41

675 70 6
                                    

Hari ini kami makan siang di restoran hotel, sebelum berangkat menuju pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu. Setelah makan siang, kami kembali lagi ke kamar untuk bersiap, tetapi ternyata Jungkook malah menghubungi. Jadi lah aku dan Seokjin bersiap dengan terburu-buru karena mobil yang mengantar kami sudah menunggu di lobi.

Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai ke Uluwatu, untung saja masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum acara dimulai. Kalau tidak suamiku akan mengomel sepanjang acara karena terlambat.

"Lapar."

"Apa?", tanyaku mendengar Seokjin yang menggumam.

"Lapar, Sayang...", katanya lagi. Kali ini lebih jelas tetapi suaranya lebih rendah.

Aku terkikik karenanya, menggemaskan juga ternyata suamiku.

"Mau makan ini?", tanyaku sambil menyodorkan satu buah apel kepadanya.

"Kau membawa ini dari hotel?", pandangan tidak percaya. Tapi dia tetap mengambil apel itu dari tanganku.

"Untuk keadaan darurat. Berguna, kan?"

"Sedikit. Aku pikir tidak akan lapar karena tadi sudah makan, tapi ternyata perjalanannya lumayan jauh dan perutku tidak bisa dikompromi."

"I know that. Ya sudah, makan itu dulu sekarang, nanti setelah pertunjukan kita makan malam."

"Di mana?"

"Ada restoran di tepi pantai yang temanku rekomendasikan. Dan dia tahu, kau pasti suka karena mereka menyajikan lobster dengan bumbu yang berbeda."

"Benarkah?", matanya berbinar antusias.

"Tentu."

"Terima kasih, Nyonya Kim.", katanya sambil mengusap puncak kepalaku.

🍁

Tribun penonton belum terlalu penuh, tapi sudah banyak pengunjung yang datang, mengingat pertunjukan akan dimulai dua puluh menit lagi.

Aku dan Seokjin memilih duduk di tribun paling atas, tentu saja berjaga-jaga dari penggemar yang mengenali Seokjin. Meskipun sedari tadi beberapa pasang mata mencuri pandang ke arah kami. Padahal Seokjin dan aku sudah memakai masker dan juga topi serta kacamata hitam.

Tapi kami benar-benar berterima kasih juga pada para penggemar yang tidak menghampiri serta menghargai privasi kami. Ya, meskipun setelah ini nama Seokjin pasti menjadi trending di berbagai media. Ya sudahlah.

Dua puluh menit kemudian, pertunjukkan yang dinantikan banyak orang itu di mulai. Mata kami benar-benar disuguhkan dengan penampilan yang memukau. Suara decak kagum mengisi setiap jalannya petunjukkan yang berakhir saat matahari terbenam.

Dan kami puas dengan apa yang kami lihat sore hari ini. Sungguh pengalaman yang magis dan tidak bisa dilupakan begitu saja. Bahkan saat perjalanan menuju tempat makan malam kami, aku dan Seokjin masih asik membahas pertunjukkan tadi.

🍁🍁🍁

Aku kangen mereka.

AFTER MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang