Chiaki pov"Cih,kenapa jadi gini sih?"tanyaku pada orang yg saat ini berada didepanku.
Ya dia adalah shigaraki tomura yg tiba2 memberi surat cinta atau lebih tepat surat ancaman dengan cover hati diamplopnya.
Dan yg membuatku sangat risih adalah saat dia dengan mudahnya menyamar menjadi orang biasa dengan memakai jaket hitam dan tudungnya lalu jangan lupa masker hitam diwajahnya.Akan sangat sulit untuk menembak siapakah gerangan orang ini kecuali orang tersebut memiliki kemampuan merasakan kehadiran hawa kebencian yg amat pekat,ya itulah aku.
Aku saat ini cuma memandang wajahnya dengan tatapan penuh kedinginan karena saat ini harusnya aku sudah berada di kyoto untuk membeli oleh2 khas disana.
Dengan terpaksa aku harus membatalkan tiket penerbanganku hanya untuk bertemu dengan orang seperti dirinya.Kalau bukan karena dia sangat mirip dengan sahabatku saat kecil sudah kutabok dia pakai sandalnya pak haji....
"Jadi,ada perlu apa kau memanggilku kemari,shigaraki tomura-san?"tanyaku langsung keintinya.
Chiaki pov end
Shigaraki pov
Oh,dia memanggil namaku dengan sangat dingin,aw padahal dulu dia adalah gadis yg sangat imut waktu itu.
Jika saja aku tak meninggalkannya mungkin dia sudah jadi villain saat ini.Ah membayangkannya saja sudah membuatku bergirah.
"Jadi,ada perlu apa kau memanggilku kemari,shigaraki tomura-san?"tanya chiaki dengan tatapan dinginnya padaku.
Aku cuma tersenyum dibalik masker yg kupakai,lalu memberinya sebuah surat.
Dia cuma menerima surat itu dengan penuh tanda tanya lalu dengan berat hati dia membuka surat itu.
Aku cuma menyeringai dibalik masker yg kupakai."Apa yg kau tertawakan?"tanya chiaki padaku dengan tatapan penuh intimidasi.
"Hm,tidak ada hanya saja lebih baik kamu jangan buka itu disini bisa saja akan meledak."ucapku membuka masker yg kupakai.Chiaki langsung membuka surat itu dan melihat lelucon yg kuberikan yaitu sebuah cap tangan penuh darah yg ada pada surat itu.
Seperti biasa wajahnya masih datar dan tak menunjukkan wajah penuh amarah seperti biasa.
"Kau sedang membuak lelucon apalagi kali ini?"tanya chiaki padaku.
"Yah,gagal deh buat suprise,yah tak masalah sih sebenarnya pembicaraan asli akan kita mulai kali ini."ucapku mulai kemode serius.Shigaraki pov end
Author pov
Setelah beberapa menit saling menatap akhirnya shigaraki buka mulut untuk memulai pembicaraan yg canggung ini.
"Jadi aku akan membuat perjanjian dengan salah satu pewaris yakuza yg ada disini,lalu mengajaknya untuk bekerja sama."ucap shigaraki.
"Hah?,kamu serius,ya kukira kamu akan langsung membunuh semua anak buah sekaligus pewarisnya itu tapi tak kusangka malah diluar dugaan."ucap chiaki ngak percaya.
"Aku serius,karena taruhannya adalah...kedua tangan pemuda itu."ucap shigaraki dengan kilat merah dimatanya.
Chiaki cuma terdiam kemudian melanjutkan apa yg ingin dikatakannya.
"Oho,kudengar ada anak buahnu yg terbunuh olehnya ya,aku turut berduka atas kematiannya."ucap chiaki ngak enak hati pada shigaraki.Shigaraki cuma tersenyum kecil lalu menganguk pelan.
"Tunggu,memangnya kau tahu dia akan beraksi lagi?"tanya chiaki.
"Tentu saja,begini2 aku adalah penerus dari villain league,tak akan kubiarkan satu info luput dari mataku."ucap shigaraki penuh percaya diri.
"Oh,begitu ya,kalau begitu kamu juga tahu dimana letak rumah rahasia pemuda itu?"tanya chiaki.
"Aku tahu tapi aku tak ingin memberitahumu,lagipula kamu bukanlah anggota villain kan?,untuk apa aku memberimu info lebih."ucap shigaraki.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY LOVE MY LADY.BOKU NO HERO ACADEMIA.
FanfictionBRUAAKK Semua menoleh kearah datangnya suara tersebut. Seperti biasa seorang gadis gamers akut memasuki area dengan posisi aneh,yaitu terjatuh dengan telentang. "haah,sudah kubilang hati2 disana ada tunjakan."ujar pro hero eraser head. "hmm,gomenasa...