Marsya terbangun dari tidurnya ralat bukan Marsya tapi Nova, yah semalam di mereka sempat bertukar kepribadian. Dan kini waktunya Nova yang menguasai jiwanya.
Nova yang terbangun langsung mencari ponselnya. Membukanya dan alangkah kagetnya dia saat mengetahui aplikasi berwarna hijau sangat ramai dengan nomor-nomor yang tak dikenal. Tanpa pikir panjang Nova langsung berlari ke meja belajarnya membuka komputer miliknya menuju ke sebuah file berupa vidio.
"Hay, Nova kaget yah? Biasa aja kali lo kan tau kita punya kepribadian ganda," ucap Marsya dalam vidio tersebut sedang duduk santai sambil memutar-mutarkan kursinya.
"Gue cuman mau bilang, jangan diem aja kalo ditindas! Dan satu lagi kalo lo masih diem aja, gue bakal ngusai tubuh lo dan melawan mereka, inget! Lo yang kawan atau gue yang turun tangan?"
"Untuk lebih jelasnya lo tanya Alvaro aja deh, dia tau semua, jadi jangan ada yang lo sembunyiin dari dia. Gue liat-liat dia care banget ya sama lo, bagus deh!"
"Pokoknya lo jangan diem aja kalo di ghibahin, diejek, dimaki-maki, dihujat, mungkin dulu mereka diam tapi karna gue datang lewat tubuh lo, mereka semakin ngelunjak dan gwk bisa dibiarin, inget!"
'Tap'
Vidio tersebut mati diakhiri dengan senyum devil milik Marsya. Langsung saja Nova menelpon Alvaro mengajaknya bertemu di taman untuk menjelaskan apa maksud dari semua ini."Mommy!" teriak Alvaro yang sudah kumat dengan sifat kekanak-kanakanya.
"Wah, bener kan ini Nova? Bukan Marsya? Bener 'kan? Jawab iiihhh!" tanya Alvaro dengan nada terburu-buru.
"Iya ... Iya! Nih Nova Mommy kucing, sudah kembali, napa kangen yah? Hahaha!"
"Kangen banget! Yuby nyariin tau! Masa Yuby kira Marsya itu kamu."
Aneh sih gak ada hubungan apa-apa tapi kangen-kangenan.
Mungkin efek jomblo terlalu lama."Gak ada kamu gak seru tau," ungkap Alvaro mengajak Nova duduk dibangku yang ada di taman.
"Tapi akan ada Marsya, aku sama dia sama aja nih penampilannya gak ada yang berbeda."
"Apaan, Marsya cerewetnya nauzubillah! Itu yang dulu anak-anak gak berani sama kamu jadi ngehujat-hujat kamu gara-gara tindakan Marsya yang bar-bar!" adu Alvaro yang terlihat kesal dengan Marsya.
"Udah tau," jawab Nova singkat kadang dan jelas.
"Tau dari mana?" tanya Alvaro dengan raut wajah supermarket super bingung.
"Marsya bikin vidio dan bilang, gue harus lawan mereka yang ngehujat gue! Ko gue diem aja kemungkinan Marsya akan sering muncul," jelas Nova yang terlihat capek dengan kehidupnya yang sangat rumit.
"Nah, kalo itu gue juga setuju sama Marsya, lo gak bisa diem aja. Dan hati-hati tuh sama Tissa dia yang nyebarin berita-berita hoax tentang lo."
Yah, walaupun kekanak-kanakan Alvaro adalah sosok yang peduli dan sedikit plinplan dan tidak konsisten baik dalam hal-hak besar maupun kecil, contohnya dalam penggunaan kosa kata. Bisa di terlihat saat ia memanggil Nova, kadang Mommy, Lo-gue, Aku-Kamu, Mommy kucing, terlalu banyak kosa kata yang digunakan untuk memanggil Nova bukan?
Tapi itu sama sekali tidak masalah bagi Nova. Nova sudah cukup tau tentang Alvaro. Baginya Alvaro adalah sahabat terbaiknya, bisa dipastikan Nova tidak akan melepaskan sahabatnya itu.
Persahabatan tidak diukur dari seberapa lama mereka mengenal, tapi diukur dari kepedulian satu sama lain
~Nannova Gabriella~
"Emang si Marsya ngapain aja?"
"Wah, banyak bikin ulah aja tuh anak, makan di cafe gak bayar terus brantem sama kasirnya malah viral lagi disekolah, beda jauh deh sama Mommy dia bar-bsr banget gak bisa kalem kaya Mommy," jelas Alvaro antusias.
"Eeh, mumpung masih jam tiga main yuk ajak Yuby, belum ada dua dua hari gak jumpa serasa gak ketemu sebulan."
"Hayuk, tapi kemana?"
"Mana yah, kemana aja deh asalkan jangan banyak manusia."
"Astaga mbak, antisosial-nya mendarah daging."
"Bukan gitu tapi ada alasannya, susah orang berkepribadian ganda kayak gue gini kalo terlalu bersosiakita."
"Iya juga sih."
"Rumah aku aja yuk," ajak Alvaro yang sudah bingung mau mengajak Nova kemana.
"Rumah lo ada siapa aja? Rame yah?"
"Sepi kek hati, udahlah ayok, Yuby juga ada dirumah.
Sore ini Nova dan Alvaro langsung meluncur, melesat, membelah jalanan menuju rumah mewah Alvaro dengan motor Ninja perpaduan merah dan hitam yang mengkilap.
"Al!" jerit Nova di telinga Alvaro supaya Alvaro mendengarkan ucapnya karna keadaan jalanan sangat berisik oleh suara-suara motor yang saling beradu.
"Apa."
"Lo gak malu jalan sama gue?"
"Malu kenapa?"
"Gue 'kan jelek, mukaknya juga serem, gak manis, terus jarang senyum lagi, lo kan ganteng banyak cewek cantik yang naksir lo, eeh malah jalanya sama yang buriq," jelas Nova setengah berteriak.
"APA? JALANYA BURIQ?" teriak Alvaro yang sepertinya tidak mendengar kata-kata Nova.
"Maksudnya gak malu jalanya buriq? Apa sih gue gak denger, udah ribut gue pake helm lagi, nanti kalo udah di rumah aja ya bicaranya," ucap Alvaro.
Nova yang berasal dibelakang langsung memanyunkan bibirnya, sedikit emosi mendengar kata-kata Alvaro yang tidak nyambung.
Karena tidak mendapatkan jawaban apapun dari Nova alvaro langsung menoleh ke kaca spion dan terlihat wajah nova yang terlihat kesel.
"Mommy kenapa kesel yah jalan jalanya buruk? tanya apa ro yang semakin tidak nyambung.
"Apaan sih gaje tahu nggak?" Jawab nova semakin kesal.
"Tadi kamu bilang jalan buriq kalau aku nggak salah dengar."
Karena kesal Nova tidak membalas apapun yang diucapkan Alvaro, jika dijelaskan bisa-bisa ia semakin tidak nyambung dan akur pembicaraan akan lari ke mana-mana, dan jalan yang lebih baik adalah diam mengabaikan Alvaro.
Setelah beberapa menit nova memendam emosi akhirnya mereka sampai di depan rumah mewah bertingkat dan sangat lebar dengan cat putih. Benar-benar rumah Sultan.
"Welcome to my home."
"Yuby liat Deddy bawa siapa!" jerit Alvaro memasuki rumah mewahnya.
Terlihat lebay tapi itulah sifat asli Alvaro Adelio apalagi jika sudah bersatu dengan Yuby dan Nova sifat kekanak-kanakan nya tidak akan bisa ditahan. hebatnya Alvaro bisa menahan untuk tidak mengeluarkan sifat kekanak-kanakan nya di sekolah dan menutupinya dengan rapi
Sehingga tidak ada satu pun selain maukah yang mengetahui alvaro sangat manja."Yuby!" teriak Nova sama saja seperti Alvaro, sama-sama kekanak-kanakan.
"Meongg! Meoong!"
"Anak Mommy!"
"Anak Daddy!"
"Anak Mommy!"
"Anak Daddy!"
"Berantem terus, baru anak kucing udah rebutan aja, gimana nanti kalo punya anak beneran?" ucap seorang wanita setengah paru baya yang baru saja datang.
"Mami! Loh kapan pulang? Kok Alvaro baru tau sih?"
Satu kata yang cocok untuk Alvaro dan Nova MALU.
~NANNO~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanno(va)
RandomNova, perempuan bernetra coklat abu-abu yang menyimpan sejuta lara dalam hidup. Pendiam dan misterius itu kepribadiannya. Kehadirannya yang dianggap bencana layaknya kedatangan Nanno dalam serial Thailand 'Girl From Nowhere' menjadikan hidupnya pen...