Part 6 : Yuby, Anak pungut

249 39 0
                                    

"Gila! Anjirr! Gue gak percaya ini Tuhan. Masa iya Nannova deket sama Alvaro. Hah ini gak mungkin! Ini pasti mimpi! Gak mungkin! Gak mungkin!" ucap Tissa bersama kedua antek-antek yang berada di kantin sekolah.

Tapi tidak hanya ada mereka bertiga masih ada Niken kakak kelas si Ratu gosip dan kedua teman-temanya Buny dan Gigi. Mereka sengaja berkumpul untuk bergosip tentang Nannova yang sudah pempunyai teman, apalagi temanya ada Alvaro Adeleo cowo incaran Tissa.

Padahal Tissa sudah sangat PD jika Alvaro mencintaimu, tapi kenyataannya Alvaro lebih memilih dekat dengan seorang gadis bully-an, yang di sebut-sebut Nanno. Tissa sangat marah mendengar berita tersebut bahkan ia juga melihat sendiri bagaimana kedekatan Nannova dengan Alvaro waktu di perpustakaan tersebut.

Ide-ide jahat mulai bermunculan di pikiran Tissa untuk menghancurkan pertemanan Mommy dan Deddy kucing tersebut. Bukan Tissa namanya jika tidak berbuat macam-macam untuk memenuhi kemauannya.
Tissa juga tidak segan-segan untuk membunuh seseorang yang dianggap lawanya.

"Beneran Nannova deket sama Alvaro? Kok gue gak percaya yah," ragu Niken atas ucapan yang dilontarkan oleh Tissa.

"Gini deh kalo gak percaya liat aja di perpustakaan, nah mereka biasanya sering main disana," saran Tety kepada Niken.

Niken langsung berdiri hendak menuju ke perpustakaan membuktikan apa yang di ucapan Tissa dan antek-anteknya. Keraguan di hatinya masih sangat besar dibandingkan rasa percaya. Dengan sangat berhati-hati Niken dan kedua temannya sedikit mengendap-endap seperti maling. Walaupun agak aneh ada maling di perpustakaan.

Perpustakaan sangat sepi, seperti tidak ada orang disana, maklum saja siswa-siswi lebih banyak menghabiskan waktunya dikantin dari pada ambil pusing dengan buku-buku. Walau terlihat kosong Niken masih mencari keberadaan Nova dari sudut ke sudut, ujung ke ujung, dan rak ke rak hingga sampai pada pojok kiri, terdapat dua orang laki-laki dan perempuan sedang tertawa bersama, menertawakan sesuatu yang ada di buku.

"Eh, liat deh gorila-nya mirip Mommy, hahah," tawa Alvaro menunjukkan foto gorila bertubuh besar yang ada di buku IPA tersebut ke arah Nova yang sedang membaca buku IPS.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iihh, gak lucu tau!" balas Nova jutek tidak mau dirinya di samakan oleh seekor binatang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iihh, gak lucu tau!" balas Nova jutek tidak mau dirinya di samakan oleh seekor binatang.

"Siapa bilang gak lucu? Nih mirip banget sama Mommy kucing, xixixixi!" tawa renyah itu kembali terdengar, membuat Nova semakin mengerutkan bibirnya.

"Dih, jangan ngambek dong," mohon Alvaro yang telah menyadari perubahan raut wajah Nova.

"Bodo."

"Mommy kucing jangan ngambek dong, kasihan Deddy kucing kalo didiemin," mohon Alvaro lagi.

"Xixixixi, iya-iya di maafin, tapi awas ya jangan di ulang lagi," geli Nova cekikikan mendengar permohonan Alvaro menggunakan bahasa Mommy Daddy.

"Iya deh janji," tukas Deddy kucing tersebut mencubit hidung Nova.

"Mommy mau liat anak kita gak?" tawar Alvaro seperti ucapan seorang ayah yang menemani istrinya lahiran.

"Anjay, gue belum punya anak bego!" protes Nova menjitak kepala Alvaro.

"Ini Mommy kucing," tunjuk Alvaro pada Nova, "ini Deddy kucing," tunjuknya lagi pada dirinya sendiri. "Nah ini anak kita," tunjuk Alvaro pada layar headphone-nya yang menampilkan seekor anak kucing yang sangat imut dan menggemaskan.

"Astaga, kyud banget kucingnya!" heboh Nova ketika gambar tersebut ditampilkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga, kyud banget kucingnya!" heboh Nova ketika gambar tersebut ditampilkan. "Ini kucing lo?" tanya Nova sudah kepo.

"Iya, imut kan?" jawab Alvaro dengan di akhiri pertanyaan.

"Imut banget."

"Ya, kan gue udah bilang, kucing gue mirip lo, imut-imut gimana gitu," balas Alvaro tanpa ragu-ragu mengucapkannya.

Nova bulsshing seketika, pipinya memerah mendengar ucapan Alvaro. Bagaimana tidak, Alvaro mengucapkannya sambil berkedip satu mata lalu tersenyum sangat manis semanis coklat.

"Tapi aku kasihan sama Yuby," ucap Alvaro tiba-tiba.

"Yuby siapa? Nama kucingnya ya?" Alvaro hanya mengangguk mengiyakan jawaban Nova.

"Kasihan kenapa? Yuby sakit?" tanya Nova lagi seperti orang khawatir.

"Dia gak punya orang tua, maka dari itu aku mau kamu jadi Mommy Yuby aku jadi Daddy-nya Yuby. Mau yah?" mohon Alvaro mengundurkan kedua tenganya.

"HAHAHA! Lo lucu deh, dia kan kucing masa orang tuanya manusia, gak masuk akal. Anjirr ngakak," kekeh Nova yang bermaksud bercanda sebagai hiburan.

"Ya gapapa anak hewan aja dulu, entar kalo kita udah nikah baru bikin anak beneran," jawab Alvaro dengan sejuta kepolosannya.

"Hah?" dengan spontan Nova mengucapkan kata-kata tersebut sangking kagetnya. Benarkah Alvaro mengucapkan itu? Ah ini gila.

"Canda Mommy kucing, udah ah jangan di pikiran. Pasti otaknya travelling yah? Hayo ngaku. Pokoknya Yuby anak kita titik!" pakas Alvaro yang sebenarnya tidak di paksa pun Nova juga mau.

Mereka bercanda seperti anak kecil yang masih polos, main anak-anakkan, obrolannya tidak seperti anak seusia mereka. Sampai-sampai anak kucing di angkat jadi anak. Bukan pacar hanya teman tapi bisa sedekat ini, bahkan panggilannya Mommy Deddy benar-benar mirip anak kecil yang bermain keluarga-keluargaan.

Tapi percayalah itu hanya sekedar candaan yang dibuat agar mereka semakin dekat. Seorang Alvaro yang humoris, mudah bergaul, tidak sungkan-sungkan, enak di ajak bercanda, dan kekanak-kanakan berpadu dengan Nova yang sebenarnya sangat mudah tertawa walaupun hanya dengan hal-hal kecil, periang, dan enjoy jika sudah menemukan tempat yang pas, membuat mereka saling melengkapi dan menciptakan canda tawa yang orang lain tidak bisa buat.

Yah, itulah Nova orang yang bisa mengontrol suasana hatinya, bisa menjadi pendiam dalam sekejab, dan juga bisa jadi periang dengan orang yang dianggapnya asik.

Vote😉

Nanno(va) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang