Part 36 : Dira atau Tissa?

62 12 0
                                    

Tissa kembali ke sekolah, tepat saat SMA mawar bubar karna sudah pulang sekolah, ia mengendap-endap memfokuskan dirinya pada satu objek.

Jujur saja Tissa kembali ke sekolah bukan untuk belajar tapi sengaja untuk memantau seseorang. Siapa dia? Dia seorang laki-laki yang Tissa sukai siapa lagi kalo bukan Alvaro?

Sebelum siswa-siswi di SMA Mawar bubar Tissa sempat membocorkan ban motor ninja milik Alvaro, Alhasil Alvaro harus menuntun motornya.

Tissa bingung bagaimana caranya menculik Alvaro, apalagi Tissa adalah seorang perempuan sudah pasti tenaga Alvaro jauh lebih besar darinya. Melihat keadaan yang tidak memungkinkan Tissa menyewa seorang preman untuk menculik Alvaro.

Tepat ditengah jalan yang sepi seseorang yang tidak dikenali membekap mulut Alvaro hingga Alvaro tidak sadarkan diri.

Alvaro terbangun dengan ekspresi bingung, dimana dirinya sekarang? Kenapa tangannya diikat? Tempatnya sungguh gelap dan kotor, Alvaro jijik dengan tempat ini.

"Hallo Al," sapa Tissa tiba-tiba muncul dengan senyuman horor, menyapa Alvaro dengan sangat ramah.

"Mak Lampir?" jawab Alvaro yang memang menyebut Tissa dengan Mak Lampir.

"Sembarangan lo, gue Tissa bukan Mak Lampir!"

"Lo sama dia gak ada bedanya."

"Mantap!" ucap Beby terkekeh dengan ucapan Alvaro.

"Diem lu By!" jutek Tissa.

"Hay, Bang ganteng," sapa Tety juga.

"Gatelan lo Tet!" ejek Beby.

"Sibuk!" jawab Tety sinis.

Alvaro semakin bingung dengan semua ini, kenapa ada Tissa, Beby, dan Tety apa maksudnya semua ini?

"Kenapa gue diiket-iket gini? Lepasin cepet!" marah Alvaro menatap Tissa dengan kebencian.

"Wih, ngatur lo gue nyulik lo ada ngeluarin duit seenaknya gue ngelepasin lo!"

"Ooh, lo butuh duit? Matre ya teryata, kalo butuh duit bilang gue jangan main culik-culik lo mau berapa gue kasih."

"Heh, gue gak butuh duit lo yah! Gue cuman mau nawarin ini nih."

Tissa menyodorkan hpnya ke wajah Alvaro, vidio berdurasi sepuluh menit itu sukses membuat Alvaro yang dari tadi berbicara sekarang bungkam seketika. Lain dengan Tissa, Tety, dan Beby mereka malah tersenyum jahat, tersenyum dengan sangat-sangat jahat.

"Keren banget yah vidionya?" tanya Tissa pada Alvaro yang wajahnya berubah menjadi diam dalam kesedihan.

"Beh, keren banget!" jawab Beby.

"Gilak sih gue gak nyangka anjir!" jawab Tety yang menatap tidak percaya kepada Alvaro.

"Gak nyangka gue Al, lo teryata kaya gini, ngakak sih! Parah emang!" tawa Tissa semakin membuat Alvaro tambah malu.

"Lo dapet dari mana vidio itu?" tanya Alvaro dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Lo gak perlu tau."

"Plis hapus," mohon Alvaro.

"Hapus? Gue masih mau ngirim ini di grub sekolah," ucap Tissa tersenyum senang melihat ekspresi Alvaro.

"Plis jangan, lo bebas minta apa aja sama gue asal itu jangan di kirim ke grup," mohon Alvaro tidak akan membiarkan vidio tersebut sampai diketahui warga negara SMA Mawar.

"Hmm, menarik tapi gue gak yakin lo bisa kabulin."

"Gue yakin bisa asalkan permintaan lo gak aneh-aneh."

Nanno(va) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang