Part 44 : Kaget!

70 11 0
                                    

Maya merentangkan tangannya agar Tissa berlari memeluknya, Tissa peka akan hal itu, ia berlari menerobos pintu yang dihalangi oleh Nini, tak peduli dengan Nini yang sudah mengomel karna Tissa menabraknya.

Drreep!
Tissa memeluk Maya, seseorang perempuan yang diyakini adalah ibu kandungnya, seseorang perempuan yang ternyata adalah ibu dari Alvaro juga. Tak disangka cowo yang selama ini ia sukai teryata adalah saudara tirinya.

Tanpa disadari Dira sedang mengintip di balik jendela kaca, persis yang dilakukan Tissa tadi. Entah kenapa Dira merasa iri dengan Tissa yang sedang berada dipelukan Mamanya. Sedangkan ia tidak memiliki orang tau, karna Nini adalah orang tua Nova bukan dia.

Ada rasa menyesal karna ia telah menelpon ibu kandung Tissa, hingga akhirnya Tissa bisa bertemu dengan ibu kandungnya, sungguh Dira melakukan kesalahan besar.

"Seharusnya lo menderita!" ucap Dira sinis menatap Tissa yang sedang menangis terharu.

Dira terlalu fokus ke Tissa dan Maya hingga tak sadar disampingnya terdapat meja, hingga saat Dira ingin beranjak ia tersandung dan kepalanya kepentok dinding hingga menimbulkan suara yang berisik, sampai terdengar oleh Tissa dan Maya.

"Astaga Nova! Kamu kalo jalan hati-hati dong, liat tuh kepala kamu benjol!" omel Nini yang melihat benjolan di kening Nova.

"Aduh," ringis Nova memegangi benjolanya.

Ia masih belum sadar jika ia berada di dekat Nini, Maya dan Tissa berada.

"NOVA!" kaget Maya mengetahui Nova ada di rumah Nini.

"TANTE?" jawab Nova tak kalah kaget dari Maya.

Yah, sepertinya ini bukan lagi Dira, ternyata ini adalah Nova, mereka sempat berpindah kepribadian pada saat Dira Kepentok dinding tadi.

"Kamu ngapain disini?" tanya Maya. Heran kenapa pacar anaknya ada disini.

"Lah, tante ngapain disini? Ini rumah Nova, Tan," jawab Nova seadanya karna ia belum tau apa-apa.

Bahkan Nova tidak tau kini jam berapa, hari apa, dan kenapa tiba-tiba ia ada di rumah.

"Ini rumah kamu?" tanya Maya ragu.

Nova hanya mengangguk ia semakin bingung dengan semua ini. Tidak apa Nova sudah biasa mengalami ini, yah, ini pasti ulah keperibadiaannya entah itu Marsya atau Dira.

"Nova kamu kenal dia?" tanya Nini yang ikut bingung tambah terkejut.

Sungguh mereka berempat sama-sama bingung, dengan semua yang terjadi. Nova bingung kenapa Maya ada di rumahnya dan ia juga bingung kenapa Maya dan Tissa menangis. Nini? Ia bingung kenapa anaknya bisa mengenal Maya. Tissa? Ia bingung kenapa Nova terlihat terkejut bukankah Nova mengetahui ini dari awal, karna sebenarnya Tissa tau saat Nova mengintip di balik jendela. Sedangkan Maya bingung tambah terkejut karna teryata Nova adalah anak Nini.

"Ini Tante Maya Mah, ibunya Alvaro," balas Nova biasa saja.

Wajar saja Nova membalas sangat santai kata-kata Mamanya karna pada dasarnya ia tidak mengetahui kejadian sesungguhnya. Yah, karna Dira lah yang mendengarkan semua penjelasan Nini. Jadi free Nova sama sekali tidak mengetahui apa-apa.

"Mamanya Alvaro?" Nini mengulangi kata-kata anaknya.

"Iya Ma, Tante Maya Mamanya Alvaro."

Nini serta Tissa kaget bukan kepalang, Tissa baru sadar ia teryata adalah adik Alvaro, tapi ia belum tau jika ia dan Alvaro beda ayah. Miris.

Nini bingung harus bagaimana, ia sudah terlanjur suka jika Nova bersama Alvaro, tapi Nini juga sudah terlanjur membenci Maya kerna kesalahan di masa lalu.

____

Pendek2 aja biar gak bosen ye kan.

Oke lanjut!

Nanno(va) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang