jurus pamungkas

778 70 10
                                    


Author pov

Setelah kejadian itu bakugou sering memasang wajah mematikan setiap berpapasan dengan todoroki itupun kalau chiaki tak menatap wajah mereka saat itu.

"Hei kok kalian makin lama makin akrab sih?lagi ada hubungan gelap ya?"tanya chiaki setiap kali melihat tingkah laku kedua lelaki didepannya.
"Hah?kau ini memang gak peka ya,mana sudi aku dekat sama setengah-setengah sialan ini."ucap bakugou sambil menunjuk todoroki.
"Seharusnya aku yg bilang begitu."ucap todoroki dingin.
"Tuh kalian memang dekat."ucap chiaki lalu kembali ketempat duduknya karena aizawa-sensei sudah datang.

"Kalian hari ini kita akan belajar menciptakan jurus pamungkas untuk test kartu pahlawan sementara."ucap aizawa tak bersemangat seperti biasa.

"AKHIRNYA KELAS YG DITUNGGU-TUNGGU DATANG JUGA."ucap yg lain senang.

Sriiinggg

Akhirnya semua diam.
"Jadi yg akan membantu kita adalah midnight,cementoss dan ectoplass."ucap aizawa mempersilahkan para guru memasuki ruang kelas.
"Jadi kalian segera ganti kostum kalian lalu menuju ke studion."ucap aizawa.
"Baik."yg lain langsung mengambil tas mereka lalu ketempat ganti baju.

Ditempat ganti wanita saat ini.

"Wahh chiaki-chan bentuk tubuhmu sangat bagus ya."puji mina saat melihat lekukan tubuh chiaki.
"Memang tak kusangka chiaki-san bisa memiliki lekuk tubuh seindah ini."tambah momo.
"Kalian hentikan aku jadi malu kan?,lagipula ini efek dri tak pernah keluar dri kamar."ucap chiaki menutup tubuhnya dengan kemeja seragamnya.
"Tapi mungkin ada yg menguping pembicaraan kita deh."ucap jirou lalu dia menancapkan earphonenya pada tembok dan menusuk kedua mata mineta yg saat itu berniat mengintip.
"Mineta-kun."teriak midoriya panik.

"Nice jirou-chan."ucap chiaki sambil mengacungkan jempol.
"Sungguh memalukan ayo kita tutup saja."ucap momo kesal.
"Makasih jirou-chan."ucap hagakure.
"Ayo cepat kita pakai kostum kita lalu segera ketempat yg diminta otou-san,nanti bisa" dia mengamuk."ucap chiaki segera keluar dari tempat ganti baju.

Lalu chiaki berpapasan dengan todoroki yg wajahnya sedikit memerah dibagian kedua pipinya.

"Todoroki-kun,kamu sakit ya?kok wajahmu memerah?"tanya chiaki mendekat kearah todoroki lalu memegang dahi todoroki.
Todoroki yg kaget refleks langsung menjauh dan menepis pelan tangan chiaki.

"Maaf,aku tadi sedikit mendengar pembicaraan kalian diruang ganti makanya wajhaku jadi begini."ucap todoroki sambil menyembunyikan wajah merahnya dibalik lengannya.
"Oh,ya kan memang ruangan gantinya bersebelahan jadi mau gimana lagi kan?"ucap chiaki lalu dia pergi dari hadapan todoroki dan menuju stadion.
Bakugou baru keluar dan melihat todoroki yg terdiam disana.

"Woi,lu mau halangi jalan gue ya?"tanya bakugou penuh emosi.
"Tidak,hanya saja tadi dia terlihat sangat imut saat memegang dahiku."ucap todoroki pelan.
Lalu dia pergi dati hadapan bakugou yg bingung dengan ucapan todoroki.
"Hm?memangnya dahimu habis kejedot apa?"tanya bakugou heran.

Setelah itu mereka sampai dan disambut dengan cementoss-sensei yg sudah membuat begitu banyak semen yg dibentuk seperti bangunan berbeda tinggi.

"Jadi inilah tempatnya namanya TDL."ucap aizawa santai.
"TDL bisa ada yg marah kalo ada yg njiplak nama itu lho."batin midoriya,uraraka dan kirishima..
"Aku lah yg merancang nama ini supaya bisa dibuat dengan menyesuaikan quirk yg kupunya."ucap cementoss mulai membuat berbagai semen yg sama dengan barusan.

Setelah itu semua mulai berlatih menciptakan jurus pamungkas kecuali chiaki.

"Minna gambare,gambare ne."ucap chiaki dari kejauhan sambil memakan cemilan yg dibawanya.
"Lah napa kamu ngak buat jurus pamungkas sih?"tanya bakugou.
"Iya,karena aku sudah buat lebih dari 100 jurus pamungkas dan itu bisa dibilang sangat tidak masuk akal sih,tapi itu nyata lho."ucap chiaki.
"USOOO."teriak yg lain tak percaya.
"Memang sih,chiaki-san sudah membuat lebih banyak jurus pamungkas lho,kalian mungkin tak tahu karena dia selalu membuat saat yg lain sudah tertidur atau pada saat malam hari."ucap cementoss dengan panjang lebar.

BE MY LOVE MY LADY.BOKU NO HERO ACADEMIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang