Author pov"Semuanya akan baik2 saja,aku yakin tapi kali ini kumohon....jangan pergi."bisik bakugou yg tengah memeluk leher chiaki dan sedikit membungkukkan tubuhnya agar tinggi mereka sama.
Chiaki hanya diam lalu menepis pelan pelukan bakugou dan beranjak pergi dengan menggunakan teleportasi.
Ia mendatangi tempat yg dikoordinatkan oleh shigaraki,yaitu tempat dimana profesor yg membuat nomu dan juga sekaligus asisten pribadi all for one.
"Hagase,kami sudah membawa anaknya,jangan apa-apakan dia ya...kalau kau melakukan hal buruk padanya maka akan kubuat kau jadi abu."ancam shigaraki pada profesor yg hanya terkekeh pelan.
"Jadi apa yg mau anda bicarakan dengan saya hagase?"tanya chiaki yg langsung duduk ditempat yg sudah dipersilahkan.
Sedangkan untuk anggota villain yg lain,mereka diusir oleh profesor karena ini adalah topik pribadi.
"Kau tau kan kalau ibumu adalah seorang penyihir ternama dinegaranya?"ucap profesor sambil menyeduhkan teh untuk chiaki.
"Lalu?"tanya chiaki balik sambil menyesap tehnya.
"Dan kau harusnya tahu ada sebuah kutukan didalam dirimu itu,namun ayahmu merahasikannya darimu agar kau bisa hidup panjang,sedangkan kutukan itu hanya aktif saat kau sudah beranjak dengan umur 16 thn."jelas profesor itu menatap mata chiaki dengan sangat dalam.
"Tapi apakah tidak ada cara lain?kutukan yg anda maksud itu adalah nenek buyut saya sendiri,sejauh yg saya tahu beliau ingin mengisap semua mana yg ada dlm tubuh saya."kata chiaki memegang erat cangkir tehnya dengan dua tangannnya.
"Saya sangat tahu,karena saya dulunya adalah orang yg sama dengan orang yg memberinya bantuan saat ia tengah tersesat....dan all for one pun memberinya kehidupan baru,namun sayangnya....dia malah kabur dengan seorang pahlawan dan memilih menikah dengannya."
"Akibat hal itu all for one pun berniat untuk membalaskan semuanya,yaitu dengan membunuh nenek buyutmu,nenekmu dan juga ibumu...sejujurnya ia juga sangat ingin melenyapkanmu tapi sayang....dia malah sudah tertangkap."jelas profesor beliau tengah cemas dengan keadaan gadis didepannya ini.
Jujur saja,chiaki adalah anak yg sangat optimis dan selalu menganggap semua hal itu baik,karena itulah yg ibunya ajarkan padanya.
Ayahnya adalah seorang yg sangat tegas dan disiplin namun,beliau sangat menyayangi chiaki lebih daripada apapun.
Bahkan saat ini beliau tak henti-hentinya mengkhawatirkan keadaan chiaki setelah membaca pesan singkat dari chiaki.
Bahwa ia akan pergi ke sebuah markas kedua dari league of villain,namun tidak ada yg boleh menyusul atau menolongnya sampai ia kembali saat matahari tenggelam.
"Tck,jujur saja aku saat ini adalah ayah yg sangat bodoh dan tak berguna....sampai2 anakku sendiri pun berencana untuk meninggalkanku."guman aizawa memijit kedua sisi hidungnya karena lelah.
"Sensei,jangan terlalu dipikirkan...chiaki-chan pasti baik2 saja dan lagi dia melakukan ini karena demi kami juga."kata midoriya menenangkan aizawa yg tengah berkutat dengan komputernya.
"Memangnya kau tahu apa deku bodoh?"tanya bakugou tengah duduk disofa sambil makan cemilan pedas.
"Aku tahu karena saat mau pergi chiaki-san berpesan,'jangan ada yg menyusulku karena ini sangat berbahaya',begitu."kata midoriya.
Todoroki dan bakugou hanya diam saja,sampai ada sebuah pemberitahuan soal para villain yg tengah bertarung dengan villain lain namun didalam kota ini.
Mereka membuat banyak korba jiwa daripada sebelumnya,namun kekuatan mereka malah bertambah kuat dan semakin berkembang.
"Kami pulang,lho kau masih disini?"shigaraki dan yg lainnya pulang dengan membawa para anggota baru yg merupakan anggota dari hero lain,namun mereka adalah pengkhianat kurang ajar yg hanya mementingkan diri mereka sendiri.
"Wow kalian membawa cukup banyak orang yg berguna,mungkin setelah ini akan sulit untuk membuat mereka kalah dlm jangka waktu dekat."guman chiaki yg saat ini tengah membersihkan ruangan profesor yg tengah berkarya again.
"Kau ngapain masih disini?harusnya kamu sudah pulang sejak tadi,apakah kamu disakiti?"tanya shigaraki menatap khawatir pada chiaki.
"Tenang saja no problem,imunku kan kuat...jadi aku memiliki kekebalan yg jauh lebih besar daripada yg lain."ujar chiaki penuh semangat sambil menunjukkan satminanya yg banyak itu.
"Btw kok cuma kamu?mana yg lain?"tanya chiaki melihat sekeliling kok tumben si bucin sama si ahli sulap itu ngak ada disekitar shigaraki.
Biasanya mah setiap shigaraki mau ketemuan dengan chiaki pasti mereka bakalan ikut terus ngak mau tinggal.
"Mereka semua terluka parah,saat ini mereka tengah dirawat."jelas shigaraki membuat chiaki agak bersalah karena menanyakannya.
"Kalau begitu,mau kubuatkan sesuatu?sekalian sebagai balas budi karena sudah menolongku waktu itu."kata chiaki mulai memakai apron dan berjalan menuju arah dapur.
"Dia sadar ngak sih?kalau ini markas musuh?"batin shigaraki capek setiap kali melihat perubahan sikap chiaki setiap menitnya.
"Aku akan memasak,kau bersihkan sisa darah dibadan dan wajahmu itu....anggap saja aku ini sebagai angin jadi kau ngak sungkan kalau mau buka baju disini."
"BUKAN ITU MASALAHNYA BODOH."kesal shigaraki lalu membanting pintu kamar mandi dengan keras.
"Owww aku membuatnya marah lagi,sudahlah....profesor juga akan segera kembali aku juga harus pergi."guman chiaki segera menyelesaikan semua kegiatannya disini.
Sampai shigaraki selesai mandi chiaki masih setia berada disana menunggu di meja makan.
"Mari makan."ajak chiaki yg sudah menyiapkan peralatan makan dan makanan yg ada di meja.
"Itadakimasu."ucap mereka bersamaan.
Mereka makan dengan tenang dan tidak ada yg memulai percakapan duluan.
Karena ini adalah suasana yg paling mereka impikan,dimana ketenangan adalah kuncinya.
Selesai makan chiaki segera mencuci piring dan gelasnya lalu ia letakkan di rak piring.
"Maaf aku harus segera kembali,yg lain pasti akan sangat khawatir padaku."setelah mengatakan itu chiaki pergi dengan menggunakan teleportnya dan berpindah dlm sekejab di kamarnya.
Shigaraki masih menatap sendu tempat chiaki baru saja pergi.
"Tidak bisakah kau lebih lama disini?"guman shigaraki gusar sampai ia menggaruk tenguknya dengan jari-jarinya gelisah.
"Jadi mau apa alasanmu aku tetap tidak akan mengubrisnya,sekarang berdiri diluar kelas jangan masuk sampai aku memperbolehkan."ujar aizawa saat ia melihat putrinya berdiri dengan sangat lesu.
Chiaki dengan segera berdiri didepan pintu kelas sambil memainkan boneka yg ia ciptakan.
"Hoooammm,mimpiku indah banget kemarin."guman chiaki mengucek matanya yg penuh dengan air mata buaya.
Setelah itu ia mulai membuat rumah-rumahan kecil yg berisi berbagai orang didalamnya,dan bahkan ia membuat kolam untuk mereka.
Jadi sejak tadi diluar kelas A banyak para siswa yg mampir hanya untuk melihat hasil karya chiaki yg sangat unik.
Atraksi didepan kelas bayar 1000 yen per jam.
"Sensei tampaknya didepan sangat ramai."kata uraraka saat ia mengintip dibalik jendela.
"Iya,dan memang salahku membuatnya bosan didepan sana."gusar aizawa mulai resah dengan sifat anaknya yg satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MY LOVE MY LADY.BOKU NO HERO ACADEMIA.
FanfictionBRUAAKK Semua menoleh kearah datangnya suara tersebut. Seperti biasa seorang gadis gamers akut memasuki area dengan posisi aneh,yaitu terjatuh dengan telentang. "haah,sudah kubilang hati2 disana ada tunjakan."ujar pro hero eraser head. "hmm,gomenasa...