21

1.6K 119 7
                                    

Ini hari ulang tahun Seokjin, tapi kami sedang dipisahkan oleh jarak ribuan kilometer. Karena jadwal yang tidak bisa ditinggalkan, aku harus menerima ditinggal olehnya dua hari setelah melahirkan. Jadi yang bisa aku lakukan untuk merayakan ulang tahunnya hari ini adalah dengan panggilan video. Pukul setengah dua malam, saat aku terbangun karena Yoora merengek kehausan.

Aku tahu dia belum tertidur, karena biasanya setiap tengah malam menjelang hari ulang tahunnya, dia selalu menyapa penggemar melalui siaran langsung agar bisa merayakannya bersama. Kebiasaan itu masih berlangsung meskipun kami sudah menikah, dan aku juga tidak pernah merasa keberatan dengan hal itu.

"Sayang?"

"Ya? Sudah siaran VLivenya?"

"Eum. Kau belum tidur dan menungguku selesai?"

"Percaya diri sekali ya, Kim. Anakmu menangis, haus jadi aku terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Lalu aku ingat kalau ini ulang tahunmu, jadi ya aku melakukan panggilan video ini sekarang. Selamat ulang tahun ya, suamiku. Semoga Tuhan selalu melindungimu di manapun kau berada. Jaga kesehatan, ingat ada yang selalu menunggumu pulang di rumah, kali ini bertambah satu orang lagi. Cepat pulang Ayah, kami merindukanmu! We love you!"

"Sayang...."

Suaranya sedikit serak dan aku lihat matanya mulai berkaca-kaca, lalu dia menangis. Kim Seokjin, suamiku, menangis.

"Hei, kok menangis?"

"Aku rindu kalian, ingin pulang dan menghabiskan waktu dengan kalian di hari ulang tahunku."

Air matanya membasahi pipi, tapi dia mengusapnya segera.

"Iya, kami juga rindu kok. Nanti ya, kalau pekerjaanmu selesai kita habiskan waktu bertiga sepuasnya."

"Tapi hanya sehari, setelahnya aku harus berangkat lagi ke Amerika."

Sesungguhnya aku juga sedih melihatnya seperti itu tapi ya bagaimana, aku juga tidak bisa protes, kan?

"Jangan sedih, nanti anakmu juga sedih kalau kau begitu. Setelah seminggu di Amerika, kau juga akan pulang. Kita bisa merayakan natal bersama, kan? Ya meskipun tahun baru nanti harus berpisah lagi."

"Maaf ya, harusnya aku menemanimu di sana. Setidaknya sampai seminggu setelah melahirkan."

"Jangan berpikir seperti itu. Aku tidak apa kok. Lagipula ibuku dan ibumu ada di sini membantuku. Jadi jangan khawatir. Fokus saja dengan pekerjaanmu, ya?"

"Maaf ya, sayang. Kalau aku pulang nanti, aku yang akan menjaga Yoora kalau dia terbangun malam hari."

"Benarkah? Janji?"

"Iya, aku janji. Ya meskipun cuma satu hari sih."

Dia terkekeh.

"Baiklah, aku pegang janjimu, Kim. Sudah makan malam?"

"Sudah, aku makan dengan Jimin tadi. Sebenernya aku ingin makan sup rumput laut buatanmu tapi ya sudah lah."

"Nanti kalau kau pulang aku buatkan ya? Ingin makan apa lagi selain sup rumput laut?"

"Omurice."

"Hah? Omurice? Kau yakin?"

Aku sedikit terkejut karena biasanya permintaannya selalu sesuatu yang wah. Dan mendengarnya meminta dibuatkan makanan yang sederhana seperti omurice jelas saja membuatku tidak percaya.

"Eum, tiba-tiba ingin makan omurice buatanmu."

"Astaga. Baiklah, nanti aku buatkan untukmu sup rumput laut dan omurice. Ya sudah, kau sebaiknya tidur. Pagi ini ada rehearsal, kan?"

"Bisa tunggu sebentar lagi?"

"Tidak. Kau harus tidur. Ini sudah hampir pukul dua dini hari. Besok kau harus beraktivitas, jadi sebaiknya istirahat sekarang."

"Padahal aku masih rindu.", katanya sedih.

"Lusa juga kita akan bertemu, jadi tidurlah. Dah, sayang. Sekali lagi selamat ulang tahun, cintaku. Aku mencintaimu, sangat."

Aku membubuhkan kecupan padanya setelah berkata begitu.

"Terima kasih, ya. Aku juga sangat sangat sangat mencintaimu, dan Yoora juga. Daaah, aku hubungi kembali besok ya sebelum acara dimulai dan setelah selesai. Sampaikan peluk ciumku untuk Yoora, ya."

🍁🍁🍁

Kangen nggak? Semoga bisa mengobati kangen ya meskipun singkat dan nggak jelas.
Teman-teman, kalau nggak ada sesuatu yang penting lebih baik #DiRumahAja ya buat mengurangi penyebaran virusnya.
Stay safe and stay healthy, everyone💛

xoxo
far

AFTER MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang