Part 4 : Gosip, meresahkan

290 47 4
                                    

Pagi ini sekolah di hebohkan dengan siswa laki-laki yang lumayan tampan meninggal di toilet sekolah. Darahnya berceceran dimana-mana, dinding-dinding toilet terlihat kotor akibat cipratan darah.

Namanya Rendy, siswa yang sangat tampan setara dengan ketampanan Alvaro, tapi sayang Rendy terkenal sangat playboy dan sangat suka berganti-ganti cewek demi kesenangan semata. Keluarga besar Rendy sangat terkejut dengan kejadian ini, dimana pewaris satu-satunya perusahaan itu kini meninggal dengan sadis.

Mama dan papanya Rendy sangat shok atas kematian putra satu-satunya. Yah Rendy adalah anak tunggal dari keluarga konglomerat. Tentu saja keluarga Rendy sangat marah dengan pihak sekolah yang dianggap tidak becus menjaga siswa-siswinya sampai menimbulkan korban. Bahkan Jaya selaku ayah Rendy mengancam akan membawa ke jalur hukum atas tingkat ketidak pedulian sekolah.

Hal itu sangat membuat warganegara sekolah panik jika Jaya benar-benar membawa ke jalur hukum, bagaimana nasip sekolah mereka? Kemungkinan sekolah akan ditutup jika Jaya membawa ke jalur hukum. Tentu saja siswa-siswi disana enggan meninggalkan sekolahnya dan pindah ke sekolah lain.

"Pak, kita bisa bicarakan baik-baik," mohon kepala sekolah dengan Jaya yang sangat terlihat emosi, apalagi melihat putra semata wayangnya yang mati dalam keadaan yang mengenaskan.

"Apa yang mau dibicarakan, Pak? Apa Bapak tidak melihat putra saya, calon pewaris satu-satunya perusahaan saya kita tergeletak dengan kondisi seperti ini? Dimana kedisiplinan sekolah ini, Pak?!" amarah Jaya kepada kepala sekolah yang mencoba mencegahnya membawa ini ke jalur hukum.

"Kita bicara baik-baik, Pak. Kami pihak sekolah akan menyelidiki kasus kematian anak Bapak. Kami pihak sekolah juga tidak tau yang terjadi, tidak tau siapa yang melakukan ini. Jadi Bapak diharapkan sabar, dan tolong jangan bawa ini ke jalur hukum, kasihan anak-anak yang sekolah disini, Pak," jelas kepala sekolah sambil memohon.

"Saya lebih kasihan jika anak-anak sekolah di sekolah yang tidak disiplin, tidak peduli terhadap murid, dan sekolah yang tidak aman! Saya lebih senang melihat meraka pindah walau terpaksa demi kebaikan mereka! Dari pada bertahan di tempat ini!" sergah Jaya masih kekeh terhadap niatnya yang akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

Kejadian tersebut tentu mengundang banyak pertanyaan di benak warganegara sekolah yang merasa aneh dengan kejadian ini. Di mana sebelumnya tidak pernah terjadi karna sekolah tersebut tidak angker seperti di film-film horor. Bahkan sekolah mereka juga jauh dari kata tersebut.

"Anjirr, gila! Gue benci pikiran ini! Sumpah gue jijik sama pikiran gue!" ucap salah satu kakak kelas perempuan yang dikenal dengan ratu gosip sejagat raya tepi hanya film kenal seisi sekolah.

"Apaan sih, Kak?" tanya Anak kelas dua seangkatan dengan Nova.

"Kalian gak sepemikiran sama gue?" tanyanya lagi pada seisi kantin yang fokus mendengarkannya.

"Tentang?"

"Tentang kematian Rendy," balasannya antusias.

Sontak mendengar itu siswa-siswi di sana semakin serius mendengarkan ratu gosip itu. Sejenak mereka mengabaikan makanannya agar tidak ketinggalan info dari ratu gosip yang mulai membahas kematian Rendy yang mendadak. Di situasi inilah Tissa dan antek-anteknya datang dan langsung duduk sebangku dengan ratu gosip.

"Aku sepemikiran sama lo, Kak gue curiga sama salah satu orang yang gak ada di sini," jawab Tissa mulai serius dengan kata-katanya.

Ucapan tersebut sukses membuat siswa-siswi semakin kepo dan kepo menunggu tanya jawab antara ratu gosip dan Tissa yang tidak ada tandingannya jika bertemu.

"Lo, curiga sama siapa? Kalo gue cuman satu nama dan lo bener salah satu siswi yang gak ada disini. Gue rasa tebakan kita sama deh," jawab ratu gosip semakin bersemangat karna menemukan fatner gosip yang cocok dan nyambung seperti Tissa.

"Gue curiga sama Nannova," balas Tissa tanpa basa-basi lagi.

'Prok! Prok! Prok'
Tiga tepuk tangan tersebut terdengar kuat di kesunyian kantin yang biasanya rame. Dia adalah si ratu gosip yang artinya setuju atau sama dengan Tissa bahwa yang ia curigai adkah Nannova.

"Fiks, tebakan kita sama," jawab ratu gosip sudah pasti dan yakin jika tebakan mereka sama.

Siswa-siswi disana menampilkan tanda tanya dan langsung berfikir bahwa Nova adalah utusan Nanno mereka juga setuju dengan tebakan Tissa, tapi hanya sebagian besar siswa-siswi ada beberapa yang masih belum percaya dengan rumor yang belum tentu benar itu.
Salah satunya Tety antek-anteknya si Tissa yang tidak begitu paham dan kurang nyambung. Jadi daritadi dia tidak paham dengan apa yang dibicarakan.

"Kok jadi ke Nova sih? Emang si Nova ngapain? Perasaan dia di perpustakaan aja deh," ucap Tety dengan polosnya se-polos anak TK.

Tapi pertanyaannya sukses membuat seisi kantin kembali berfikir dengan ucapan Tety setelah mereka menduga Nannova adalah pelakunya.

"Aduuh! Tety, lo gak nonton serial Girl From Nowhere? Lo tau gak sih di film itu Nanno kan perusuh di sekolah. Nah di episode satu season dua kan ada tuh si cowok Playboy yang hamil gara-gara Nanno. Dan kalian tau kan kalo Nannova adalah utusan Nanno, yah otomatis Nannova juga di ajarkan memberi pelajaran kepada siswa Playboy kaya Rendy. Gitu paham gak sih, duh gue juga susah  jelasinnya kalo kaya gini," jelas Tissa yang membuat mereka kembali berfikir untuk kedua kalinya.

"Nah, gue setuju sama Tissa," sahut Lian yang duduk di bangku sebelah dengan Alvaro dan Danu.

"Gue juga sependapat sama lo, Tiss gue juga sepemikiran sama lo. Bagaimanapun juga itu pasti ulah Nannova, kalo gak dia siapa lagi coba? Toh di sekolah kita yang anak setan kayak Nanno dia doang kan?" ucap Danu seperti Lian yang membela Tissa.

Tissa yang mendapatkan ucapan tersebut tersenyum puas dan sangat puas apalagi ia merasa sangat bijak dan berhasil membuat Alvaro kagum padanya. Dan kenyataannya Alvaro hanya tersenyum tipis, sinis, dan sadis mendengarkan semua ucapan Tissa dan kebohongannya yang sengaja di lontarkan kepada siswa-siswi agar semakin membenci Nova.

Tissa pun salah mengartikan senyuman Alvaro, ia menganggap senyum Alvaro untuknya, nyatanya Alvaro tersenyum sinis kepadanya. Dan teryata diam-diam Tissa caper kepada Alvaro salah satunya dengan menjelek-jelekan Nanno.

Hah, Tissa pikir mendapatkan Alvaro sangat muda sekali hanya modal menjelek-jelekan Nova sudah bisa memikat hati seorang Alvaro. Nyatanya itu adalah kesalahan yang amat-amat salah.

"Iblis ngomongin iblis! Dasar gak tau diri! NAJIS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iblis ngomongin iblis! Dasar gak tau diri! NAJIS!

-Alvaro Adeleo-

Nanno(va) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang