya sehari dua hari tapi berbeda dengan Dira ia terlalu lama menguasai diri Nova.
HP, yah Nova harus mencari hpnya, benda kecil tersebut sangat penting. Perlahan dibukanya pertama terlihat wallpaper hp adalah foto Nova dan Alvaro yah hanya wajah Nova tapi sejujurnya itu bukan bukan Nova tapi Dira.
Sesak, bahkan melihat fotonya saja Nova sudah sesak, sungguh Dira benar-benar mengambil kebahagiaannya. Tidak hanya keluarga tapi Alvaro bahkan teman-teman sekolah Nova juga.
Sudahlah, Nova beralih ke aplikasi berwarna hijau, 1,735 kontak Nova kaget bukan main dulu hpnya hanya ada beberapa kontak saja sekitar 200 kontak tapi sekarang ....
Entahlah seketika Nova benci dengan kehadiran Dira, ia tidak seperti Marsya yang meskipun psikopat tapi Marsya cukup tertib dan bermain sangat rapi dalam tubuh Nova. Sungguh mulai detik ini Nova sangat membenci sosok kepribadian yang ada dalam dirinya sendiri.
Tak ingin menyesakan dada dengan segera Nova mengganti wallpaper hpnya dengan foto Yuby yah hanya Yuby. Melihat foto Yuby Nova jadi rindu di dengan kucingnya.
"Ahhh, anak gue! Mommy disini, Yuby huhuuu," ringis Nova memeluk hpnya.
"Pokoknya gue harus cari Yuby sama Deddy-nya sekalian!" semangat Nova langsung berlari ke keluar rumah.
Ditengah perjalanan, Nova sedikit linglung dengan, entah karena lupa jalan kepalanya terus cekingak-cekinguk seperti mencari sesuatu. Jalan kaki, aneh padahal banyak kendaraan tapi gadis tersebut malah memiliki jalan kaki.
Tak apa mungkin Nova terlalu banyak pikiran mengenai hidupnya yang rumit, kehidupannya yang susah untuk dijalani dengan tiga kepribadian yang memiliki sifat berbeda-beda.
"Aduh rumahnya dimana yah?" bingung Nova.
"Masa Alvaro udah pindah sih!"
"Hah, kalo dia pindah anak gue dibawa dong!? Gak bisa gak bisa!"
Sedari tadi Nova asik berdialog dengan dirinya sendiri, entah kenapa Nova menjadi orang yang bingungin begini. Hanya mencari Alvaro saja susah sekali.
Di tengah-tengah kebingungannya tiba-tiba HP Nova berbunyi tanda ada yang menelpon, sungguh Nova terdapat nama DEDDY KUCING ALVARO disana tepat sekali ini yang Nova cari-cari akhirnya datang sendiri. Tanpa basa-basi Nova langsung mengangkatnya.
"Alvaro!" teriaknya.
"Disini! Kenapa hmm?" jawab Alvaro dengan nada lembut.
"Gue kangen gila! Ke cafe Marron sekarang yah."
Alvaro kaget sungguh kaget kenapa Nova sangat antusias, padahal harus semalam mereka bertemu, makan dan bercanda berdua tapi apa yang dikatakan Nova, GUE KAGEN GILA! tak apalah Alvaro sangat senang mendengarnya.
Sampai di cafe Marron Nova sudah menunggu Alvaro, sungguh Nova tidak sabar ingin bertemu dengan Alvaro, satu bulan bukan waktu yang sedikit untuk tidak berjumpa dengan Alvaro, percayalah Nova sedang mengalami rindu berat.
Alvaro datang belum sempat duduk Nova langsung nyelonong memeluk Alvaro ditengah-tengah keramaian cafe. Tak peduli itu, yang Nova inginkan sekarang hanya memeluk Alvaro.
"Manja benget Mommy, baru semalam jumpa udah kangen aja."
"Kangen benget udah satu bulan gue gak jumpa lo," balas Nova yang sengaja atau keceplosan.
"Satu hari rasa sebulan yah?"
"Bukan satu hari loh, tapi emang udah sebulan!"
"Hah?"
Nova baru ingat jika Alvaro tidak mengetahui bahwa yang bersamanya selama satu nemuin ini adalah Dira kepribadian Nova.
"Owh iya lupa, nanti aku jelasin."
"Masih kangen gak?" Nova mengangguk sebagai jawaban.
"Sama Mas pacar juga," lanjut Alvaro tersenyum sangat manis.
"Pacar?" ulang Nova bingung.
"Amnesia yah, minggu lu siapa yang minta ditembak? Bilangnya aku gak peka, hayo siapa?"
"Lah siapa?"
"Ya kamulah! Ututuuu pacar Alvaro lupa yah?" gemes Alvaro mengacak-acak rambut Nova.
Nova diam seketika, antara percaya dan tidak percaya, teryata selama ini Dira dan Alvaro pacaran, yah walaupun Alvaro tidak tau kebenarannya tapi Nova sangat tidak terima dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanno(va)
RandomNova, perempuan bernetra coklat abu-abu yang menyimpan sejuta lara dalam hidup. Pendiam dan misterius itu kepribadiannya. Kehadirannya yang dianggap bencana layaknya kedatangan Nanno dalam serial Thailand 'Girl From Nowhere' menjadikan hidupnya pen...