8

2.4K 142 9
                                    

Kami mungkin akan melewatkan makan malam kalau saja Jungkook tidak menggedor pintu kamar dengan sangat bersemangat. Tadinya bocah itu hanya menghubungi lewat ponsel, bermaksud mengajak makan malam bersama tetapi karena tidak juga mendapat jawaban, dia mendatangi langsung.

Untung saja aku dan Seokjin sudah selesai dengan kegiatan yang cukup menguras tenaga itu. Mungkin Jungkook menghubungi saat kami sedang mandi.

Seokjin membuka pintu dengan sedikit kesal, sedangkan aku duduk di depan cermin sedang mengeringkan rambut.

"Hyung, noona, ayo makan malam bersama. Eh? Kalian baru mandi? Malam-malam begini?"

Aku dan suamiku seketika salah tingkah. Tidak tahu harus menjawab apa pada bocah satu ini.

"Ah, sudahlah. Tidak penting. Ayo makan malam bersama di luar, bersama Jiminie hyung dan Taehyungie hyung.", katanya lagi, acuh. Entah dia sudah bisa menebak kegiatan kami sebelumnya atau memang anak itu tidak peduli dengan apa yang terjadi antara kami karena terlalu lapar.

"Tidak, kami akan makan malam di kamar saja.", jawab Seokjin langsung.

"Hyung, ayolah. Ayo kita makan lobster di restoran favoritmu di sini. Ya, noona? Mau, kan?"

"Tidak Jungkookie, kami tidak akan ikut. Kalian saja."

"Hyung..." Jungkook terlihat kecewa karena Seokjin menolaknya. Aku jadi tidak tega melihatnya.

"Kami ikut, kau tunggu di mobil dengan Jimin dan Taehyung. Aku dan Seokjin oppa akan turun 15 menit lagi."

"Sayang.", Seokjin melirik ke arahku.

"Noona, benarkah? Benar kalian akan ikut?" Wajah Jungkook kembali berbinar, berharap bahwa apa yang aku katakan bukan candaan.

Aku mengangguk mantap dan tersenyum.

"Oke, aku akan menunggu kalian. Kali ini aku yang traktir.", katanya bersemangat.

"Tidak, aku yang traktir."

"Tapi---"

"Tidak ada tapi. Kau harus setuju kalau ingin kami ikut."

"Baiklah, aku tunggu di bawah, noona, hyung. Jangan telalu lama." Jungkook berlalu dengan bersemangat dan menghilang dibalik pintu.

"Sayang, kenapa menyetujuinya? Kau kan----", Seokjin akhirnya bersuara setelah hanya memperhatikan kami tadi.

"Tidak apa, aku hanya hamil, bukan sakit. Lagipula kabar baik harus dibagikan, bukan?"

🍁

Kami tiba di restoran setengah jam kemudian. Tempat itu tidak begitu ramai, mungkin karena ini hari Senin malam. Tapi kami tetap memesan tempat vip, tidak ingin makan malam kami jadi tidak nyaman jika banyak pengunjung yang memperhatikan.

Bersyukur karena wangi harum masakan tidak membuat perutku bergejolak saat ini. Semua makan dengan lahap termasuk Seokjin yang saat di kamar tadi sedikit kesal karena aku menyetujui makan malam ini. Tapi moodnya berubah menjadi baik saat beberapa ekor lobster tersaji di depan kami dengan beberapa menu lain tentu saja, mengingat Jimin tidak bisa menyantap hidangan laut itu.

Awalnya Jimin dan Jungkook akan memesan anggur putih untuk menemani menu malam ini, tapi Seokjin melarang dengan keras. Dia tidak ingin adik-adiknya itu mabuk dan membuat kekacauan, apalagi Jimin dan Jungkook juga memiliki toleransi alkohol yang tinggi. Mereka pasti tidak akan berhenti sebelum puas. Selain itu mereka akan konser esok hari, jadi dia tidak ingin mengambil resiko.

Kedua bocah itu sedikit protes awalnya tapi juga tidak bisa membantah. Berbeda dengan Taehyung yang merasa puas meskipun hanya meminum cola.

Selesai makan malam, kami memutuskan untuk berbincang-bincang sebentar sebelum kembali ke hotel. Juga karena aku dan Seokjin berniat memberi tahu mereka mengenai kabar kehamilanku.

Saat kabar itu mengalir keluar dari bibirku, mereka bertiga terlihat terkejut. Bahkan mulut Jungkook terbuka, seakan tidak percaya. Tapi ketika Seokjin mengiyakan dan tersenyum, ekspresi mereka langsung berubah. Senyum bahagia terlihat menghiasi wajah ketiganya. Jungkook bahkan langsung bangkit dari kursinya dan memelukku erat.

"Noona, serius? Aku akan punya keponakan lagi dari kau dan Jin hyung? Benarkan? Selamat. Aku bahagia, noona. Sangat." Kalimat itu yang Jungkook ucapkan berkali-kali saat memelukku. Diantara semua member, Jungkook memang yang paling dekat denganku. Kami sudah seperti kakak-adik, dan Seokjin memahami perlakuan Jungkook yang sekarang memeluk istrinya erat. Anak itu terlalu bahagia dengan kabar ini. Jadi, dia tidak menginterupsi sama sekali.

Setelah Jungkook melepaskan pelukannya, ganti Jimin dan Taehyung yang memelukku dan mengucapkan selamat. Mereka juga memeluk Seokjin, mengucapkan selamat padanya, tidak ketinggalan juga untuk menggoda hyung tertua mereka tentang kehamilanku.

🍁🍁🍁

Gemes banget nggak sih sama Jungkookie?

AFTER MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang