25

1.1K 95 1
                                    

Here we go again, London!!!

Penerbangan kami jam sepuluh pagi. Demi kenyamanan dan menghindari wartawan yang selalu standby, kami memilih memasuki bandara lewat jalur vip.

Yoora tertidur dalam gendonganku, sedangkan Seokjin dengan cekatan mendorong troli yang berisi tiga koper besar milik kami juga satu stroller milik Yoora.

Hanya seminggu, tetapi bepergian bersama bayi benar-benar terasa memindahkan isi lemari ke dalam koper. Apalagi kami pergi saat di sana sedang musim semi. Banyak sekali pakaian hangat yang harus dibawa untuk memastikan kami semua tidak menggigil kedinginan.

Kami duduk di lounge menunggu pesawat boarding. Yoora terbangun, dan Seokjin yang sedang mengunyah makanannya buru-buru untuk menyelesaikannya, bermaksud mengambil alih putrinya.

"Pelan-pelan saja. Dia juga baru bangun, tidak akan mau jika kau langsung mengambilnya dari pelukanku.", kataku agar dia mengunyah makanannya dengan perlahan, takut tersedak.

"Agar istriku istirahat sejenak sebelum selama belasan jam kedepan mengurus bayi di pesawat.", senyumnya kemudian.

"Begitu? Jadi kau tidak akan membantuku nanti?"

Dia terkekeh, "Aku bercanda, Sayang. Tenang saja. Serahkan semuanya padaku di luar saat take off dan landing."

"Serius?"

"Iya, serius. Tapi ya bergantian juga.", tawanya.

Aku hanya membalasnya dengan dengusan. Seberapapun Seokjin sanggup mengurus anaknya selama penerbangan, tetap saja putrinya tidak akan mau terus menerus dalam gendongannya.

Lagipula Seokjin pasti tertidur nanti saat di pesawat. Pasalnya dia baru kembali ke rumah dini hari, dan tidak langsung istirahat karena harus memeriksa laporan keuangan restorannya, agar selama seminggu kedepan dirinya tidak diganggu. Terutama masalah pekerjaan.

"Sini, berikan Yoora padaku, kau makanlah.", katanya yang sudah selesai makan.

"Aku belum lapar. Tadi pagi-pagi sekali kan sudah sarapan."

"Makan sedikit saja, kasihan Yoora kalau haus tapi asinya tidak ada."

"Mana mungkin, Kim Seokjin. Kau ini ada-ada saja."

"Makan. Nanti saat penerbangan makanannya akan disajikan saat makan siang. Dan itu masih beberapa jam lagi. Sini, berikan Yoora padaku.", perintahnya yang saat ini sudah berdiri di hadapanku dan mengarahkan tangannya untuk meminta putrinya.

"Baiklah."

🍁

Jujur, aku dan Seokjin sedikit gugup saat ini. Karena ini penerbangan pertama putri kecil kami, dan kami takut dia akan tidak nyaman selama penerbangan apalagi saat take off dan landing. Meskipun sudah berkonsultasi dengan dokter anak, tetap saja kami khawatir.

Tapi berujung lega karena Yoora sangat kooperatif. Dia lebih banyak tidur dan hanya bangun untuk menyusu dan juga saat tidurnya dirasa cukup. Tidak rewel sama sekali, jadi tidak mengganggu penumpang lainnya. Ya, meskipun kelas yang kami tumpangi hanya ada beberapa orang dan tidak terisi penuh.

Kami transit satu kali di Dubai selama 1 jam. Selama transit waktu kami lebih banyak dihabiskan untuk beristirahat dan merenggangkan tubuh yang lelah meskipun penerbangan kami adalah kelas utama. Senyaman apapun kelas utama, tetap saja gerak tubuh terbatas.

Selama di pesawat, Seokjin dan aku bergantian menemani Yoora bermain. Juga bergantian menjaganya saat tertidur. Meskipun saat Yoora tidur kebanyakan aku yang turun tangan. Sebenarnya Seokjin menawarkan diri untuk menjaga Yoora di saat pesawat baru saja take off, tapi aku tidak sampai hati membiarkannya menjaga putri kami saat dia kelelahan dan belum tidur semalaman. Jadi aku memintanya tidur dan baru bergantian menjaga Yoora saat kami berganti pesawat setelah transit.

Bersyukur penerbangan kami berjalan lancar tapi ada kendala cuaca atau apapun. Kami tiba di London pukul tiga sore waktu setempat. Karena lelah dan memikirkan kondisi Yoora juga, akhirnya kami memutuskan untuk tinggal di hotel saja sepanjang sisa hari itu.

🍁🍁🍁

I'm enjoying writing this story when I have a good mood. Just like story telling to you, guys😁
So, enjoy it too!

AFTER MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang