"Guys bentar lagi sekolah kita bakal kena bencana," Tissa main berbicara di koridor sekolah yang kebetulan sedang ramai.
"Lah, kenapa? Bukannya sekolah kita baik-baik aja?" sahabat salah satu murid disna.
"Kalian gak tau?" mereka semua kompak menggelengkan kepala disertai tanda tanya.
"Duh, bahaya nih. Gak aman buat sekolah kita."
"Emang kenapa sih, Tiss?"
"Kalian tau kan akhir-akhir ini si Nannova deket sama Alvaro?"
"Tau, gue sering liat mereka ketawa bareng, jalan bareng, dan main bareng."
"Nah itu kalian tau, bukanya kalo Nannova lagi deket sama orang bakal terjadi musibah, gue takut sekolah kita bakal jadi korban, gara-gara Nannova."
"Iya sih, tapi bukanya Alvaro yang dapet ke-sialan? Kan dia yang lagi deket sama Nannova, kok jadi gawat ke kita-kita?"
"Duh, nih anak gak nyambung. Lo tau lah kalo si Nanno ber-ulah pasti bawa-bawa sekolah, emang kalian gak takut kalo jadi korban Nannova?"
"Anjir! Siapa sih yang gak takut sama Nannova? Palingan Alvaro doang, kalo gue mah takut banget."
"Nah, makanya itu gue mau nyelametin Alvaro sebelum di apa-apa akibat Nannova,"
"Njir, gue gak ikutan yah, takut gue entar jadi korban gara-gara ikut campur urusannya."
Semua siswa-siswi tidak ada yang mau membantu Tissa memisahkan Nova dan Alvaro. Tissa terlihat sangat kesal tidak ada satu orang pun yang membantunya. Palingan hanya kedua sahabatnya saja.
Tapi itu sama sekali tidak membuat tekat Tissa luntur, ia akan tetap membuat Nova jauh dari Alvaro.***
Bel istirahat berbunyi, sudah empat jam berlalu di kelas kini saatnya siswa-siswi melepaskan rasa lelah dan laparnya dengan makan dan beristirahat di kantin sekolah. Berbeda dengan Alvaro yang langsung menuju kelas Nova dan pergi menuju taman belakang bertemu dengan Yuby anaknya.
"Wah, Yuby pinter ya gak kemana-mana disini aja, uluh-uluh sini sayang sama Mommy," Nova langsung mengangkat Yuby kepangkuannya dan langsung duduk di bangku besi berchet putih.
"Uuhh, gemesnya!" sambung Alvaro ikut duduk di bangku tersebut.
"Yuby emang gemes," jawab Nova mewakili Yuby dengan kata-kata seperti anak balita sambil mencium Yuby."Bukan Yuby tapi elo."
Bluss, seketika pipi Nova memerah dengan menahan senyumannya, kata yang dilontarkan Alvaro secara tiba-tiba telah membuat jantungnya ber-disco dengan kencang hingga Nova sampai lupa cara bernafas.
"Yuby juga imut yakan Yuby?" ucap Nova mengalihkan arah pembicaraan karna ia sudah tidak sanggup jika Alvaro berkata semacam itu. Ucapan itu bisa saja membuat Nova terkena serangan jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanno(va)
RandomNova, perempuan bernetra coklat abu-abu yang menyimpan sejuta lara dalam hidup. Pendiam dan misterius itu kepribadiannya. Kehadirannya yang dianggap bencana layaknya kedatangan Nanno dalam serial Thailand 'Girl From Nowhere' menjadikan hidupnya pen...