Part 29 : Baper

90 13 1
                                    

Setelah puas liburan kini sudah saatnya kembali ke sekolah, seperti biasanya setiap hari senin seluruh sekolah akan mengadakan upacara bendera.

Hari senin adalah hari paling dibenci siswa-siswi sekolah mana pun, kenapa? Yah karna saat hari senin mengadakan upacara bendera dimana siswa-siswi harus menahan pegalnya berdiri apalagi saat hormat, tidak hanya itu dihari senin juga mata pelajaran paling tidak enak hadir contohnya mati-matika dan bahasa Inggris, ditambah lagi di hari senin pulang sekolah lebih lama dari hari Jum'at dan sabtu.

Sungguh jika ada siswa-siswi yang sangat menyukai hari senin dia adalah murid caper. Tapi bisa dipastikan 99,9% siswa-siswi di sekolah sangat membenci hari senin kecuali murid-murid pinter alias caper, murid yang sok rajin padahal di rumah sangat pemalas.

Upacara selesai, semua siswa-siswi bubar meninggalkan lapangan upacara, tak sengaja Alvaro berpapasan dengan Nova di Koridor adik kelas.

"Nova or Marsya?" tanya Alvaro menunjuk ke arah Nova.

"Deddy!" jerit Nova langsung memeluk Alvaro.

Nova sama sekali tidak memperdulikan keadaan sekitarnya yang banyak dengan adik kelasnya.

"Astaga Kak Nova pagi-pagi udah bikin gue Laper!"

"Baper goblok!"

"Nah, iya itu."

"Anjir Deddy!"

"Aiish, sumpah gue gak baper, beneran gue gak baper!"

"Sok-sokan gak baper lo! Baper bilang bos!"

"Mak, Deddy muda! Bang Al diam-diam menghanyutkan, uwwuu!"

Nova semakin memeluk erat Alvaro menyembunyikan wajahnya disana karna malu mendengarkan kata-kata yang dilontarkan adik kelasnya walaupun niatnya hanya menggoda.

"Nah, kan malu sendiri," goda Alvaro tertawa ngakak melihat Nova yang semakin menempel.

"Kabur cepetan iihh!" ucap Nova tapi enggan melepaskan pelukanya karna masih malu.

"Peganganya yah."

Dengan cepat Alvaro langsung menyembunyikan wajah Nova disebalik ketiaknya lalu melapisinya dengan jaket dan langsung membawa Nova kabur dari koridor adik kelasnya.

Samping di koridor kakak kelas Alvaro langsung melepaskan Nova yang sepertinya sudah tidak tahan dengan bau ketiak Alvaro.
Canda ketiak!

"Beh, malunya sampe keumbun-umbun!" ucap Nova sambil berjalan beriringan dengan Alvaro.

"Kangen yah, makanya langsung peluk?" goda Alvaro tersenyum menggoda atau senyuman jahil yang sering digunakan laki-laki untuk menggoda pacarnya, tapi sayang Nova belum jadi pacarnya.

"Lo nya sih aneh! Masa tiba-tiba nanya Nova orang Marsya, yah biar lo percaya gue panggil Deddy+ pelukan biar percaya."

"Namanya juga waspada."

"Waspada kenapa?"

"Ya iyalah takut salah orang lagi, kaya waktu itu tuh alamatnya gue kena maki-maki sama Marsya!"

"Hah, kok bisa? Gimana-gimana coba ceritain."

"Jadikan gini, waktu itu gue nelepon lo, pas di angkat gue langsung teriak MOMMY gitu, eeh sama Marsya dibales gini MOMMY-MOMMY KEPALA OTAK KAU LAH! gue kaget tau," jelas Alvaro menjiwai.

"Haha, kasihan makanannya ke telepon ke sambung Assalamu'alaikum gitu dulu, masa tiba-tiba MOMMY! wajar sih Marsya marah hahah!" tawa Nova yang ngakak dengan jawaban Marsya.

Nanno(va) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang